Wabah Virus Corona
Bertemu PBB, Delegasi China : Kami Yakin Bisa Menangkan 'Pertempuran' Lawan Virus Corona
China mengutarakan kepercayaan dirinya dalam melawan wabah virus corona di negaranya.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
China mengutarakan kepercayaan dirinya dalam melawan wabah virus corona di negaranya.
Hal ini diungkapkan Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Zhang Jun saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres pada Senin (27/1/2020) malam.
"Kami memiliki kemampuan penuh dan percaya diri mampu memenangkan pertempuran melawan epidemi," katanya sebagaimana dilansir CNN.
Menurut Zhang, prioritasnya saat ini adalah bagaimana menyelamatkan warganya dengan melakukan langkah cepat dengan menempatkan mekanisme pencegahan dan pengendalian nasional.
“Tiongkok telah bekerja dengan komunitas internasional dalam semangat keterbukaan, transparansi, dan koordinasi ilmiah. Dengan rasa tanggung jawab yang besar untuk mencegah penyebaran penyakit dan menyelamatkan nyawa," katanya.
Jerman Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona
Sementara itu, Jerman mengkonfirmasi telah terjadi kasus pertama virus corona di negaranya. Hal ini diungkapkan dalam pernyataan Kementerian Kesehatan setempat pada Senin (27/1/2020) malam.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa seorang pria dari distrik Starnberg tertular virus corona.
Sebagaimana laporan CNN, pasien itu langsung dipantau secara medis dan telah diisolasi.
Menurut Kantor Negara, Kesehatan dan Keamanan Pangan, pasien itu dilaporkan berada dalam kondisi baik.
Mereka juga menilai bahwa risiko infeksi bagi orang-orang Bavaria saat ini terhitung rendah.
Update jumlah korban tewas
Dalam laporan CNN disebutkan bahwa hingga Selasa (28/1/2020) ini jumlah korban tewas tercatat menjadi 82 orang atau bertambah dua orang dari hari sebelumnya. Sementara jumlah orang yang terinfeksi mencapai 2700 orang di China.
Sebagaimana laporan CNN, dengan kondisi tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS meningkatkan kewaspadaan perjalanannya untuk China pada hari Senin ke level tertinggi dari tiga tingkatan: "Peringatan."
Ini berarti para pelancong disarankan untuk "menghindari perjalanan yang tidak penting" ke negara itu.
Sebelumnya, hanya provinsi Hubei yang ditetapkan di peringatan Level 3. Sisanya terdaftar sebagai Level 2 pada hari Minggu, dan berada di Level 1 sebelum itu.
Akan tetapi, peringatan terbaru yang dikeluarkan CDCmengikuti Departemen Luar Negeri AS yang memberlakukan peringatan level 3 untuk sebagian besar wilayah China dan peringatan level 4 untuk Provinsi Hubei.
Sehari sebelumnya, terjadi lonjakan tajam korban tewas.
Jika kemarin ada 80 korban tewas, maka sehari sebelumnya tercatat jumlah korban tewas 56.
Beijing bergerak cepat melakukan langkah pencegahan setelah virus itu pertama kali tercatat di Wuhan, ibu kota Hubei, pada akhir Desember 2019.
Antara lain menutup Pasar Seafood Huanan, lokasi yang diyakini menjadi titik pertama penyebaran virus corona, di mana dijual hewan liar.
Kemudian, Wuhan dan belasan kota di sekitarnya juga ditutup, di mana otoritas lokal juga menghentikan layanan transportasi publik.
Sebanyak 1.230 dokter dan perawat dari seluruh negeri juga dikerahkan, dengan rumah sakit baru dikebut pembangunannya agar bisa digunakan dalam 8 hari ke depan.
Selain di China, patogen dengan kode 2019-nCov tersebut juga menyebar ke 12 negara.
Antara lain Jepang, Vietnam, hingga AS.
Setidaknya ada enam negara yang berencana melakukan evakuasi warganya baik dari Wuhan maupun Hubei, baik melalui pesawat atau jalan darat. (*)