PSIS Semarang Selalu Kalah di Kandang, Stadion Magelang Harus Diruwat?

PSIS Semarang masih dihantui rekor belum pernah memenangkan pertandingan kandang di Stadion Moch Soebroto Magelang. Bagaimana di Stadion Maguwoharjo?

Editor: iwanoganapriansyah
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Pemain PSS Sleman, Brian Ferreira berusaha melewati kawalan pemain PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (17/7/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM - Sabtu (2/11/2019) nanti, PSIS Semarang akan menjamu PSS Sleman pada pekan ke-26 Liga 1 2019.

Uniknya, meskipun sebagai tuan rumah, PSIS Semarang akan menggelar pertandingan ini di kandang PSIS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Sepak Bola Indonesia Berduka, Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu Meninggal Dunia

PSIS Semarang masih dihantui rekor belum pernah memenangkan pertandingan kandang di Stadion Moch Soebroto Magelang.

PSIS Semarang vs PSS Sleman, Suporter Tim akan Tempati Tribun Bersama di Stadion Maguwoharjo

Dalam enam laga kandang terakhir, tren PSIS sedang tidak baik setiap kali berstatus tuan rumah saat menjamu lawannya di kompetisi Liga 1.

Dalam enam laga kandang berturut-turut tersebut, PSIS belum merasakan sekalipun kemenangan. Yakni dengan empat kali kalah dan dua kali seri.

Secara keseluruhan bahkan, dari sepuluh pertandingan home PSIS hingga pekan ke 25, PSIS baru mengantongi dua kali kemenangan.

Berbeda saat berstatus tim tamu, nasib PSIS seperti lebih baik. Dari empa belas laga away sejauh ini, Hari Nur Yulianto cs sudah mengoleksi empat kemenangan.

Stadion Harus Diruwat?

General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan pihaknya juga belum mengetahui secara jelas mengapa PSIS tampil melempem ketika bermain dihadapan pendukungnya sendiri.

"Kita juga masih cari masalahnya apa. Secara persis faktornya apa sampai kita susah menang di home. Apa mungkin Stadion Moch Soebroto harus diruwat?" kata Liluk.

Ia menambahkan, kesulitan menang tersebut bukan hanya di era pelatih PSIS saat ini, Bambang Nurdiansyah.

Namun juga sejak era kepelatihan Jafri Sastra. Bahkan, akibat dari kalah tiga kali beruntun kala itu, Jafri Sastra dipecat.

"Kesulitan kita menang di home ini kan sejak era Pak Jafri Sastra (mantan pelatih PSIS-red) . Sampai sekarang kita masih mencari akar masalahnya, kenapa sulit sekali," ungkap Liluk.

Berharap Menang di Maguwoharjo

Liluk yang juga berstatus sebagai wakil ketua DPRD Kota Semarang ini pun berharap menghadapi PSS Sleman kutukan sulit menang di kandang sudah tidak terjadi lagi.

"Sleman itu tim bagus, mereka bisa menang di kandang Surabaya itu luar biasa. Perubahannya setelah mereka kalah dari PSIS cukup bagus. Makanya kita harap anak-anak juga mampu bangkit, termotivasi untuk mengalahkan Sleman," tandas Liluk.

Sementara itu, Kapten Tim PSIS Semarang, Wallace Costa Alves mengaku tak keberatan saat timnya yang akan berstatus tuan rumah bakal menjamu PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman.

Menurut Wallace, walaupun timnya bakal bermain di Sleman, ia mengaku tetap optimis timnya bakal didukung ribuan suporter dari Panser Biru maupun Snex.

"Dengan main di Sleman, saya percaya bahwa suporter akan lebih banyak datang ke sini dan kami akan berusaha mengakhiri pertandingan dengan raihan tiga poin," kata Wallace, terpisah.

Apalagi sebelumnya di putaran pertama, PSIS juga berhasil mengalahkan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo dengan cukup telak 3-1.

"Saya pikir tidak menjadi suatu masalah main di Sleman, itu sudah keputusan yang terbaik daripada harus main jauh di dari Semarang," tandasnya. (Tribun Jateng/Ariel Setiaputra)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved