7 Tanda Penyebab Mimisan dan Cara Pencegahannya
Mimisan atau dalam bahasa media disebut epistaksis, terjadi ketika pembuluh darah pada pangkal hidung pecah.Ada beberapa penyebab seseorang mimisan.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
7 Tanda Penyebab Mimisan dan Cara Pencegahannya
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri
TRIBUNJOGJA.COM - Mimisan atau dalam bahasa media disebut epistaksis, terjadi ketika pembuluh darah pada pangkal hidung pecah.
Kondisi ini umum terjadi karena dalam hidung memang banyak terdapat pembuluh darah.
Ada beberapa penyebab seseorang menjadi mimisan. Dikutip dari Grid Health, berikut tujuh penyebab terjadinya mimisan :
1. Kelainan darah/hemofilia
Meski tidak berbahaya, mimisan yang terjadi terus-menerus bisa menjadi gejala penyakit hemofilia.
Hemofilia merupakan kelainan darah yang disebabkan karena tubuh kekurangan protein. Protein dibutuhkan tubuh untuk proses pembekuan darah.
Dalam keadaan normal, protein akan membentuk jaring penahan di sekitar sel darah. Sehingga jika terjadi mimisan, maka darah dapat membeku dan pendarahan dapat berhenti.
2. Mengupil
Kebiasaan mengupil menggunakan jari berguna untuk membersihkan sisa kotoran yang mengendap di bulu-bulu hidung.
Namun, jika mengupil menggunakan kuku yan tajam atau benda keras maka hidung akan mengalami trauma dan beresiko pendarahan.
Anak-anak seringkali hidungnya berdarah karena kebiasaan mengupil. rang tua dapat mencegah pendaraha menggunakan minyak zaitun atau minyak kelapa agar anak tidak terlalu keras ketika mengupil.
3. Tekanan darah tinggi/hipertensi
Hipertensi biasanya terjadi pada lansia. Lansia yang mengalami mimisan bisa dikontrol dengan cara menakan hidung dan bernapas melalui hidung.
Jika mimisan terjadi terus-menerus, penderita dianjurkan untuk konsultasi ke dokter.
4. Tumor
Pria dewasa yang sering mimisan bisa jadi terkena tumor pembuluh darah atau juvenile angiofibroma.
Diperlukan pemeriksaan khusus dan operasi untuk mengatasi penyakit ini.
Sementara untuk ibu hamil yang mimisan bisa jadi disebabkan oleh perubahan fisiologis di saluran pernapasan dan tekanan darah tinggi.
5. Iklim
Perubahan dan kelembapan cuaca bisa jadi pemicu mimisan. Contohnya mimisan terjadi akibat seseorang yang terpapar udara panas cukup lama.
Selain itu kekeringan dapat menjadi penyebab iritasi pada hidung. Hal itu terjadi ketika menghirup udara kering, seseorang mengalami pendarahan pada hidung.
6. Alergi
Respon alergi setiap orang berbeda-beda. Pembengkakan bisa menjadi pemicu mimisan. Beberapa obat atau vaksin dianjurkan untuk mengatasi alergi yang cukup parah.
7. Infeksi sinus
Jika darah mimisan berwarna gelap dan bau tidak sedap, bisa jadi gejala penyakit infeksi sinus.
Infeksi sinus terjadi disekitar hidung (misal polip atau sinusitis). Infeksi sinus membutuhkan penanganan medis.
Cara mencegah mimisan yang terjadi terus menerus dikutip dari Bobo.id :
1. Memberi minyak jarak
Minyak jarak mengandung vitamin E yang bisa mencegah mimisan terjadi lagi. Teteskan beberapa minyak jarak ini pada hidung untuk mengurangi pendarahan.
2. Hati-hati saat mengupil
Saat mengeluarkan kotoran hidung, mungkin kita tidak sengaja melakukannya dengan keras sampai bagian dalam hidung tergores dan luka.
Gunakan benda yang bersih dan lembut untuk menghindari goresan pada hidung.
3. Banyak makan jeruk
Buah jeruk mengandung bioflavonoid yaitu sejenis antioksidan yang membantu memperkuat pembuluh darah yang biasanya mudah pecah.
Konsumsi jeruk secara berulang untuk mencegah mimisan.
4. Menjaga kelembapan hidung
Menyemprotkan larutan garam ke hidung dapat menjaga kelembapan dalam hidung.
Caranya lain bisa dilakukan saat mandi. Dengan menghirup udara dalam-dalam supaya sedikit air atau upa yang bisa masuk kedalam hidung.
Kita bisa menjaga kelembapan hidung dengan cara menyemprotkan larutan garam ke dalam hidung.
5. Menjaga kelembaban rumah
Suhu dalam ruangan maupun cuaca dapat mempengaruhi pendarahan pada hidung. Untuk itu jaga agar suhu ruangan tetap lembab, karena ketika cuaca kering dan panas dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah dalam hidung.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)
