Wuhan Berangsur Normal, Warga Ada yang Pakai Hazmat di Tempat Umum

Kota Wuhan, tempat pertama kali ditemukannya paparan virus Corona, kembali berdenyut, Rabu (8/4/2020).

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
HECTOR RETAMAL / AFP
Seorang pria yang memakai masker wajah mengendarai sepeda di sebuah jalan di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 8 April 2020. 

Kekhawatiran utama mereka adalah kasus baru yang masuk ke negara ini, para pasien tidak menunjukkan gejala, tetapi masih dapat menularkan virus ke orang lain.

Para pejabat kesehatan China masih menyarankan orang-orang di Wuhan untuk tidak meninggalkan lingkungan mereka, kota, dan provinsi, kecuali jika benar-benar diperlukan.

Untuk antisipasi dini, para petugas kesehatan masih dikerahkan di berbagai tempat, termasuk di lingkungan perumahan, mal, toko, pusat-pusat layanan.

Mereka memeriksa telepon pintar masing-masing orang yang ditanamkan aplikasi khusus. Setiap orang harus memindai QR Code, guna diperiksa kode di dalamnya.

Orang-orang hanya diizinkan pergi melanjutkan kegiatannya, jika mereka memiliki kode kesehatan hijau atau membawa dokumen yang menetapkan alasan yang sah.

Putuskan Terapkan Lockdown, Menkes Israel Diduga Malah Langgar Aturan Hingga Terinfeksi Virus Corona

Liu Xiaomin, warga Shanghai, akhirnya bisa meninggalkan Wuhan. Dia dan keluarganya pergi ke Wuhan untuk liburan Tahun Baru Imlek.

Ketika kota itu diisolasi, mereka langsung terjebak di sana dan tidak pernah bisa pergi lagi.

Seorang pekerja migran, yang kantornya di Guangdong, mengaku ia akan akan kembali ke kota asalnya di Xiangyang.

"Saya sangat senang, saya akan pulang hari ini," katanya kepada Reuters di dalam stasiun kereta api Hankou, Wuhan.

"Suasana hatiku akan lebih baik, tetapi ketika aku tiba di sana, aku tidak akan ke mana-mana dulu,” akunya.

Pihak berwenang di Hong Kong mengatakan pembatasan sosial di kota itu diperpanjang hingga 23 April.

Meliputi penutupan bar dan pub, serta larangan pertemuan publik lebih dari empat orang. Perpanjangan dilakukan untuk memutus mata rantai virus.

Pemerintah mengatakan ada peningkatan dua kali lipat kasus Corona di Hong Kong selama dua minggu terakhir. Empat orang di bekas koloni Inggris itu meninggal karena COVID-19.

Pembatasan lain yang telah diperpanjang termasuk penutupan pusat kebugaran, bioskop, ruang tamu mahjong, ruang karaoke dan klub malam.

Salon kecantikan dan panti pijat telah ditambahkan ke dalam daftar. Sekolah tetap ditutup, dan banyak orang yang bekerja dari rumah.

Pusat perbelanjaan dan restoran sebagian besar sepi.(Tribunjogja.com/DailyMail/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved