Pendidikan

Cegah Corona di Lingkungan Kampus, UMY Distribusikan Hand Sanitizer Hasil Produksi Sendiri

Produksi dan pendistribusian hand sanitizer tersebut sebagai upaya pencegahan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 di lingkungan kampus, ditengah la

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Dok Humas UNY
UMY memproduksi hand sanitizer dan didistribusikan di Lingkungan Kampus untuk pencegahan COVID-19 

Sabtanti menyampaikan, bahan utama yang digunakan untuk membuat hand sanitaizer adalah alkohol.

Kemudian bahan lainnya adalah humektan atau pelembut agar tangan kita tidak menjadi kasar atau kering.

Selanjutnya dilengkapi dengan minyak aroma terapi supaya menutup bau alkohol yang sangat kuat.

Korban Tewas Akibat Virus Corona Melampaui 5.400, Semua Pergerakan Orang di Italia Akan Dikontrol

Paling penting dalam pembuatan hand sanitizer menurutnya adalah konsentrasi alkohol yang harus terkandung di dalamnya.

Berdasarkan review jurnal yang terbit januari 2020 oleh peneliti Jerman menyebutkan bahwa kadar alkohol harus antara 62 -71 persen untuk bisa menonaktifkan mikroba dalam 1 menit.

Sehingga hal itu wajib diperhatikan. Perlu dilakukan kalkulasi yang baik agar tidak salah dalam perhitungan.

Bahan baku alkohol yang digunakan konsentrasinya bisa berbeda-beda, ada yang 98 persen, 96 persen atau yang 95 persen. Sebelum dibuat menurutnya harus ada perhitungan yang baik dan cermat agar konsentrasinya tepat.

"Rumus pengenceran berlaku di sini,” paparnya.

Dalam sehari, pihaknya mengaku mampu memproduksi 40 - 50 liter.

Tempat produksi dilakukan di laboratorium teknologi farmasi yang merupakan tempat pembelajaran mahasiswa sehingga produksinya memang cukup terbatas.

Tidak dirancang untuk produksi sekala besar.

Hand sanitizer hasil produksi UMY tidak diedarkan keluar. Hanya untuk kalangan sendiri.

Menurutnya, jika ingin diperjualbelikan keluar harus ada izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Bupati Klaten Bagikan Hand Sanitizer dan Masker di Pasar Tradisional

Kendati demikian, hand sanitizer yang diproduksi di UMY tersebut menurutnya sudah cukup bagus, karena sudah melalui uji stabilitas dan aceptabilitas serta uji antimikroba (E. coli).

Hasil uji daya hambat membuktikan hand sanitizer yang dibuat setara dengan kontrol positif hand sanitizer yang dijual di pasaran.

"Kemudian untuk daya bunuh bakteri, lebih baik atau lebih besar dibanding dengan hand sanitizer di pasaran yang dipakai sebagai pembanding," ujar dia.

Selain Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, produksi hand sanitizer di UMY dilakukan juga di Prodi Agroteknologi bekerja sama dengan Agriculture Training Centre (ATC) dan alumni prodi Agroteknologi.

Hasil pembuatan hand sanitizer tersebut digunakan secara gratis dikalangan internal. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved