Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Jika Daerah Istimewa Yogyakarta pasien positif virus corona bertambah jadi lima kasus, jumlah pasien di Jawa Tengah bertambah dua kasus

Editor: Iwan Al Khasni
GoogleEarth
Peta Wilayah Jawa Tengah dan DIY 

TRIBUNJOGJA.COM, Jawa Tengah -- Jika Daerah Istimewa Yogyakarta pasien positif virus corona bertambah jadi lima kasus, jumlah pasien di Jawa Tengah bertambah dua kasus, Sabtu (21/3/2020).

Dua pasien positif Covid-19 tersebut telah dirawat beberapa hari di RSUD Margono Banyumas dan RSUD Kraton Pekalongan.

Dari hasil tracing yang dilakukan, kedua pasien itu tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri.

"Hanya saja yang Pekalongan ada keluarganya yang punya riwayat perjalanan luar negeri.

Kedua pasien itu berjenis kelamin lelaki dewasa," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo Yulianto dalam keterangan tertulis, dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

Dengan tambahan dua pasien itu, kini total kasus Covid-19 di Jawa Tengah menjadi 14 kasus, di mana 3 di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 138 orang dan pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.391 orang.

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau agar bupati dan wali kota untuk terus bergerak melakukan tracing pasien dan kampanye hidup sehat.

Ganjar mengatakan, sampai saat sudah ada 58 rumah sakit yang telah ditetapkan sebagi rujukan pasien Covid-19.

"Kita memantau secara intens dan juga dilapori bupati dan wali kota setempat. Mereka cukup serius, sehingga kita bisa mengupdate terus dan memudahkan kita untuk menyiapkan langkah-langkah berikutnya," kata Ganjar.

Dalam beberapa hari terakhir, menurut Ganjar terjadi lonjakan yang cukup signifikan pada status ODP.

Peningkatan terjadi karena dua hal.

Pertama, tingginya intensitas tracing yang dilakukan jajarannya, serta banyaknya masyarakat yang proaktif memeriksakan diri.

DI Yogyakarta

Warga yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 di DI Yogyakarta bertambah lagi per 21 Maret 2020.
Warga yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 di DI Yogyakarta bertambah lagi per 21 Maret 2020. (corona.jogjaprov.go.id)

Warga yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19 di DI Yogyakarta bertambah lagi per 21 Maret 2020.

Dari empat kasus dengan kini menjadi lima kasus, namun dari lima itu satu kasus dinyatakan sudah sembuh yakni kasus nomor satu.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan, kasus nomor 5 di DIY ini adalah wanita berusia 30 tahun.

Ia menambahkan bahwa kasus terbaru ini sama dengan kasus-kasus sebelumnya yakni kasus import alias penularan yang terjadi di luar DIY.

"Dari Tangerang, masuk RSS (RSUP Dr Sardjito tanggal 14 Maret, KTP Berbah Sleman," ungkapnya, Sabtu (21/3/2020).

Berty menambahkan bahwa wanita tersebut masuk dengan gejala batuk dan sesak nafas setelah dari Tangerang.

"Kondisi sakit sedang," bebernya.

Berty mengungkapkan, pasien yang sebelumnya masuk sebagai Pasien dalam Pengawasan (PDP) tersebut bersama anggota keluarga yang lain, yakni anaknya yang baru berusia 1 tahun.

"Anaknya satu tahun telah menjalani pemeriksaan dan hasilnya negatif," ucapnya.

Ia membenarkan, sang anak yang negatif Covid-19 telah dipisahkan sementara waktu dengan ibunya yang harus mendapatkan penanganan intensif hingga kondisinya membaik.

Data per 21 Maret 2020 untuk PDP Covid-19 di wilayah DIY sejumlah 71 orang yang terdiri dari 18 orang dinyatakan negatif, 5 orang dinyatakan positif dengan 1 orang telah sembuh, dan 48 orang sedang menunggu hasil uji lab.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan adanya satu pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUP Dr Sardjito.

"Memang benar ada satu pasien dari alamat tersebut dengan pasien nomor 18 (nomor di RSUP Dr Sardjito). Yang bersangkutan masuk RSUP Dr Sardjito 17 Maret 2020," ujarnya Sabtu (21/3/2020).

Pasien tersebut masuk RSUP Dr Sardjito dengan keluhan batuk dan sesak nafas.

Sebelumnya, pasien wanita tersebut sempat berpergian ke Tangerang.

Sebelum dirawat di RSUP Dr Sardjito, pasien tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit di DIY.

"Masuk 17 Maret 2020 di Sardjito. 14 Maret 2020 muncul gejala setelah dari Tangerang," katanya.

Pasien tersebut, kata Banu, terakhir mengeluhkan batuk dan sesak napas. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved