Liga Inggris

Mantan Manager Arsenal Arsene Wenger Buka Suara Soal Sanksi Uefa untuk Manchester City

Mantan manajer Arsenal Arsene Wenger buka suara soal larangan dua tahun Manchester City dari kompetisi Eropa oleh UEFA.

Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
GLYN KIRK/AFP
Ekspresi Manajer Manchester City, Josep Guardiola (kanan), dan Manajer Arsenal, Arsene Wenger, dalam laga final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, London, pada 25 Februari 2018. 

TRIBUNjogja.com --- Mantan manajer Arsenal Arsene Wenger buka suara soal larangan bermain Manchester City di kompetisi Eropa selama dua tahun. 

Juara bertahan Liga Inggris itu mendapat larangan dua tahun dari kompetisi Eropa karena 'pelanggaran serius' aturan main sepak bola finansial (FFP) sepak bola Eropa.

Arsene Wenger berpendapat klub harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan.

Dia kemudian menambahkan jika tim mencoba 'menyiasati aturan', maka mereka perlu dihukum.

“Penting bagi klub untuk bekerja dengan aturan telah dibuat."katanya dikutip Tribunjogja.com dari Sky Sports .

“Tujuan olahraga pada dasarnya adalah untuk menang tetapi dengan menghormati aturan. ‘Jika itu tidak terjadi, itu bukan olahraga sungguhan, "katanya.

Sikap Guardiola

Setelah Manchester City mendapatkan sanksi dari UEFA pelarangan untuk main di kompetisi Eropa selama dua tahun, CEO Manchester City Ferran Soriano sudah memberitahukan informasi tentang itu kepada pasukannya.

Dilansir Tribunjogja.com dari Sky Sport, Pep Guardiola mengatakan kepada para pemain Manchester City bahwa dia berkomitmen untuk bersama klub dengan segala kondisi.

"Bahkan jika mereka menempatkan kami di Liga Dua, saya masih akan berada di sini."katanya.

Selain Guardiola, pemain yang dilaporkan akan tetap bersama Manchester City adalah Raheem Sterling.

Dia juga berkomitmen untuk City meskipun UEFA memberi sanksi klub tak berkompetisi Eropa karena dinilai melakukan pelanggaran aturan Financial Fair Play, meski kini putusan yang itu sedang dibanding di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga.

Sejak putusan yang diumumkan pada Jumat, ada spekulasi Guardiola bisa memilih untuk pergi dari Manchester City .

LIGA ITALIA: Jika Inter Milan Deal dengan MU, Tahith Chong Dipinjamkan ke Sassuolo atau Parma

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. (TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE)

Kata Klopp, Performa Liga Inggris Liverpool Tak Ada Artinya Lawan Atletico di Liga Champions

Spekulasi itu berkembang karena kontrak Pep Guardiola bersama Manchester City baru berakhir pada akhir musim 2020/2021.

Jadi setidaknya hingga kontrak itu selesai, Pep Guardiola masih akan tetap bersama Manchester City.

Seperti halnya Guardiola, Sterling juga berkomitmen bersama Manchester City dan tidak akan pindak meskipun tidak ada mengikuti kompetisi di Eropa.

Pemain berusia 25 tahun dan rekan satu timnya diyakini akan fokus untuk menyelesaikan musim dengan target di Liga Champions.

Apalagi jika mengingat Liga Champions kali ini bisa bisa menjadi musim terakhir mereka di kompetisi selama dua tahun.

Raheem Sterling dan pemain City lainnya tak mau ambil pusing soal penanganan larangan UEFA dan menyerahkannya ke hierarki klub.

Sumber yang dekat dengan pemain City mengatakan kepada Sky Sports, para pemain hanya tertarik bermain sepak bola.

"Tidak ada yang diributkan hingga fakta lengkap keluar."ujarnya

Sumber lain mengatakan para pemain masih memiliki kepercayaan pada orang-orang yang menjalankan organisasi klub.

"Sejak ini semua dimulai, mereka semua diberitahu bahwa City tidak melakukan kesalahan.

"Itu masih pesannya, jadi tidak ada yang berubah"

Manchester City dijatuhi larangan tampil di kompetisi antarklub Eropa untuk musim 2020-2021 dan 2021-2022 setelah terbukti melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).

Manchester City juga harus membayar denda sebesar 30 juta euro atau sekitar 445 miliar rupiah.

Seperti dikutip dari BBC, Manchester City ditemukan bersalah oleh Badan Kontrol Keuangan Klub-klub UEFA (CFCB) karena terbukti

"menggelembungkan pemasukan sponsor di dalam neraca keuangan mereka dan informasi titik impas yang diserahkan ke UEFA antara 2012 dan 2016".

Kubu Etihad tersebut juga dikatakan "gagal bekerja sama dalam investigasi."

HASIL LIGA INGGRIS: Cuplikan Gol Chelsea vs Manchester United, The Blues Kalah Kandang

etihad stadium
etihad stadium (mancity.com)

Penyelidikan ini ditempuh menyusul investigasi yang dimulai dari bocoran email dan dokumen yang dilakukan majalah Jerman, Der Spiegel, pada November 2018.

Guardian mencatat bahwa di dokumen dan email-email tersebut, pemilik Man City, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari keluarga penguasa Abu Dhabi, terungkap menyuntikkan uang pribadi melalui sponsor utama Man City, Etihad.

Sheikh Mansour ditemukan menyalurkan uang pribadi ke sponsorship bernilai 67,5 juta pound atau 1,1 triliun rupiah per tahun tersebut yang membuat nama Etihad muncul di jersey pemain City, nama stadion, dan akademi Man City.

Salah satu surat elektronik yang dibocorkan bahkan mengungkapkan kalau maskapai Etihad pada kenyataannya hanya membayar 8 juta pounds untuk menjadi sponsor City.

Sisa dana disokong langsung oleh Abu Dhabi United Group, perusahaan yang menjadi kendaraan Mansour dalam memiliki Man City.

Dalam pernyataannya, Manchester City mengatakan mereka "kecewa tetapi tidak terkejut" oleh keputusan "penuh sangkaan ini".

Kubu Manchester Biru akan menempuh jalur banding ke CAS, Pengadilan Arbitrase Olahraga, sesuai hak mereka. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved