Breaking News

Membentuk Karakter Anak Lewat Sisi Positif Idola Sang Buah Hati

Membentuk Karakter Anak Lewat Sisi Positif Idola Sang Buah Hati Membentuk Karakter Anak Lewat Sisi Positif Idola Sang Buah Hati

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Hari Susmayanti
via Kompas.com
Ilustrasi anak perempuan dan make up 

Senada diungkapkan Dewi Kumala, perempuan yang berkecimpung di dunia properti ini memiliki tiga orang anak.

Dua anaknya perempuan masing-masing berumur 6 dan 8 tahun. Keduanya sama sama memiliki idola boyband dan girlband asal Negeri Ginseng.

Hampir semua pernak pernik sekolah kedua anaknya tersebut minta yang bergambar atau bermotif idolanya.

Awalnya Dewi menganggap perilaku anaknya mengidolakan seseorang adalah hal yang wajar karena ia juga melihat anak lain sebayanya melakukan hal sama.

Hanya saja setelah ia perhatikan, ada dampak kurang baik ketika anak memiliki idola yang belum sesuai umur mereka. Terutama Dewi menyoroti soal konten dewasa yang dibawa olah idola anaknya.

"Pernah di kamar pada dandan dan di depan cermin memakai baju yang dibikin serupa dengan kostum yang dipakai oleh idola anak anak.

Di satu sisi jujur terhibur tapi saya sadar, ini kurang baik dan saya beri pemahaman pada anak agar tidak meniru sesuatu karena masih belum cukup umur," ungkap Dewi.

Pandangan berbeda disampaikan oleh Andriani. Anak-anak sudah sewajarnya memiliki sosok sebagai idola.

Peran penting orang tua lah yang kemudian dituntut lebih aktif sehingga bisa memberi arahan yang baik agar anak bisa mengambil pelajaran positif dan meninggalkan yang negatif.

"Waktu kecil kita juga pernah punya idola. Hanya saja akses informasi waktu itu masih terbatas, jadi pilihan yang menjadi idola kita juga terbatas.

Sekarang aksesnya mudah, pilihan memberikan informasi dan hiburan pada anak banyak sekali, hal positif yang memotivasi anak juga banyak, jadi apa yang diidolakan anak akan sangat ditentukan oleh peran orang tua nya," kata perempuan yang menekuni dunia broadcasting ini.

Idola Bisa Membentuk Karakter Anak

Lucia Peppy Novianti, M. Psi., Psikolog, psikolog yang aktif di dunia parenting dan founder Wiloka Workshop ini menuturkan, anak memiliki idola itu hal yang positif. Apakah itu tokoh kartun ataukah tokoh nyata.

Dengan memiliki idola sebetulnya akan membentuk karakter anak.

Kuncinya adalah bagaimana karakter si idola ini apaka memberi dampak positif atau negatif bagi anak. Soal idola anak anak ternyata adalah sosok orang dewasa, sebetulnya tidak masalah asal merupakan karakter yang positf.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved