Pengakuan Penggali Kubur Makam Bahtiar Effendy Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang Berpulang
Jenazah almarhum Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan Luar Negeri Bahtiar Effendy, telah selesai dikebumikan s
Jenazah almarhum Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hubungan Luar Negeri Bahtiar Effendy, telah selesai dikebumikan siang ini sekira pukul 12.45 WIB. Almarhum disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lemperes Jalan Raya KSU, Sukmajaya, Kota Depok.
.
.
Sebelumnya, almarhum disalatkan di Masjid Al-Fauzien Perumahan Gema Pesona, yang merupakan kediaman almarhum tinggal.
Dibalik prosesi pemakaman almarhum, terselip cerita dari Ardin dan Sumarno. Keduanya, merupakan penggali makam untuk tempat peristirahatan terakhir Bahtiar Effendy.
"Gali kuburnya dari pukul 07.00 WIB, alhamdulillah lancar dari cuma sejam kurang lebihnya. Biasanya kan sampai dua jam," kata Sumarno di lokasi pemakaman pada TribunJakarta.com, Kamis (21/11/2019).
Sumarni juga menjelaskan, tanah kubur yang digali olehnya dengan Ardin pun terasa beda seperti biasanya.
"Tanahnya empuk banget, biasanya kan ada yang keras. Ini benar-benar empuk nyangkulnya juga enak kan kalau tanahnya empuk gak keras," beber Sumarno.
Hal tersebut, juga dibenarkan oleh Ardin. Menurutnya tanah tersebut sangat empuk hingga proses penggalian pun terasa cepat.
"Empuk iya empuk banget. Biasanya kan keras terus pasti saja ada batu kan, tapi ini mah mulus sama sekali gak nemu batu pas gali," tambah Ardin.
Ardin mengatakan, tanah empuk biasanya sulit ditemukan lantaran tak ada yang bisa menerka kondisi tanah.
"Biasanya gak ngaruh hujan atau tidak ya. Orang kan anggapannya kalau hujan tanah jadi empuk, tapi ya nggak juga kalau banyak batu juga suka keras tanahnya. Tapi ini benar-benar empuk saya juga sempat bingung, mungkin ada hubungannya dengan amal ibadah almarhum ya semasa hidup," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy meninggal dunia.
Bahtiar Effendy dikabarkan meninggal dunia pada Kamis dini hari (21/11) pukul 00.00 WIB.
Kabar duka kepergian Bahtiar Effendy diumumkan Muhammadiyah lewat akun twitter @muhammadiyah.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Turut berduka cita atas berpulangnya Ketua Pimpinan Pusat #Muhammadiyah, Prof. Dr. Bahtiar Effendy, 21 November 2019 di RSIJ Cempaka Putih, pukul 00.00 WIB," tulis @muhammadiyah.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin turut menyampaikan bahwa Bahtiar meninggal dunia dini hari ini sekira pukul 00.00 WIB.
Din Syamsuddin menyampaikan kabar duka diperoleh dari putri Bahtiar, Atia Ajani.
Sebelumnya, Bahtiar sudah menjalani perawatan intensif di RSIJ Cempaka Putih.
Sosok Bahtiar Effendy lahir di Ambarawa, Jawa Tengah pada 10 Desember 1958.
Bahtiar Effendy berhasil memegang dua gelar tingkat Master untuk Kajian Asia Tenggara dan Ilmu politik.
Sosoknya dikenal aktif di kalangan akademik dan kerap menulis di berbagai media massa.
Berdasarkan situs resmi uinjkt.ac.id, Bahtiar Effendy rupanya menempuh pendidikan sekolah dasar di wilayah Ambarawa, Jawa Tengah.
Lulusan dari tingkat sekolah dasar, Bahtiar Effendy melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Pabelan Muntilan.
Bahtiar Effendy merupakan lulusan Sarjana Ilmu Perbandingan Agama dari IAIN (sekarang UIN) Jakarta.
Tak sampai disitu, Bahtiar Effendy menyabet gelar S2 di Universitas Ohio at Columbus dan Universita Ohio at Athens, dan S3 di Universitas Ohio at Columbu, Amerika Serikat.
Dalam jenjang kariernya, Bahtiar Effendy ternyata dilantik menjadi Dekan pertama Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Kamis (27/8/2009).
Selain aktif mengajar di UIN Jakarta, Bahtiar Effendy selama ini juga banyak berkiprah di luar kampus. Ia juga dikenal sebagai pengamat politik.
Meski demikian, Bahtiar Effendy tetap aktif melakukan penelitian di bidangnya, terutama yang berkaitan dengan masalah keagamaan, demokrasi, dan politik.
Tercatat sekitar 15 buku telah ditulisnya, antara lain Islam and the State in Indonesia, yang diterbitkan pada 2003 oleh Institute of Southeast Asian Studies, Singapura.
Berikut sekilas karier Bahtiar Effendy dirangkum Tribun:
1. Dosen Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Jakarta, 1995-sekarang
2. Dosen Pascasarjana, Universitas Indonesia, 1995-sekarang
3. Dosen Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 1996-sekarang
4. Deputy Director of the Institute for the Study and Advancement of Business Ethic, 1996-sekarang
5. Ketua, Dewan Akademi Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, 1999-sekarang
6. Ketua Program Studi Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2001-2004
7. Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006
8. Dekan FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak 2009
9. Senior Fellow, S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, Maret 2007 - Februari 2008Fellow, Victoria University of Wellington, Selandia Baru, 2008Pengamat Politik dan Religi
10. Anggota, American Political Sciene Association (APSA)
11. Anggota, World Conference on Religion and Peace (WCRP)
12. Anggota, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
13. Anggota, Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIP) (Tribunjakarta/tribunjambi)