Perlunya Integrasikan Aspek Sosial dan Lingkungan pada Penataan Ruang

Integrasi pada penataan ruang bertujuan agar pembangunan berkelanjutan dapat tercapai.

Penulis: Inadha Rahma Nidya | Editor: Anggara Wikan Prasetya
Dok. ITNY
Diskusi Ilmiah Peran KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang 

TRIBUN-JOGJA.com - Penataan ruang perlu mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial budaya, agar tujuan pembangunan yang berkelanjutan dapat tercapai.

Oleh sebab itu, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang mengatur perencanaan pembangunan di pusat maupun daerah, perlu diimbangi penerapan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Topik itu menjadi tema sentral dalam Diskusi Ilmiah Peran KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang, oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY).

Diskusi yang berlangsung di Kampus Terpadu ITNY, Selasa (11/2/2020) tersebut menghadirkan pemateri dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Luthfi Muta'ali serta dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Hindu Indonesia I Gusti Putu Anindya Putra.

Dalam pemaparannya, Luthfi mengatakan, proses penyusunan KLHS perlu dilakukan bersamaan dengan proses penyusunan rencana pembangunan.

Hal tersebut terkait upaya sinkronisasi isi dokumen rencana pembangunan dengan rekomendasi hasil penyusunan KLHS.

“Dengan wacana dihapuskannya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), peran KLHS dan dokumen rencana tata ruang makin strategis,” kata Luthfi dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, I Gusti mengatakan, secara informal masyarakat Indonesia telah memiliki nilai-nilai hidup yang bertujuan menciptakan harmoni alam dan lingkungan.

Bentuk-bentuk kearifan lokal tersebut pada dasarnya bertujuan sama dengan penyusunan KLHS.

Maka dari itu, penting bagi seorang perencana untuk paham betul karakteristik sosial, budaya, dan lingkungan dari wilayah yang direncanakan.

Sementara itu, diskusi ilmiah seperti itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Program Studi PWK.

Menurut Ketua Program Studi PWK ITNY Yusliana, kegiatan itu sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan pegiat penataan ruang, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa PWK ITNY dan pegiat penataan ruang diharapkan dapat meng-update pengetahuannya dengan isu-isu terbaru di dunia PWK,” kata Yusliana.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved