Kisah Sepeda Kayuh Hitam Antar Anak Buruh Tani jadi Lulusan Terbaik Universitas Jenderal Soedirman
Kisah Sepeda Kayuh Hitam Antar Anak Buruh Tani jadi Lulusan Terbaik Universitas Jenderal Soedirman
TRIBUNJOGJA.COM - Kisah inspiratif datang dari wisudawan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto bernama Marhamdani (22).
Anak buruh tani pasangan Sumadi dan Almarhumah Ismiranti ini menjadi lulusan terbaik dengan predikat Cumlaude nyaris sempurna yakni 3,92.
Marhamdani merupakan lulusan fakultas kedokteran Universitas Jenderal Soedirman.
Di balik kesuksesannya menjadi lulusan terbaik, Marhamdani merupakan sosok yang sangat sederhana.
Sepeda kayuh berwarna hitam menjadi saksi keberhasilan pria yang disapa rekan-rekannya dengan nama Dani ini meraih gelar sarjana kedokteran dengan IPK 3,92.
Hampir setiap hari, sepeda kayuh berwarna hitam itulah yang mengantar Dani menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Unseod Purwokerto.
Di balik perawakannya yang sederhana, tersimpan impian besar dan cita-cita yang mulia.
Lahir dari pasangan buruh tani, Sumadi dan Almarhumah Ismiranti, Marhamdani berjuang untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya dengan menempuh jenjang perkuliahan.
• Inspiratif, Anak Pedagang Arum Manis dan Sopir Jadi Siswa Terbaik SPN Polda DIY
• Dosen UGM Ciptakan Hand Sanitizer Teknologi Nano
Terbesit dalam benaknya bahwa dia sempat tidak berani mengambil Fakultas Kedokteran sebagai pilihan studinya.
"Dulu awalnya saya mengambil jurusan teknik karena saya tidak berani memilih kedokteran.
Saya khawatir mengambil kedokteran akan tetap membutuhkan biaya yang besar," ujarnya kepada TribunBanyumas.com, Selasa (10/3/2020).
Pihak guru dan sekolahnya yang menguatkan Marhamdani yang akhirnya memberanikan diri memilih Fakultas Kedokteran, Unsoed.
Memperoleh Bidik Misi di Fakultas Kedokteran adalah sebuah anugerah baginya.
Sebab, banyak orang berpandangan jika berkuliah di Fakultas Kedokteran membutuhkan biaya yang banyak dan mahal.
Kunci kesuksesan dalam menempuh pendidikan S1 baginya adalah dengan menjalaninya dengan penuh kesungguhan.
Di mata temannya, Marhamdani dikenal sebagai sosok yang cerdas dan mudah memahami setiap pembelajaran.
Bukan hanya untuk dirinya sendiri, dia juga suka memberikan bantuan bagi teman-temannya terutama dalam hal pelajaran kuliah.
"Saya sama sekali tidak memiliki kesulitan untuk berproses.
Teman saya semua saling mendukung," imbuhnya.
Diketahui bahwa salah satu motivasi terbesarnya menjadi seorang dokter adalah almarhumah ibunya.
"Ibu saya dulu sakit-sakitan cukup lama.
Ibu sempat bilang ingin anaknya menjadi dokter agar bisa membantu orang yang membutuhkan," katanya.
Pesan almarhum ibunya itulah yang membuatnya semangat menjadi seorang dokter.
Dani sadar dan tahu betul bahwa kuliah di jurusan kedokteran tidaklah mudah.
Namun Marhamdani dapat mengatur waktu yang dimilikinya dan lulus S1 dalam waktu singkat yaitu 3,5 tahun.
Rencananya dia akan menjalani pendidikan profesi dokter, dan jika semua lancar maka, kurang dari dua tahun Marhamdani akan di sumpah menjadi seorang dokter.
Dalam Wisuda ke-136 Universitas Jenderal Soedirman, Marhamdani lulus S1 Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman.
Dia menjadi salah satu Wisudawan terbaik.
Ketika sudah sah menjadi dokter nanti, dia akan memilih mengabdikan diri di Kampung halamannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kuliah Naik Sepeda Kayuh, Anak Buruh Tani Ini jadi Calon Dokter Lulus Cumlaude IPK Nyaris Sempurna,.