Update Corona di DI Yogyakarta
Jadup Warga Miskin Terdampak Pandemi Covid-19 di DIY Ditargetkan Diluncurkan April 2020
Dinsos DIY sedang menyiapkan desain jaminan hidup (jadup) yang akan diberikan kepada warga miskin terdampak pandemi Covid-19.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Dinas Sosial (Dinsos) DIY sedang menyiapkan desain jaminan hidup (jadup) yang akan diberikan kepada warga miskin terdampak pandemi Covid-19.
Kepala Dinsos DIY, Untung Sukaryadi, mengatakan dirinya berharap bantuan tersebut sudah dapat diluncurkan mulai April 2020 ini.
Sebelumnya, Dinsos DIY mengajukan skema jadup sebesar Rp 675 ribu akan diberikan kepada 19.200 kepala keluarga (KK) miskin di DIY.
• UPDATE 6 April Sore Jumlah Pasien Positif Virus Corona DIY, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat
Usulan tersebut pun telah ditanggapi Pemda DIY dan dibahas dalam raker bersama DPRD DIY.
Namun, menurut Untung, jumlah tersebut akan didesain ulang. Sebab, terbaru sudah muncul surat edaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang akan turut memberikan intervensi bantuan.
“Jumat sore (3/4/2020) ada vidcon (video conference) dari Kemensos. Ada intervensi lagi,” ujar Untung, Senin (6/4/2020) kepada wartawan.
Dia melanjutkan, dengan adanya intervensi dari pusat tersebut, pihaknya akan memperhitungkan kembali untuk siapa saja bantuan diberikan.
“Ini dari (Dinsos) Kabupaten/Kota masih mencari data-data (masyarakat) yang memang harus diintervensi. Baru didata kembali supaya tidak ada suatu duplikasi,” tuturnya.
• Kabar Terbaru dr Tirta, Keluar RS Nyanyikan Lagu Karangan Sendiri & Siap Kembali Lawan Virus Corona
Untung menjelaskan, dirinya sangat berharap jadup sudah mulai didistribusikan pada April 2020.
“Penyalurannya tetap dua kali, April dan Mei. Diusahakan bentuknya sembako. Tapi sekarang akses pasar kan sulit juga. Kita bekerjasama dengan Bulog, dengan Gapoktan. Mengapa sembako? Agar dapat langsung dirasakan masyarakat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, angka minimal jadup yang didistribusikan kepada setiap KK adalah Rp625 ribu. Namun, sangat mungkin terjadi perubahan ke depan.
“Saya usahakan minimal Rp625 ribu. Kalau kekurangan gizi malah muncul penyakit baru nanti,” ucap Untung. (TRIBUNJOGJA.COM)