Setelah Sukses Tes Corona 'Drive Thru', Kini Korea Selatan Membuat Inovasi Lagi
Korea Selatan seperti tak kehabisan akal untuk menghalau virus corona. Setelah membuat inovasi dengan ‘drive-thru’ tes, sekarang
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
Warga Korea yang melanggar aturan karantina sendiri, meninggalkan rumah mereka tanpa izin, misalnya, akan menghadapi denda hingga 10 juta won ($ 8.120) dan hukuman penjara hingga satu tahun.
Mereka tidak akan diberi tunjangan hidup, sekitar 1,2 juta won untuk rumah tangga dengan empat anggota, yang diberikan kepada mereka yang berada di bawah isolasi diri.
Orang asing akan dideportasi jika mereka melanggar aturan.
Kepatuhan dipantau dengan aplikasi seluler. Tidak ada yang bisa masuk Korea tanpa mengunduh aplikasi.
Langkah-langkah tersebut dilakukan di tengah serangkaian laporan tentang pelanggaran pedoman karantina sendiri. Sementara 60,9 persen dari mereka yang melakukan karantina sendiri mengunduh aplikasi tersebut, 11 orang ditemukan telah meninggalkan rumah mereka tanpa persetujuan, menurut data pemerintah.
Sementara itu, pemerintah Kota Seoul pada hari Kamis membatalkan izin untuk yayasan yang terkait dengan Gereja Shincheonji Yesus, menuduhnya menghalangi upaya karantina pemerintah dengan menahan informasi dari otoritas kesehatan dan merusak barang publik.

Sekte keagamaan pinggiran ini terkait dengan 55 persen dari total kasus negara.
Dari kasus-kasus baru yang dilaporkan Kamis, 26 kasus dikonfirmasi di Daegu, kota di pusat wabah koronavirus di sini, 14 di Provinsi Gyeonggi, 13 di Seoul dan 12 di Provinsi Gyeongsang Utara.
Kasus-kasus di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara masing-masing mewakili 70,14 persen dan 13,79 persen, dari total.
Sebanyak 82,2 persen dari total kasus di negara itu dikaitkan dengan kelompok infeksi Shincheonji.
Total korban tewas naik lima menjadi 131, dengan tingkat kematian keseluruhan sejauh ini berdiri di 1,42 persen, menurut KCDC.
Tingkat kematian adalah 6,66 persen untuk mereka yang berusia 70-an dan 13,94 persen untuk mereka yang berusia 80-an.
Sebanyak 82 orang berada dalam kondisi serius atau kritis, menurut KCDC.
Sejauh ini, 4.144 pasien COVID-19 atau 44,8 persen, di Korea membuat pemulihan penuh sejak negara melaporkan kasus pertama pada 20 Januari, dengan 414 orang lagi telah dipulangkan dari isolasi Kamis.
Sebanyak 364.942 orang telah dites virus, dengan 341.332 tes negatif. Sejumlah 14.369 masih menunggu hasil tes.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )