Diboikot Total! Warga Ogah Datang ke Hajatan Pernikahan karena Beda Pilihan Lurah
Lantaran diduga beda pilihan saat pemilihan kepala desa (pilkades) acara hajatan seorang warga diboikot warga.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Aksi boikot itu sebenarnya sudah tercium beberapa hari jelang penyelenggaran acara.
Seminggu sebelum acara, sebagaimana orang mau menggelar hajatan di Sragen, ia membagikan 600 bungkus makanan.
Namun makanan yang dibagikan terkait pernikahan itu tidak semuanya diterima warga di lingkungan tempat tinggalnya.
"Ada yang tidak mau menerima atau bahkan diterima lalu dibuang," lanjutnya.
Kejadian tak mengenakkan terjadi saat hari pelaksanaan acara.
Dari kabar yang didedengarnya, ada oknum calon kepala desa gagal yang menghalang-halangi warga yang hendak datang ke hajatannya.
Padahal, warga tersebut sudah berdandan rapi.
Ada juga warga yang dalam perjalanan ke rumahnya diteriaki agar tidak datang ke hajat.
Oknum tersebut, lanjutnya, merupakan pendukung calon Kepala Desa Hadiluwih yang kebetulan satu RT dengan Tini.
Di Hadiluwih, ada lima calon kepala desa yang berkompetisi pada 26 September lalu.
Tini mengatakan, empat calon kepala desa yang berlaga di pilkades lalu hadir di hajatannya.
Hanya satu yang tidak hadir, yakni calon kepala desa yang tinggal satu RT dengannya.
Namun demikian, Tini mengatakan jika acara pernikahan anaknya tidak mengalami kendala berarti.
5. Bupati Sragen Turun Tangan
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, akan menindak oknum provokator yang diduga melakukan intimidasi agar tak datang ke hajatan yang digelar Suhartini.