Twitter Lakukan Uji Coba Fitur Stories yang Berbeda dari Instagram dan Snapchat
Twitter melakukan uji coba fitur Stories yang berbeda dari media sosial lain.Fitur ini dibuat untuk tweet yang bisa dihapus otomatis setelah 24 jam.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Twitter Lakukan Uji Coba Fitur Stories yang Berbeda dari Instagram dan Snapchat
Tribunjogja.com - Media sosial tengah berinovasi dengan beberapa fitur baru seperti Stories yang ada di Instagram, Snapchat, Whatssapp maupun Line.
Kini Twitter tengah menguji coba fitur stories seperti Instagram.
Namun fitur stories di Twitter berbeda dengan Instagram maupun Snapchat.
Perusahaan ini memulai uji coba di Brazil dengan memperkenalkan fitur bernama Fleets.
Dimulai dari Brazil, pengguma Twitter dapat mencoba fitur ini di sosial media untuk pertama kali.
Fitur yang ditawarkan Fleets adalah Tweet Twitter yang tidak dapat disukai, dibalas maupun mendapat re-tweet. Fitur Fleets sama seperti Stories akan menghilang lebih dari 24 jam. Pengguna dapat menulis tweet yang dihapus otomatis lebih dari 24 jam.
Mengutip dari techcrunch.com, Fleets punya akses terbatas dan bukan untuk umum. Ketika melihat profil seseorang di Twitter, kalian dapat melihat Fleets tanpa mengikutinya.

Mengutip dari The Verge melalui Kompas.com, Twitter telah mengembangkan konsep Fleets lebih dari setahun.
Head Product Twitter Kayvon Beykpour pun mengakui bahwa format Fleets mirip dengan Stories.
"Memang ada banyak kemiripan dengan Stories yang familiar dengan orang-orang. Ada juga beberapa perbedaan yang disengaja agar pengalamannya lebih fokus ke sharing dan melihat isi pikiran orang lain," kicau Beykpour dalam sebuah tweet.
• Jadi Trending Topic Twitter Indonesia, Apa Apa dengan Tara Basro?
Akun Twitter @Kayvon Beykpour, memberi komentar terkait fitur baru Twitter ini.
Kayvon menjelaskan fitur Fleets berbeda dengan Stories di media sosial lain.
Ide ini dibuatnya ketika melihat beberapa orang yang tidak nyaman menulis di Twitter dibagikan secara publik dan dilihat secara permanen.
"Orang sering memberi tahu kami bahwa mereka merasa tidak nyaman Tweeting karena Tweet dapat dilihat dan dijawab oleh siapa saja, merasa permanen dan performatif (berapa banyak Suka & Retweet yang akan didapat !?). Banyak dari kita mungkin bisa berempati dengan ini" tulis Kayvon di Twitter.