Wabah Virus Corona
Viral Drone Pakai Toa Awasi Warga Desa di China yang Ngeyel Tak Pakai Masker saat Wabah Virus Corona
Tak kehilangan ide untuk memperingatkan warganya, pemerintah setempat akhirnya menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dengan pengeras suara
Penulis: Rina Eviana | Editor: Rina Eviana
Viral Drone Pakai Toa Awasi Warga Desa di China yang Ngeyel Tak Pakai Masker saat Wabah Virus Corona
TRIBUNJOGJA.COM - Penularan virus corona semakin mengkhawatirkan. Hingga Selasa pagi pukul 07.20 WIB, dilaporkan 426 orang meninggal dunia.
Sementara itu, virus corona juga menyebabkan 20.624 orang terinfeksi.
Data tersebut diperoleh dari perhitungan real time di situs thewuhanvirus.com.

Mencegah penyebaran virus corona semakin luas, pemerintah China meminta warganya untuk berada di rumah dan menghindari untuk bepergian mencegah penyebaran virus yang berasal dari Wuhan ibu kota provinsi Hubei China.
Selain itu, warga yang beraktivitas juga diimbau mengenakan masker untuk mencegah terinfeksi virus corona.
Di perkotaan seperti Wuhan, mayoritas warganya sudah paham untuk mengamankan dirinya dengan tinggal di rumah dan mengenakan masker.
Namun bagaimana dengan warga yang tinggal di wilayah pedesaan?
Ternyata banyak warga China yang tinggal di pedesaan belum mematuhi imbauan itu.
Dilansir dari Youtube kantor berita South China Morning Post banyak warga pedesaan yang masih keluyuran di luar rumah tanpa mengenakan masker.
Hal ini tentu saja membahayakan. Sebab penularan virus corona saat ini tak hanya lewat udara namun juga bisa melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi virus corona.
Tak kehilangan ide untuk memperingatkan warganya, pemerintah setempat akhirnya menggunakan pesawat tanpa awak (drone) dengan pengeras suara untuk memperingatkan warga tak keluar rumah dan mengenakan masker.

Adalah Xioyunvei yang pertama kali punya ide tersebut. Pemuda yang hobi membuat video itu, mnyambangi wilayah pedesaan.
Dari situ ia melihat banyak warga yang masih beraktivitas seperti biasa dan bahkan tanpa mengenakan masker.
Setelah video menggunakan drone itu ia unggah di media sosial dan viral akhirnya pemerintah meniru cara memantau warganya memanfaatkan teknologi tersebut. Bahkan diterapkan di sejumlah wilayah.
Cara ini lebih efektif ketimbang petugas harus berkeliling dan memperingatkan warganya satu per satu.

Dalam video itu, drone disambungkan ke pengeras suara. Ketika drone diterbangkan dan menjumpai warganya yang tak mengenakan masker, drone itu mendekat dan seolah-olah berbicara langsung ke warga.

Ada seorang kakek yang kedapatan sedang menyemprot tanaman tanpa masker setelah diperingatkan oleh drone ia lari ke rumah lantas keluar mengenakan masker.
Ada juga seorang nenek-nenek yang berjalan di depan rumah kaget diperingatkan oleh drone bersuara dan langsung kabur ke dalam rumah.
Korban jiwa

Korban wabah virus corona terus mengalami peningkatan, bahkan kasusnya melebih penyebaran virus SARS beberapa waktu lalu.
Sebanyak 27 negara telah mengonfirmasi adanya infeksi virus corona yang menyerang warganya.
Mengutip dari channelnewsasia.com, angka kematian 425 berasal dari daratan China.
Pihak berwenang di provinsi Hubei melaporkan 64 kematian baru per Selasa (4/2/2020).
Sementara itu, satu kasus kematian terjadi di luar China yakni di Filipina.
Kasus wabah virus corona juga terus mengalami peningkatan tajam dengan adanya temuan 3.235 kasus baru di daratan China, dikonfirmasi oleh Komisi Kesehatan Nasional
Mengutip dari South China Morning Post, Komisi Kesehatan Hubei pada Senin (3/2/2020) tengah malam melaporkan adanya 2.345 kasus baru.
Dari total tersebut, 1.242 dilaporkan terjadi di Wuhan.
Wuhan merupakan ibu kota provinsi Hubei, wilayah yang diduga kuat menjadi pusat penularan virus corona.
Dari 20.624 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 20.438 kasus dilaporkan terjadi di daratan China.
Hingga saat ini, para peneliti masih mengkaji obat atau vaksin yang mungkin bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus tersebut.
Meningakatnya kasus virus corona membuat sejumlah negara berbondong-bondong mengevakuasi warganya.
Sejumlah penerbangan ke dan dari China juga ditutup oleh beberapa negara.
Kisah pria sembuh dari penyakit virus corona
Di tengah wabah virus corona yang terus melonjak sementara vaksin belum ditemukan, seorang pasien di China akhirnya dinyatakan sembuh.
Mengutip dari China Press, seorang pria yang terjangkit virus corona di Provinsi Jianxi China mengalami gejala virus corona pada awal Januari 2020.
Dia adalah Chen, pria berusia 49 tahun yang sempat pergi ke Wuhan beberapa waktu lalu.
Chen pergi ke Wuhan pada Oktober 2019 untuk urusan perdagangan unggas.
Ia kembali ke Pingxiang, Jiangxi pada 2 Januari 2020.
Setelah kembali dari Wuhan, Chen mengalami batuk pada tanggal 5 Januari 2020.
Demam dirasakan oleh Chen pada 7 Januari.
Selain itu, Chen juga merasakan sesak dada dan sejumlah gejala lainnya.
Pemeriksan menunjukkan bahwa Chen telah terinfeksi virus corona.
Ia lalu dibawa ke Rumah Sakit Rakyat Kedua Pingxiang.
Dikutip Tribunnews dari World of Buzz, Chen mengalami demam yang tidak tertahankan selama enam hari enam malam.
Chen mengatakan, ia harus minum 25 liter air setiap hari.
Hal ini dilakukan oleh Chen untuk menghilangkan gejala tenggorokan yang kering akibat virus corona.
• Sama-sama Tak Berdaya, Pasangan Lansia Pasien Virus Corona Saling Ucap Perpisahan
• Taiwan Laporkan Kematian 56 Orang Akibat Virus Flu Babi yang Ikut Tersebar bersama Virus Corona
Pada tanggal 26 Januari 2020, dokter yang memeriksa Chen mendapati hasil bahwa pria paruh baya tersebut telah sembuh dari corona.
Tes virus corona yang kembali dilakukan menunjukkan hasil negatif.
Chen pun akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
Saat keluar, Chen menunjukkan ekspresi bahagianya,"Aku baik-baik saja! Semuanya baik-baik saja!".
Sebelum Chen pergi meninggalkan rumah sakit, ia sempat memberi karangan bunga kepada staf media yang merawatnya selama ini.
Hal tersebut dilakukan oleh Chen sebagai bentuk rasa terima kasihnya.
(Tribunjogja.com/Rina Eviana, Tribunnews)