Warga Baciro Yogyakarta Perbolehkan Wilayahnya Jadi Tempat Karantina, Perawat Nangis Sesenggukan
TENAGA Medis di Yogyakarta tempati gedung karantina, mereka disambut warga baciro Yogyakarta dengan terbuka tanpa penolakan.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
Ketua RW 10, Servasius Wue Baciro, mengatakan penyambutan para tenaga medis itu dilakukan atas dasar kemanusiaan. Karena menurutnya, tenaga medis merupakan pahlawan kemanusiaan yang bekerja di untuk penanganan covid-19 saat ini.
"Disamping itu, kami turut prihatin saat maraknya terjadi penolakan perawat yang terjadi di daerah lain. Bahkan meninggal pun ditolak. Kami ingin bahwa Kota Jogja seharusnya memberikan gelar pahlawan bagi para tim medis," katanya.
Secara keseluruhan warga kampung Baciro tidak keberatan atas penempatan tenaga medis di dekat perkampungannya.
Servasius juga menegaskan jika para warga di empat RT menyetujui adanya karantina bagi tim medis tersebut.
"Harusnya bisa ke sini semua. Tapi karena kami sesuaikan protap, hanya 30 warga yang ikut menyambut," imbuhnya.
Usai menunggu hampir 30 menit, rombongan tenaga medis pun datang bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Para warga yang sudah bersiap menyambut membentangkan spanduk dan juga poster.
Poster itu bertuliskan ungkapan terimakasih dan juga dukungan atas dedikasi tenaga medis yang diberikan selama ini.
Sebelum para tim medis dari RSU Wirosaban, Yogyakarta memasuki kamar yang telah disediakan, Heroe Poerwadi terlebih dahulu meluapkan perasaannya.
Heroe mengapresiasi tinggi kapada Warga Baciro yang sudah menerima tenaga medis untuk menempati balai diklat.
"Masyarakat yang luar biasa. Tadi pagi, masyarakat menelpon saya, mereka mengatakan, bahwa kami (red-warga) akan menyambut tenaga medis yang akan menempati balai diklat," kata Heroe dengan meneteskan air mata.
Percakapannya sejenak terhenti, napasnya terngah-engah. Sesekali tertunduk dan memandang sekitar.
Ia merasakan ada kekuatan luar biasa yang diberikan masyarakat kepada tenaga medis kali ini.
Ia menganggap, warga Kampung Baciro sangat terbuka dan mau menerima kedatangan tenaga medis di tengah maraknya penolakan para pejuang kemanusiaan itu terjadi di mana-mana.
"Penyambutan itu berupa poster-poster bertuliskan semangat dan dukungan bagi tim medis. Dan saya sangat terharu melihatnya," imbuh Heroe sambil mengusap ari matanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/warga-baciro-yogyakarta-perbolehkan-wilayahnya-jadi-tempat-karantina.jpg)