Eduardo Perez Berharap Suporter Dukung Kiprah PSS Sleman di Liga 1 2020
Eduardo Perez, berharap suporter dapat mendukung kembali kiprah tim besutannya yang bakal berlaga di kompetisi Liga 1 2020
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pelatih PSS Sleman, Eduardo Perez, berharap suporter dapat mendukung kembali kiprah tim besutannya yang bakal berlaga di kompetisi Liga 1 2020 mendatang.
Hal tersebut disampaikan juru taktik asal Spanyol ini menyusul sepinya dukungan suporter untuk Yevhen Bokhashvili dan kolega pada uji tanding kontra Persipura Jayapura di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (23/2/2020) lalu.
Laga Super Elja kontra Mutiara Hitam memang sepi penonton.
Jika biasanya tiap PSS berlaga sekira 19 ribuan suporter hadir memadati Stadion Maguwoharjo, namun pada uji tanding tersebut jumlahnya hanya 1 ribuan saja.
"Saya sangat berharap stadion ini penuh dengan suporter untuk membakar semangat para pemain PSS. Semoga laga berikutnya, suporter datang dan memenuhi Stadion Maguwoharjo," kata Eduardo Perez.
Lebih lanjut, ia pun turut menceritakan pengalamannya merasakan atmosfer dukungan luar biasa dari suporter PSS.
Diakuinya, dukungan tersebut menjadi kekuatan 'magis' yang membakar semangat bagi penggawa tuan rumah, sekaligus menjadi momok mengerikan bagi tim tamu.
"Saya dulu pernah berada di stadion ini saat kondisi penuh dengan suporter. Tentu saja hal itu menyulitkan setiap tim yang menghadapi PSS dengan dukungan suporter di kandang sendiri," kata eks asisten Luis Milla ini.
Sebagaimana diketahui, sepinya dukungan suporter di laga uji tanding tersebut tak lepas dari aksi boikot yang diserukan wadah suporter, Brigata Curva Sud (BCS), menyusul delapan tuntutan yang sejauh ini belum dipenuhi manajemen PSS.
Adapun delapan poin tuntutan yakni program pembinaan dan akademi usia muda, mess untuk pemain, lapangan untuk berlatih, marketing & bussines development, menghapus peran dan posisi ganda, manfaatkan dan utamakan peran ofisial media, penyelenggaraan pertandingan yang profesional serta standar operasional prosedur (SOP) yang jelas di perusahaan. (*)