Jangan Termakan Isu, Dalam Sepekan Ada 53 Hoaks soal Virus Corona yang Beredar!

Sejak virus corona mewabah, banyak berita bohong (hoaks) yang disebarkan di media sosial maupun aplikasi pesan WhatsApp.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock via Kompas.com
Jangan Termakan Isu, Dalam Sepekan Ada 53 Hoaks soal Virus Corona yang Beredar! 

Jangan Termakan Isu, Dalam Sepekan Ada 53 Hoaks soal Virus Corona yang Beredar!

TRIBUNJOGJA.COM - Sejak virus corona mewabah, banyak berita bohong (hoaks) yang disebarkan di media sosial maupun aplikasi pesan WhatsApp.

Informasi bohong yang kebanyakan menebar rasa khawatir itu tentu saja meresahkan masyarakat.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, ada 53 informasi hoaks soal penularan virus corona di Indonesia selama sepekan terakhir.

Menurut dia, ke-53 informasi hoaks itu terpantau terjadi sejak Kamis (23/1/2020) hingga Kamis (3/2/2020) atau hari ini.

Kemudian, ada satu informasi hoaks yang tersebar pada Senin (5/5/2019) lalu perihal kurma harus dicuci bersih karena mengandung virus corona.

"Kami melalui cyber drone Kemenkominfo mencatat, terdapat 54 percakapan atau isu hoaks dan disinformasi," ujar Johnny dalam konferensi pers di Kantor Kemenkominfo.

Johnny lantas mencontohkan sejumlah informasi hoaks yang tersebar itu.

Pertama, soal China yang diam-diam melakukan kremasi korban yang tertular virus corona.

Kedua, melakukan wudu bisa menghancurkan virus corona. Ketiga, informasi yang mengungkapkan ada dua orang penumpang Lion Air yang meninggal karena virus corona.

Keempat, ada kabar yang menyebut virus corona sudah masuk lewat Pekanbaru, Riau.

"Itu semua tidak benar. Itu disinformasi," ucap Johnny. Dia pun menyebut, kondisi Indonesia saat ini masih aman dari penularan virus corona.

"Negara kita masih aman ya. Kita melakukan pencegahan di semua pintu masuk dan dilakukan secara terkoordinasi oleh pemerintah. Itu secara sungguh-sungguh dilakukan dan observasi yang dilakukan terhadap 285 WNI di Natuna juga sesuai standar WHO," ucap Johnny.

Sejumlah WNI dari Wuhan turun dari Pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) pagi
Sejumlah WNI dari Wuhan turun dari Pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020) pagi (TRIBUNBATAM.id/ARGIANTO DA NUGRAHA)

Adapun ke-285 WNI itu saat ini sedang menjalani karantina dan observasi di Natuna. Mereka terdiri dari 238 WNI yang diulangkan dari Kota Wuhan, China. Lalu, ada 27 tim penjemput WNI, 5 tim advance, dan 15 kru Batik Air.

Hoaks pasien corona Kariadi meninggal

Sebuah potongan video yang beredar di media sosial menampilkan keterangan adanya pasien terduga virus corona di salah satu rumah sakit di Indonesia.

Video tersebut beredar di WhatsApp dan banyak dipertanyakan kebenarannya. Pasalnya, hingga Sabtu (2/1/2020) siang, belum ada konfirmasi bahwa Indonesia positif terdeteksi virus tersebut.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi tentang adanya pasien virus corona tersebut tersebar melalui WhatsApp.

Video tersebut berdurasi tiga puluh enam detik. Keterangan yang disebutkan pada video ini menyatakan adanya lima terduga pasien virus corona di Rumah Sakit Umum (RSUP) Dr. Kariadi Semarang dengan salah satu pasien disebut meninggal.

Berikut adalah narasi dari potongan video tersebut: "Lima pasien virus corona dari beberapa rumah sakit di Semarang mendapatkan perawatan serius di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang. Satu dinyatakan meninggal dunia, empat pasien lainnya mendapat perawatan intensif di ruang isolasi. Dengan cekatan para tim medis yang dilengkapi pakaian khusus tertutup membawa satu persatu pasien ke dalam ruang isolasi UGD RSUP Dr. Kariadi Semarang. Satu persatu pasien dibawa ke ruang isolasi rawat di Ruang Rajawali. Dari lima pasien yang terjangkit virus corona itu, satu di antaranya dinyatakan meninggal dunia."

Benarkah informasi tersebut?

Penelusuran Kompas.com:

Kompas.com melakukan penelusuran terhadap kebenaran video tersebut. Video tersebut diketahui merupakan potongan dari sebuah video berita utuh berdurasi 2 menit 12 detik. Video tersebut diunggah secara lengkap di akun YouTube KompasTV dengan judul RS Kariadi, Semarang Gelar Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona pada tanggal 31 Januari 2020.

Berdasarkan keterangan dalam unggahan ini, disebutkan bahwa video tersebut menunjukkan kegiatan simulasi siaga virus corona di RSUP Dr. Kariadi, Semarang.

Penjelasan Pakar dan Ahli Kesehatan soal Kemungkinan Penularan Virus Corona Melalui Benda Mati

 

Thailand Klaim Miliki Vaksin Virus Corona dari Kombinasi Obat HIV dan Flu

Video berdurasi 36 detik yang sebelumnya telah beredar memiliki lanjutan keterangan pada video lengkapnya dengan narasi sebagai berikut:

"Rangkaian ini merupakan simulasi yang diadakan pihak RSUP Dr. Kariadi Semarang untuk penanganan dan pencegahan merebaknya virus corona."

Keterangan serupa tentang ketidakbenaran video berdurasi 36 detik yang beredar tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BNPB, Agus Wibowo melalui akun Twitternya.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (1/2/2020) malam, Agus mengungkapkan bahwa video lengkap yang sebenarnya simulasi dipotong sehingga menyebabkan misinformasi.

"Itu potongan video dari video simulasi penanganan kasus virus corona di RS Kariadi Semarang. Dipotong jadi seperti beneran padahal hanya simulasi," jawabnya.(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved