Klarifikasi Penggawa Persija Jakarta Ismed Sofyan yang Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Kasus KDRT
Ismed mengatakan bahwa dari kejadian ini ada pihak yang ingin merusak nama baik dirinya beserta keluarga besarnya.
TRIBUNJOGJA.COM - Pemain senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan, dilaporkan ke polisi atas tuduhan dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Pelaporan tersebut dilakukan oleh istri Ismed Sofyan sendiri, Cut Rita, yang melaporkannya ke Polda Metro Jaya, Rabu (18/3/2020).
Terkait masalah tersebut, Ismed Sofyan pun memberikan klarifikasinya.
Selain melakukan KDRT, pada laporannya tersebut Cut Rita melaporkan bahwa sejak keluarnya dari rumah, Ismed Sofyan tidak pernah memberikannya nafkah lagi kepadanya.
"Semenjak 2017 dia keluar dari rumah dan dia tidak pernah beri nafkah saya sampai sekarang tahun 2020," kata Cut Rita.
Atas dasar pelaporan itu, Ismed Sofyan lewat unggahan di Instagramnya membuat klarifikasi atas merebaknya berita yang mencoret nama baiknya.
• Gelandang Persebaya Surabaya Buka Suara Terkait Kegagalan Menang di Dua Laga Awal Liga 1 2020
• Mesin Gol Baru Persib Bandung, Wander Luiz Mampu Lampaui Ketajaman Ezechiel N Douassel
Unggahan yang diunggah, Kamis (19/3/2020) di @ismedsofyan14 berisi tentang kejadian yang sebenarnya dari sudut pandang Ismed Sofyan.
Menurutnya walaupun sudah tidak tinggal bersama sejak lama, Ismed mengatakan bahwa dari kejadian ini ada pihak yang ingin merusak nama baik dirinya beserta keluarga besarnya.
"Untuk diketahui bahwasannya sejak tahun 2017 saya sudah tidak tinggal lagi serumah dengan mantan Istri saya dan saya lebih memilih untuk tinggal sendirian, tetapi kemudian masih ada saja yang berusaha untuk merusak nama baik saya dan membuat hati keluarga besar saya terluka dan bersedih atas semua tuduhan dan pemberitaan mengenai saya," tulisnya
Pemain kelahiran Aceh ini juga menambahkan bahwa tidak mungkin dirinya melakukan hal seperti itu.
Sudah berkarir lebih dari 20 tahun pasti membuat dirinya selalu berhati-hati dalam setiap melangkah.
Apalagi jika dapat merusak nama baiknya, hal itu pasti dijauhkan oleh pemain bernomor punggung 14 ini.
"Kemudian yang perlu diketahui selama 21 tahun saya meniti karir sebagai pesepakbola,ini tentunya sedikit banyak akan menjadi pusat perhatian dan sorotan publik,sehingga bagaimana mungkin saya akan melakukan hal-hal yang bodoh dan yang tidak semestinya dilakukan," tambah Ismed dalam unggahannya.
Terlebih lahir di daerah yang kental akan agama, menurutnya sangatlah sulit jika melakukan hal yang tidak dianjurkan oleh agama.
Saat ini Ismed pun hanya akan berserah diri kepada Tuhan yang menjadi saksi atas perjalanan hidupnya.