Bisnis
Harga Cabai di DIY Masih Melejit
Namun Yanto memastikan, untuk ketersediaan komoditas hortikultura ini di DIY masih aman dengan disokong dari daerah lain.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga komoditas cabai merah dan cabai rawit di DIY masih melejit.
Naiknya harga komoditas ini terpantau terjadi sejak akhir Desember 2019 lalu.
Penyebab naiknya harga cabai ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Termasuk juga faktor cuaca yang saat ini sudah masuk musim hujan.
• Harga Cabai Mulai Mengalami Kenaikan Sedikit Demi Sedikit Sejak Natal dan Tahun Baru
Kepala Bidang Perdangangan dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, Yanto Aprianto menuturkan harga cabai merah konsumsi tercatat di harga Rp63.667 per kilogram.
Sedangkan cabai rawit merah mencapai Rp57.000 per kilogramnya.
"Untuk cabai merah dan cabai rawit memang mengalami kenaikan yang cukup besar karena luasan panen sudah sedikit dan memasuki masa tanam. Serta cuaca juga mempengaruhi," ujar Yanto pada Tribun Jogja, Senin (13/1/2020).
Namun Yanto memastikan, untuk ketersediaan komoditas hortikultura ini di DIY masih aman dengan disokong dari daerah lain.
"Untuk ketersedian masih cukup, di samping dari Kulon Progo dan Sleman, juga dari Magelang dan Banyuwangi," ungkapnya.
• BREAKING NEWS: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Bantul Tembus Rp 60 Ribu
Yanto menambahkan, untuk komoditas lainnya yakni gula pasir juga dimungkinkan terjadi kenaikan karena sudah selesai masa giling.
Untuk itu dinas akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan membahas kenaikan harga komoditas-komoditas tersebut.
"Mengatasi hal tersebut dan komoditas lainya, termasuk gula pasir, besok ada rapat di Kementerian Perdagangan kaitan dengan gula pasir," katanya.
Setelah rapat tersebut nantinya akan ada pernyataan terkait komoditas tersebut.
"Rapat rencana dihadiri oleh produsen, distributor, serta importir. Setelah rapat nanti ada statment berkaitan dengan gula pasir," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)