Ini Penyebab Saddil Ramdani Menjadi Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan

Saddil Ramdani disebut terlibat pengeroyokan yang berujung dirinya akhirnya menjadi tersangka di Polres Kendari

Editor: Muhammad Fatoni
pssi.org
Saddil Ramdani 

TRIBUNJOGJA.COM - Winger Bhayangkara FC sekaligus timnas Indonesia, Saddil Ramdani, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan.

Kasus dugaan penganiayaan tersebut dikatakan terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Saddil Ramdani disebut terlibat pengeroyokan yang berujung dirinya akhirnya menjadi tersangka di Polres Kendari, Sulawesi Tenggara mulai terjawab.

Saddil Ramdani ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Kendari lantaran diduga melakukan pemukulan kepada seorang pria di Kendari.

Ia dikenai wajib lapor dan tidak ditahan.

Saddil Ramdani Resmi Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan, Terancam Hukuman Tujuh Tahun Penjara

Saddil Ramdani yang juga merupakan pemain Timnas Indonesia ini diduga mengeroyok pria atas nama Irawan, seorang warga Kelurahan/Kecamatan Wuawua, Kota Kendari belum lama ini.

Saddil Ramdani mengungkap penyebab dirinya melakukan pemukulan kepada korban ke Aosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI)

Ponaryo Astaman, selaku manajer umum APPI mengaku, pihaknya sudah mendapatkan penjelasan secara resmi dan detail dari Saddil Ramdani.

"Kami sudah bicara ke Saddil (Ramdani) dan dia menjelaskan punya alasannya sendiri. Dia melakukan hal itu (pengeroyokan) karena ada beberapa faktor. Sebelumnya lebih dulu ada penghinaan yang ditujukan ke keluarganya," jelas Ponaryo.

APPI sendiri, lanjut Ponaryo, tidak mau ikut campur dalam permasalahan hukum yang sedang dijalani Sadill Ramdani.

Kendati ia merupakan anggota APPI

Menurut Ponaryo, APPI mempunyai kewenangan dalam menentukan apakah kasus itu masuk dalam ranahnya.

Lantaran tak semua kasus harus dibantu pihaknya, ada standar dan ketentuannya masing-masing.

Buntut Laga Kontra Persib Bandung, Arema FC Panen Sanksi dari Komdis PSSI

Ponaryo menuturkan, apa yang dilakukan Saddil memang salah, terlepas ada faktor pemicu yang membuatnya tidak bisa mengontrol emosi.

Ponaryo berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk tidak melakukan perbuatan yang sama.

"Setiap orang bisa berbuat kesalahan. Pemain lainnya harus melihat kasus Saddil sebagai contoh dan pelajaran besar agar lebih hati-hati dalam bertindak," terang mantan pemain Timnas Indonesia ini. (surya)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved