Empat Pakar Nuklir Iran yang Diduga Tewas Dibunuh Dinas Rahasia Israel, Mossad
Program nuklir Iran yang telah dijalankan bertahun-tahun, menyisakan banyak cerita mengerikan. Terutama rentetan kematian para pakar nuklir Iran.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
"Kami akan bertindak dengan cara apa pun dan tidak mau mentolerir Iran yang bersenjata nuklir. Kami lebih suka hal ini dilakukan dengan sanksi, tetapi pada akhirnya, Israel harus dapat mempertahankan diri.” Katanya.
Rangkaian kampanye pembunuhan ilmuwan nuklir Iran itu dilaporkan berakhir pada 2013 setelah tekanan diplomatik dari pemerintahan Obama, yang berusaha menegosiasikan pembatasan kegiatan nuklir Iran.
Kelompok Mujahidin Rakyat Iran (MEK) ada di dalam daftar tersangka operasi pembunuhan itu. MEK yang jadi kelompok bersenjata di Iran, dibiayai, dilatih, dan dipersenjatai Israel untuk membunuh para ilmuwan nuklir Iran.
Informasi dari lembaga intelijen swasta AS, Stratfor, seorang ilmuwan Iran kelima diracun agen Mossad pada 2007.
Pada Januari 2015, otoritas Iran mengatakan mereka telah menggagalkan upaya lain Mossad untuk membunuh seorang ilmuwan nuklir Iran. Tidak ada detail yang diberikan.
Pada 11 Januari 2012, Mostafa Ahmadi Roshan, Wakil Kepala Fasilitas Pengayaan Uranium di Natanz, Iran memasuki mobilnya dan dalam perjalanan menuju tempat kerjanya.
Tiba-tiba bom yang ditempelkan di pintu mobilnya meledak. Pria berusia 32 tahun itu tewas seketika, meninggalkan seorang istri dan putrinya yang bayi balita.
Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya 5 Januari 2007, Ardeshir Hosseinpour awalnya dilaporkan meninggal karena keracunan gas dari pemanas ruangan di rumahnya.
Belakangan ia diketahui sengaja dibunuh agen rahasia Mossad. Pada tahun 2014, saudara perempuan Ardeshir, Mahboobeh Hosseinpour, diwawancarai dari Turki yang diatur kelompok oposisi "Iran Baru", mengklaim saudaranya dibunuh Pengawal Revolusi Iran.
Menurut adiknya Ardeshir menolak berpartisipasi dalam "program pengayaan nuklir Iran" untuk bom atom. Menurut Stratfor, Hosseinpour meninggal karena keracunan radiasi.
Pada 12 Januari 2010, pukul 07.58, sebuah bom dikendalikan dari jarak jauh terpasang pada sebuah sepeda motor, diparkir dekat mobil Masoud Alimohammadi.
Bom meledak ketika Masoud meninggalkan rumahnya di lingkungan Gheytariyeh di Teheran utara untuk pergi ke sebuah universitas.
Jendela rumah di sekitar rumah ilmuwan hancur oleh kekuatan ledakan, dan dua orang lagi dilaporkan terluka.
Pembunuhan itu dilaporkan dilakukan Majid Jamali Fashi, yang dalam pengakuan di televisi bertindak atas instruksi Mossad dan telah dilatih di Tel Aviv.
Pada 29 November 2010, Majid Shahriari, seorang profesor di Universitas Shahid Beheshti terbunuh akibat ledakan bom sepeda motor di dekat mobilnya.