Trase Tol Yogyakarta-Solo Sudah Dipastikan Tak Ada Perubahan
Trase Tol Yogyakarta-Solo sudah dipastikan tidak akan berubah sebab konstruksi jalur tol yang dibuat elevated alias melayang
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
"Untuk saat ini, kami masih konsentrasi terkait sosialisasi, " ujar Baskara Aji, Selasa (17/12).
Aji menambahkan, pihaknya belum mengetahui secara detail LP2B yang terdampak dan juga nantinya dimana lahan penggantinya.
Hal ini lantaran akan diputuskan dengan tim terpadu lintas sektor.
" Soal (berapa luasan LP2B) itu yang tahu adalah Dispetaru DIY. Nanti, kami putuskan bersama tim terpadu, " ujar Aji.
Pihaknya menyebutkan, untuk sosialisasi ini nantinya diharapkan ada sinergitas.
Termasuk, mengedepankan dialog agar sosialisasi berjalan dengan lancar.
"Kami harapkan, semuanya bisa dilakukan dengan baik dan tak ada masyarakat yang dirugikan, "urainya.

Perlu diketahui Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang terdampak proyek tol Solo-Yogya-Bawen mencapai sekitar 35,48 hektare.
Pemda DIY dan Pemerintah Kabupaten Sleman pun wajib mencari pengganti dan lokasi baru untuk mengganti LP2B yang terdampak proyek tol ini.
Sasongko menjelaskan, untuk melindungi LP2B ini pihaknya juga mendasarkan pembangunan harus memiliki izin pengeringan.
Adapun adanya perda RTRW ini juga menjadi salah satu aturan untuk melindungi lahan pertanian.
“Selain itu, kami juga memberikan bantuan untuk irigasi, alat dan mesin pertanian agar LP2B tetap dipertahankan,” ujarnya.
Dari data yang dipaparkan oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) DIY untuk LP2B di trase Solo-Yogya sebanyak 8,64 hektare.
Sementara, untuk LP2B yang kawasan Yogya-Bawen seluas 26,84 hektare sehingga total LP2B yang terdampak mencapai kurang lebih 35,48 hektare.
Dari total luasan LP2B ini ada kewajiban mengganti dan mencari lokasi yang baru. Karena, hal ini sudah ditetapkan oleh Perda RTRW DIY. Maka, harus mencari lahan pengganti dengan luasan yang sama.