Sepreken Kitchen and Bar, Restoran Berkonsep One Stop Dining Experience di Jogja

TRIBUNJOGJAWIKI.COM, SLEMAN - Sepreken Kitchen and Bar merupakan salah satu resto di Yogyakarta yang mengangkat konsep one stop dining experience dengan menawarkan aneka menu makanan dan minuman mulai dari dari snack, appetizer, main course, dessert, mocktail dan coffee.

Resto ini terletak di Jalan Magelang No. 43 KM. 5,8 Kutu Tegal, Sinduadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta. Lokasinya persis di seberang pintu masuk Jogja City Mall.

Sesuai dengan namanya yang diambil dari bahasa belanda yang berarti peranakan. Menu yang ditawarkan pun juga peranakan seperti chinese, western dan tradisional.

Resto ini memiliki tiga area dengan dua area outdoor (depan dan samping) dan satu area indoor. Resto yang dibuka pada 9 Juli 2019 ini melayani customer selama 24 jam non stop.

Bangunan

Resto ini menempati bangunan yang merupakan bekas galeri batik Ardiyanto Gallery dengan desain bangunan klasik yang begitu kental.

Perlu waktu delapan bulan untuk tahap renovasi dan tetap mempertahankan konstruksi dari bangunan lamanya yang memang memiliki karakter kuat.

Terdapat sebuah bentuk bangunan yang cukup menjadi ikon dari resto yang mulai beroperasi sejak 9 Juli 2019 tersebut.

Bagian depan ada gapura masuk berbentuk melengkung bergaya unfinished. Pada sisi kanan kiri gapura masuk tersebut terdapat beberapa tanaman hias yang menghadirkan kesan natural pada sisi fasad depan bangunan.

Setelah memasuki lorong gapura tersebut, nampak sebuah mini fountain berbentuk sebuah gentong batu berukuran cukup besar lengkap dengan airnya.

Area depan di sekeliling mini fountain tertata beberapa table set minimalis yang difungsikan sebagai tempat makan bagi tamu yang menginginkan suasana outdoor.

Dengan dikelilingi dinding unfinished pada area makan outdoor depan, menampilkan perpaduan antara gaya bangunan klasik dan industrial dalam balutan nuansa alami nan sejuk.

Memasuki bangunan utama resto yang buka selama 24 jam non stop tersebut, nampak konsep dekorasi minimalis modern lebih mendominasi ruangan.

Pada sisi kanan ruangan utama, terdapat sebuah open bar bergaya industrial menampilkan kesan elegan pada sisi area indoor.

Ruangan utama lebih menawarkan suatu kondisi ruang yang santai dan tenang bagi pengunjung yang datang sembari menikmati hidangan.

Masih dengan nuansa modern dengan sofa-sofa santai ditambah dengan sentuhan industrial pada sisi table set dan dinding unfinished memberikan kesan unik namun elegan pada dekorasi ruangannya.

Ruangan utama tersebut dilengkapi dengan jendela-jendela kaca berukuran besar pada salah satu sisinya sehingga pencahayaan saat siang hari cukup optimal.

Sebuah panggung hiburan pada sudut ruangan menjadi area entertainment bagi pengunjung pada jam-jam tertentu.

Berada tidak jauh dari ruang utama, terdapat sebuah ruangan dengan konsep meeting room. Ruangan ini dilengkapi meja memanjang yang berada tepat di tengah dengan beberapa kursi yang berjajar rapi mengelilingi meja.

Desain interiornya juga tetap mempertahankan nuansa seperti pada ruangan sebelumnya dengan sentuhan unsur kayu dan cermin yang memberi kesan luas pada meeting room.

Beralih menuju sisi samping dari bangunan utama Sepreken Kitchen and Bar, terdapat area makan dengan konsep outdoor diantara rimbunnya pepohonan.

Area ini diperuntukkan bagi tamu yang ingin bersantai menikmati hidangan dengan sentuhan nuansa alami nan sejuk.

Konsep outdoor area dengan kesan santai menjadi spot yang cukup diminati pengunjung untuk menghabiskan waktu bersama kerabat.

Menu andalan

Western - Wagyu Meltic Steak
Chinese - Salmon Tom Yam, Special Noodle
Tradisional - Bakmi Jawa

Identitas

Nama: Sepreken Kitchen and Bar
Alamat: Jalan Magelang No. 43 KM. 5,8 Kutu Tegal, Sinduadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta
Jam Operasional : 24 Jam
Kapasitas: 250-300 orang
Telepon : 087870031111
Instagram: seprekenkitchenbar

Fasilitas

Area parkir
Toilet
Mushola
Wifi
Ruang ber-AC
Ruangan outdoor untuk perokok
VIP/Meeting room hingga 15 orang

Lucas Adi Darmawan Outlet Manager Sepreken Kitchen and Bar, Sleman DIY. (Tribunjogja/Wahyu Setiawan Nugroho)