Kisah Haru Dokter yang Merawat Pasien Virus Corona, Bergadang Hingga Tak Izinkan Anak Masuk ke Kamar
Kisah Haru Dokter yang Merawat Pasien Virus Corona, Bergadang Hingga Tak Izinkan Anak Masuk ke Kamar
TRIBUNJOGJA.COM - Para dokter dan tim medis yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien virus corona harus rela tak tidur berhari-hari hingga tak bisa berkumpul dengan keluarganya.
Cerita itulah yang disampaikan oleh dokter spesialis paru RSUD Soedono Madiun, Bambang Sabarno dalam menangani pasien virus corona di tempat kerjanya.
Dokter Bambang mengaku sejak kasus virus corona muncul di Madiun, dirinya cukup kewalahan untuk menanganinya.
Sebab, jumlah dokter spesialis yang terlibat dalam penanganan pasien virus Covid-19 ini sangat terbatas.
Kondisi itu membuatnya tidak bisa tidur hingga berhari-hari karena terus menangani pasien.
Bahkan saat berada di rumah yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk beristirahat, Bambang pun harus tetap stanby untuk memantau kondisi pasien yang sedang dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja.
Ponsel pun tak bisa lepas dari ponsel karena memang harus memantau perkembangan kondisi pasien.
Beruntung, kini dr Bambang mulai sedikit bisa lega karena ada tambahan dokter spesialis dalam menangani kasus virus corona.
“Sekarang ada penambahan penyakit dalam, penyakit paru dan penyakit jantung. Alhamdulillah saat ini saya sudah bisa tidur."
"Kalau dulu tiga empat hari awal itu tidak bisa tidur. Meskipun di rumah tidak bisa tidur melototin ponsel saja.
Belum lagi dari Pacitan telepon malam-malam pasien mau dirujuk. Terkadang stresnya di situ,” ujar Bambang Sabarno dikutip dari Kompas.com.
• UPDATE Hari Ini Jumlah Pasien Virus Corona Indonesia, Yogyakarta, Jateng, Jakarta, Jawa Barat, Jatim
• Ijab Kabul Diperbolehkan Resepsi Pernikahan Dilarang Demi Tekan Sebaran Virus Corona
Tak cuma itu, kegiatannya yang menangani wabah virus corona membuatnya khawatir dengan kondisi keluarga.
Terlebih Bambang Sabarno memiliki dua buah hati yang masih duduk di bangku SMP dan SD.
Untuk itu, Bambang Sabarno terpaksa melarang sang anak untuk masuk ke kamar pribadinya hingga wabah virus corona selesai.
"Sementara ini tidak saya perkenankan masuk kamar saya, sampai tren kasus corona menurun," ujar Bambang Sabarno.
Bambang menceritakan, kebiasaan sang anak yang menghabiskan waktu di kamarnya seraya menonton televisi.
Namun, kebiasaan tersebut harus berhenti sementara waktu.
"Kalau mau lihat televisi, saya minta agar mereka melihat di kamar sebelah," papar Bambang Sabarno.
Lebih lanjut, Bambang mengaku waswas terinfeksi virus corona saat menangani pasien karena kemungkinan itu ada meski kondisi tubuhnya sehat dan tak menunjukkan gejala demam, batuk atau sesak napas.
Untuk itu, Bambang Sabarno terus berusaha agar tak terinfeksi covid-19.
Satu di antara usaha pencegahan Bambang Sabarno yaitu mengenakan alat pelindung diri lengkap saat merawat pasien corona.
"Yang penting alat pelindung diri, kita harus patuh betul seperti sarung tangan dan kacamata harus double.
Selain itu helm juga harus dikenakan saat berada di ruang isolasi," kata Bambang Sabarno.
Bambang menegaskan, perlengkapan itu harus dipakai tenaga medis sebelum memasuki ruangan isolasi.
"Kalau tidak terpenuhi jangan coba-coba masuk ruangan yang merawat (pasien) positif corona," ujar Bambang Sabarno.
Lebih lanjut, Bambang Sabarno mengingatkan perawat dan dokter agar memakai dan melepas APD secara benar.
Setelah melepas APD, tenaga medis harus langsung mandi dan keramas sebelum mengganti pakaian.
Tenaga medis juga dilarang terlalu lama di ruangan hindari kontak dengan pasien positif Covid-19.
“Semisal sudah tahu pasien positif tetapi terus ditanya. Itu tidak boleh,” aku Bambang Sabarno.
Menurut Bambang, dokter juga harus menjaga jarak saat berkomunikasi dengan pasien positif corona.
Dokter tak boleh terlalu dekat saat berkomunikasi dengan pasien.
"Perawat bisa melaporkan (kondisi pasien) tiga kali dalam sehari," imbuh Bambang Sabarno.
Cara mencegah virus corona
Berikut cara mencegah melindungi diri dari covid-19, dilansir covid19.bnpb.go.id:
1. Rutin mencuci tangan
Anda perlu mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air selama 20 detik.
Terutama setelah berada di tempat umum, atau setelah meniup hidung, batuk, atau bersin.
Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
2. Hindari kontak dekat
Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
Beri jarak antara diri Anda dan orang lain jika COVID-19 menyebar di komunitas Anda.
3. Tetap di rumah jika Anda sakit
Tetap di rumah jika Anda sakit, kecuali untuk mendapatkan perawatan medis.
4. Tutupi batuk dan bersin
Tutup mulut dan hidung Anda dengan tisu saat Anda batuk atau bersin atau menggunakan bagian dalam siku Anda.
Lempar tisu bekas di tempat sampah.
Segera cuci tanganmu dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
5. Kenakan masker wajah
Kenakan masker wajah jika Anda sakit agar tidak menular.
6. Bersihkan dan disinfeksi
Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh setiap hari.
Misalnya, meja, gagang pintu, sakelar lampu, countertops, gagang, meja, telepon, keyboard, toilet, keran, dan bak cuci.
7. Lakukan physical distancing
Tindakan menjaga jarak fisik dengan orang sekitar, dimaksudkan untuk mengurangi penyebaran virus corona.
Namun, Anda masih bisa berkomunikasi melalui teknologi.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Dokter Tangani Pasien Virus Corona: Saya Terpaksa Melarang Anak Masuk ke Kamar, .