5 Fakta Menarik Film Horor Ratu Ilmu Hitam 2019 yang Akan Tayang November
Film Horor Ratu Ilmu Hitam akan ditayangkan di bioskop pada 7 November 2019. Ada beberapa fakta menarik selama menjalani syuting film Ratu Ilmu Hitam.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
5 Fakta Menarik Film Horor Ratu Ilmu Hitam 2019 yang Akan Tayang November
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri
TRIBUNJOGJA.COM - Film horor Ratu Ilmu Hitam akan ditayangkan di bioskop pada 7 November 2019.
Ada beberapa fakta menarik selama menjalani syuting film Ratu Ilmu Hitam.
Dalam film ini, Kimo Stamboel menjadi sutradara dan Joko Anwar sebagai penulis skenario.
Sebagai sutradara, Kimo menjelaskan perbedaan film Ratu Ilmu Hitam era 80-an dan 2019.
Dari segi sudut pandang cerita dan karakter, film Ratu Ilmu Hitam dikemas lebih menarik dengan beberapa karakter muda.
"Perbedaannya dari angle segi cerita ini sangat beda sekali. Maksudnya ceritanya beda, karakternya beda," kata Kimo dalam jumpa pers dan pemutaran khusus film Ratu Ilmu Hitam, di Epiwalk, Kuningan Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
Kimo juga menjelaskan persamaan dengan Ratu Ilmu Hitam era 80-an adalah plot twist balas dendam yang masih kental dalam cerita.
"Yang membuat sama itu sebenarnya memang dendamnya itu sih. Tema utamanya, dendamnya itu, masih kental di sini," tutur Kimo.
Film horor yang diproduksi oleh Rapi Film ini sebelumnya terkenal di era 1980an.
Sebelum menonton film ini, ada beberapa fakta menarik untuk penggemar film horor. Berikut fakta-fakta film horor Ratu Ilmu Hitam, dikutip dari Kompas.com :
1. Pertama kali ditayangkan pada 1981 dan dibintangi Suzanna
Film Ratu Imu Hitam pernah mendapat nominasi aktris terbaik (Suzanna), pemeran pembantu terbaik (WD Mochtar), penyunting terbaik, penata artistik terbaik, dan sinematografi terbaik dalam Festival Film Indonesia 1982.
2. Kimo Stamboel menemukan keunikan dalam film Ratu Ilmu Hitam
Kimo tertarik untuk memproduksi ulang dilm karena ceritanya berbeda dari film horor lain. Film horor Ratu Ilmu Hitam banyak menceritakan hal-hal mistis daripada kisah hantu.
"Pas saya nonton lagi filmnya, ternyata memang ini satu film horor yang beda banget dibanding horor lain. Cukup ikonik pada zamannya karena banyak menggunakan hal mistis dan segala macamnya itu which is hantu-hantunya tidak terlalu banyak," ucapnya.
3. Kimo Stamboel sempat tegang karena bekerjasama dengan Joko Anwar
Kimo merasa ada tekanan dan tegang ketika bekerja sama membuat film Ratu Ilmu Hitam.
Kimo mengaku ngefans dengan film buatan Joko Anwar.
"Gue nge-fan juga sama beberapa filmnya dia. Sekarang dapat satu kesempatan di mana gue akan men-direct karyanya dia. Jadi gue agak tegang juga," ucap Kimo.
Menurut Kimo, Joko menjadi teman sekaligus mentor ketika pengerjaan film.
"Joko salah satu mentor atau my bestfriend, bisa dibilang untuk bikin sesuatu yang kayak gini ditulis sama Joko menurut gue pas bangetlah," lanjutnya.
4. Joko Anwar ungkap alasan menjadi penulis skenario film Ratu Ilmu Hitam
Pada jumpa press dan screening ratu Ilmu Hitam, Joko mengungkapkan dia sudah hafal dialog, cerita dan menjadi salah satu film favorit.
Pertama memang Ratu Ilmu Hitam yang tahun 1981 film Indonesia favorit gua. Gua hafal adegannya, dialognya, terus juga Kimo ini salah satu sutradara yang gua kagumi dan sudah lama mau gue kerja bareng," kata Joko.
Joko juga merasa tertantang menulis cerita film yang pernah sukses sebelumnya.
5. Film horor Ratu Ilmu Hitam bertabur bintang
Pemeran Ratu Ilmu Hitam menceritakan tentang keluarga yang pergi ke panti asuhan. Bercerita tentang Hanif dan kelaurga yang mengunjungi panti asihan tempat dia dulu dibesarkan.
Panti asuhan itu jauh dari pemukiman penduduk. Lalu pada suatu malam, misteri mulai muncul.
Pemeran Ratu Ilmu Hitam adalah Ario Bayu, Hannah Alrasyid, Zara "JKT48", Ari Irham, dan Muzakki Ramdhan yang menjadi satu keluarga.
Lalu ada Miller Khan, Yayu Unru, Tanta Ginting, Putri Ayudya, Ruth Marini, Sheila Dara, Imelda Therinne, Salvita Decorte, Ade Firman Hakim, Shenina Cinnamon, Giulio Parengkuan, dan masih banyak lagi.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)
