Pendidikan

Mahasiswa UGM Kembangkan Sistem Bantu bagi Pengendara Tunarungu

DEFINO merupakan sebuah sistem yang akan membantu pengendara tunarungu untuk bisa berkomunikasi dengan penumpang.

Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Tiga mahasiswa UGM saat menerima penghargaan dari ajang Toyota Fun Code Hackathon 2019 

TRIBUNJOGJA.COM - Berbagai inovasi tidak henti dilakukan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kali ini, tiga mahasiswa UGM berhasil mengembangkan produk untuk membantu penyandang disabilitas tunarungu dalam berkendara.

Produk yang dinamai DEFINO (Deaf Asistant of Toyota) ini dikembangkan oleh M Sulthan Farras Nanz dari Prodi Manajemen 2016, Antonius Yonanda Prodi Teknologi Informasi 2016), dan Aditya Laksana Suwandi Prodi Teknologi Informasi 2015.

UGM Yogyakarta Tempati Posisi Ketiga Kampus Hijau Terbaik di Indonesia 2019

Sulthan menjelaskan, DEFINO merupakan sebuah sistem yang akan membantu pengendara tunarungu untuk bisa berkomunikasi dengan penumpang.

Selain itu, produk ini juga bisa digunakan pengendara tunarungu untuk mengawasi kondisi sekitar saat mengemudi.

“Jadi DEFINO ini adalah sebuah sistem yang akan membantu pengendara Toyota khsusunya penyandang disabilitas tunarungu, ungkapnyabeberapa waktu silam.

Cara kerja sistem ini sendiri yakni dengan menggunakan sensor suara digital untuk mengkonversi suara kendaraan atau sirine atau klakson menjadi sinyal visual dan getaran untuk meningkatkan respon pengemudi.

Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata

Menurutnya, sistem ini juga dilengkapi dengan fitur Visual Communication (VICO) yang berfungsi untuk memberikan pengalaman komunikasi interaktif lewat visualisasi di perangkat tablet terpasang di mobil.

Sulthan menerangkan jika sistem ini sendiri sebelumnya berhasil meraih juara II dari ajang Toyota Fun Code Hackathon 2019 usai menyisihkan 700 gagsan lainnya.

Dia berharap, dengan adanya sistem ini pengendara tunarungu dapat berkendara dengan baik dan aman.

“Dengan DEFINO, Toyota dapat secara proaktif mempromosikan dan meningkatkan inkulisifitas akses transportasi dan kegiatan ekonomi untuk kaum difabel,” katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved