Prediksi BMKG Soal Awal Musim Hujan di Pulau Jawa, Kapan Yogya Hujan?

Awal musim hujan di Yogyakarta mundur hingga 2 dasarian. Prediksi BMKG, Pulau Jawa sebagian besar mulai turun hujan pada bulan November

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM | Rendika Ferri Kurniawan
Ilustrasi kekeringan 

Kekeringan di DIY

Kekeringan melanda di berbagai daerah di Indonesia. Di Yogyakarta sendiri, kekeringan juga terjadi di sejumlah kabupaten. Ini terjadi karena musim kemarau yang berkepanjangan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat, jumlah desa yang terdampak kekeringan di DIY semakin bertambah.

Dari sebelumnya ada 107 desa, saat ini kekeringan sudah terjadi di 110 desa dan 39 kecamatan yang tersebar di empat kabupaten.

Warga saat mengambil air pada lubang yang dibuat untuk menampung air bocoran PDAM, Jumat (4/10/2019).
Warga saat mengambil air pada lubang yang dibuat untuk menampung air bocoran PDAM, Jumat (4/10/2019). (TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto)

Adapun untuk informasi peringatan dini kekeringan DIY yang diupdate pada tanggal 20 September lalu ada beberapa tempat yang mengalami hari tanpa hujan berturut-turut.

Untuk wilayah yang mengalami hari tanpa hujan lebih dari 60 hari yang berpotensi kekeringan terjadi di Kabupaten Bantul (Dlingo, Bantul, Pandak, Piyungan, Pajangan, Imogiri, Banguntapan, Jetis, Pleret, Kasihan, Sewon, Sanden, Bambanglipuro, Srandakan, Kretek, Pundong, Dlingo, Sedayu), Gunungkidul (Tanjungsari, Saptosari, Tepus, Paliyan, Rongkop, Girisubo, Nglipar, Wonosari, Karangmojo, Semanu, Ponjong, Ngawen, Purwosari, Patuk, Playen, Semin), Kulonprogo (Panjatan, Pengasih, Kokap, Kalibawang, Nanggulan, Girimulyo, Sentolo, Temon, Wates, Galur, Lendah), Sleman (Prambanan, Tempel, Berbah, Cangkringan, Ngemplak, Kalasan, Depok, Pakem, Moyudan, Minggir, Godean, Ngaglik, Gamping, Kalasan, Berbah).

Musim kemarau embung ngelanggeran kering, Selasa (9/10/2019).
Musim kemarau embung ngelanggeran kering, Selasa (9/10/2019). (TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto)

Sementara untuk wilayah yang mengalami 31 sampai dengan 60 hari terjadi di Kabupaten Sleman (Seyegan, Gamping, Tempel, Minggir, Sleman, Mlati, Turi, Depok), Gunungkidul (Panggang, Tepus, Karangmojo), Bantul (Dlingo), Kulon Progo (Sentolo, Samigaluh).

Prakiraan awal musim hujan di Yogyakarta

ilustrasi hujan lebat
ilustrasi hujan lebat (dailyexcelsior.com)

Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Yogyakarta mencatat bahwa saat ini wilayah Yogyakarta tengah memasuki masa pancaroba. Namun, warga tampaknya masih harus menunggu lebih lama lagi untuk menanti turunnya hujan.

Berdasarkan prakiraan, awal musim hujan di Yogyakarta akan mundur hingga 2 dasarian.

Sebagai informasi, 2 dasarian berarti menandakan awal musim hujan akan mundur selama 10 hingga 20 hari.

Hal itu akan dirasakan secara merata di seluruh DIY.

"Sedangkan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari - Februari 2020," jelas Kepala Staklim BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas melalui pesan singkat pada Minggu (13/10/2019) lalu.

Prediksi awal musim hujan di Pulau Jawa

Sementara itu, Kedeputian Klimatologi BMKG Indra Gustari, menjelaskan beberapa wilayah saat ini sebenarnya sudah memasuki musim hujan. Terutama di Sumatera dan sebagian wilayah Aceh yang sudah masuk musim hujan sejak September.

Waga menimba sumur di Dusun Karangpilang. Satu sumur ini dimanfaatkan oleh 42 KK.
Waga menimba sumur di Dusun Karangpilang. Satu sumur ini dimanfaatkan oleh 42 KK. (TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto Pangaribowo)

Menyusul daerah lainnya di bulan Oktober emisal sebagian Kalimatan, Sulawesi dan beerapa wilayah Sumatera lainnya.

Sementara sebagian kecil Pulau Jawa akan mulai masuk musim hujan pada akhir bulan Oktober. Dan sebagian besar Pulau Jawa mulai musim hujan pada bulan November.

"Bali dan Nusa Tenggara dan sebagian Jawa lainnya diprediksi di awal Desember," kataya kepada kompas.com, Jumat (11/10/2019)

Sedangkan puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2020. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved