Awas! Ratusan Aplikasi Jahat Terdeteksi Incar Pengguna Android

Tim dari Barracuda Security menemukan hampir 200 aplikasi Android yang berisi adware atau kombinasi izin perangkat yang mencurigakan.

Editor: iwanoganapriansyah
Kompas.com
Ilustrasi malware di Android. 

TRIBUNJOGJA.COM - Android menjadi sistem operasi yang sangat populer pada smartphone dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna.

Banyaknya pengguna tersebut, membuat Android menjadi sasaran utama bagi para pihak yang ingin menyebarkan malware, program yang dirancang untuk merusak dengan cara menyusup ke sistem operasi (OS).

Melansir dari Express, team dari Barracuda Security menemukan hampir 200 aplikasi yang berisi adware atau kombinasi izin perangkat yang mencurigakan.

Sedangkan perusahaan keamanan siber White Ops telah mengidentifikasi 116 aplikasi, dengan lebih dari 4,6 juta unduhan di antaranya, yang mengklaim tindakan penipuan iklan.

Mengutip Forbes, tim peneliti di White Ops Threat Intelligence mengidentifikasi lebih dari 100 aplikasi jahat yang semuanya memiliki penipuan serupa, yang disebut dengan kode "Soraka".

Kode tersebut memungkinkan program tertentu untuk menampilkan iklan melalui perangkat Android.

Jenis adware ini secara aktif tersembunyi dan membuatnya semakin sulit untuk dideteksi dan dihapus.

"Para penipu semakin pintar, mereka tahu bahwa ada perlombaan senjata saat ini, mereka mencoba memperlambat identifikasi dengan taktik ini. Kami melihat semakin banyaknya 'perilaku' sejenis pada aplikasi," tutur John Laycock dari White Ops.

Penipuan lewat Iklan

Banyak aplikasi yang diungkap dalam penelitian ini tergolong sebagai pembaruan dari aplikasi lama, dengan memanfaatkan alat dan teknik terbaru.

White Ops melakukan penelitian terhadap aplikasi "Best Fortune Explorer" yang masih tersedia di Google Play Store saat itu.

Aplikasi ini menawarkan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kritis dalam hidup.

Selain itu, aplikasi ini juga gratis. Sayangnya, dari hampir 200.000 pengguna Android yang mengunduhnya, laporan terbaru menyatakan bahwa aplikasi ini mengandung malware dan iklan penipuan.

Aplikasi ini memanfaatkan AppFlyer, yaitu digunakan untuk atribusi perangkat dan analitik pemasaran.

Jika pengguna mengunduh aplikasi ini, iklan pun akan terus muncul hingga mengganggu kenyamanan pengguna. Bahkan, aplikasi "Best Fortune Explorer" disebut dapat memunculkan iklan yang berlangsung hingga 20 detik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved