Larry Tesler, Bapak Copy and Paste di Komputer Meninggal Dunia
Bagi Anda yang kerap bekerja menggunakan komputer, pasti Anda familiar dengan istilah 'copy and paste'. Inovasi tercanggih di abad
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Bagi Anda yang kerap bekerja menggunakan komputer, pasti Anda familiar dengan istilah 'copy and paste'. Inovasi tercanggih di abad modern ini ditemukan oleh Lawrence Gordon Tesler, seorang saintis komputer asal Amerika Serikat.
Tesler sendiri telah meninggal, Minggu (16/2/2020) waktu setempat di rumahnya, Portola Valley, Calif di usia 74 tahun. Penyebabnya belum diketahui.
Hal itu diungkapkan oleh sang istri, Colleen Barton. Namun, Tesler menderita efek dari kecelakaan sepeda.
Selama hidupnya, Tesler sendiri banyak bekerja di perusahaan paling penting di Silicon Valley, termasuk perusahaan Apple yang kala itu masih dibawah Steve Jobs.
Sejak menjadi peneliti muda di Palo Alto Research Center, pusat penelitian di bawah Xerox pada tahun 1970, ia mulai melakukan banyak pekerjaan dengan hasil signifikan.

Yakni membantu mengembangkan interaksi komputer kekinian berdasarkan grafis desktop dan tetikus.
Di awal karir, Tesler dan rekannya, Tim Mott turut mengembangkan sebuah program yang dikenal sebagai Gypsy. Program itu memudahkan orang untuk mengganti sebuah teks.
Bisa dibilang, Tesler memang bersemangat untuk menyederhanakan interaksi di komputer. Di Apple, ia bertanggung jawab atas ide 'tetikus seharusnya hanya memiliki satu tombol'.
Nah, dari program Gypsy ini, ia menawarkan inovasi seperti salin dan tempel untuk memindahkan blok teks dan kemampuan untuk memilih teks dengan menyeret kursor melaluinya sambil menahan tombol mouse.
Ini juga dibagikan dengan editor Xerox sebelumnya, Bravo, yang kemudian dikenal sebagai pencetakan 'apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan' (atau WYSIWYG), sebuah frasa yang digunakan Tesler untuk menggambarkan layar komputer yang mencerminkan hasil cetak.
Gypsy membuahkan hasil membuka file komputer hanya dengan mengklik ikon layar sambil menunjuknya dengan kursor mouse. Sebelum itu, file harus dibuka dengan mengetikkan nama file ke dalam baris perintah.
"Di Xerox dia mendorong banyak hal agar lebih sederhana dengan cara yang akan memperluas basis pengguna," kata David Liddle, seorang kapitalis ventura veteran Silicon Valley yang bekerja dengan Mr Tesler di Xerox PARC seperti dilansir New York Times.

"Dia selalu sangat fokus pada pengguna yang juga bukan Ph.D dalam ilmu komputer," tambahnya.
Steve Jobs, pendiri Apple juga terkesima dengan kemampuan Tesler. Kurang lebih di tahun 1980, Jobs mengunjungi kantor PARC dan mulai membujuk Tesler untuk bekerja di Apple.
"Jobs sangat bersemangat dan mondar-mandir di sekitar ruangan. Saya ingat betul perkataan Jobs saat melihat produk besutan PARC, 'kamu sedang duduk di tambang emas, kenapa kami tidak melakukan sesuatu dengan teknologi ini? Kamu bisa mengubah dunia,'" kata Tesler saat menghadiri acara di Churchill Club, California tahun 2011silam.
"Steve mulai melompat-lompat di sekitar ruangan, berteriak 'Mengapa kamu tidak melakukan sesuatu dengan ini? Ini adalah hal terbesar. Ini revolusioner!' begitu kata Steve saat itu," tambahnya lagi.
Oleh sebab itu, Jobs membujuk Tesler untuk bekerja di tim produk Apple. Dia pun setuju dan menjadi karyawan Apple tahun 1980. Jika saat Ini Anda bisa menikmati kemudahan fitur di Apple, itu adalah berkat kecerdasan dan ketekunan Tesler.
Museum Sejarah Komputer Silicon Valley mengatakan Tesler menggabungkan pelatihan ilmu komputer dengan visi bahwa komputer harus untuk semua orang.
Dalam wawancara 2012 dengan BBC, ia berbicara tentang budaya di Silicon Valley yang cukup unik dan mungkin tak dimiliki perintis usaha pemula lainnya.
"Hampir ada ritual peralihan. Setelah Anda menghasilkan uang, Anda tidak hanya pensiun, Anda menghabiskan waktu untuk mendanai perusahaan lain," katanya. Menurut Tesler, ada sejumput kegembiraan yang kuat untuk membagikan apa yang telah dipelajari untuk generasi berikutnya.
Selamat jalan Larry Tesler! Terimakasih atas jasa-jasamu di bidang ilmu komputer!
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )