Vaksin Polio di Puskesmas Habis

Kegelisahan Sundari Tunggu Vaksin Polio, Anaknya Telat Imunisasi Karena Stok di Puskesmas Kosong

Kegelisahan Sundari Tunggu Vaksin Polio, Anaknya Telat Imunisasi Karena Stok di Puskesmas Kosong

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
dok.istimewa
Ilustrasi vaksin polio 

TRIBUNJOGJA.COM - Sudah hampir lima bulan, vaksin polio di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Bantul kosong.

Belum ada kepastian kapan vaksin tersebut bisa tersedia sehingga membuat para orangtua yang hendak memvaksin anaknya resah.

Satu di antaranya dialami oleh Sundari, ibu dari bayi berumur sepuluh bulan.

Warga Botokenceng, Desa Wirokerten Banguntapan itu mengaku sampai sekarang kesulitan mendapatkan vaksin polio untuk anaknya. Alhasil, sudah lima bulan anaknya itu telat vaksin.

"Saya nunggu dari umur lima bulan. Kok sampai sekarang, anak saya umur sepuluh bulan belum ada. Seharusnya kan sudah imunisasi campak tapi sekarang belum. Saya kasihan sama anak," kata Sundari, dihubungi, Selasa (11/2/2020).

Setiap ganti bulan, Sundari mengaku selalu menanyakan kepada petugas di Puskesmas Banguntapan I dan Banguntapan II mengenai ketersediaan vaksin polio. Namun jawaban yang didapat selalu sama.

"Sementara ini masih kosong," ucap Sundari, menirukan jawaban petugas puskesmas.

Sampai sekarang dirinya mengaku hanya bisa menunggu.

Dikatakan Sundari, berdasarkan informasi dari teman-temannya, di rumah sakit swasta katanya tersedia vaksin polio, namun berbayar. Antara Rp 100.000 sampai Rp 200.000 ribu.

Vaksin Polio di Kota Yogyakarta Habis Sejak Pertengahan 2019

Kulon Progo Kehabisan Vaksin Polio, Dinkes Berikan Imbauan Sementara untuk Vaksinasi Mandiri

Ia sendiri mengaku masih enggan datang ke rumah sakit swasta. Karena baginya, uang sebanyak itu terlalu mahal. "Bagi kalangan warga miskin seperti saya, sangat keberatan. Saya pengennya yang gratis dari Pemerintah," ucap Perempuan berusia 29 tahun itu.

Sundari berharap, Pemerintah lebih peduli terhadap warga miskin dengan segera menyediakan vaksin polio di Puskemas Puskemas. Karena menurutnya banyak sekali bayi yang membutuhkan. Ia menyebutkan, tahapan pemberian vaksin polio bagi bayinya melalui tiga tahapan.

Tahapan pertama dimulai ketika bayinya umur dua bulan, kemudian bulan berikutnya tahap kedua. "Sekarang anak saya seharusnya vaksin polio tahap ketiga. Tapi vaksinnya selalu tidak ada," ujar dia.

Sundari sudah menunggu lima bulan, namun belum ada kepastian. Ia mengaku mulai khawatir dengan kesehatan anaknya jika harus menunggu vaksin terlalu lama.

Saat ini saja, kata dia, anaknya yang baru berusia sepuluh bulan itu sudah sering mengalami gejala sakit ringan akibat terlambat vaksin. Kondisinya cenderung tidak stabil.

"Kadang pileg, nanti sembuh, kemudian mulai lagi," ucap dia.

(Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved