Parenting
4 Manfaat Toilet Training pada Anak
Memberikan labelling pada anak ketika buang air besar (BAB) di celana tidak dianjurkan. Lakukan toilet training pada anak sejak dini.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri
Tribunjogja.com - Memberikan labelling pada anak ketika buang air besar (BAB) di celana tidak dianjurkan. Jika anak selalu BAB di celana, terkadang membuat orang tua kesal bahkan ada yang melakukan labelling.
Padahal bayi berusia 18 bulan sampai tiga tahun, harusnya diberikan pembelajaran mengenai toilet training.
Untuk membantu anak lancar buang air di pispot, pastikan orang tua mengetahui jika bayi tidak sembelit.
Bayi yang mengalami buang air besar yang keras dan sulit keluar, mereka akan takut melakukan latihan buang air besar di toilet.
Orang tua berperan mengkonsumsi air dan serat untuk kebutuhan makan sehari-hari, sehingga membantu anak lancar buang air besar.
Atur jadwal rutin untuk buang air besar dan puji mereka jika mencapai progres bab. Menjadwalkan waktu bab pada anak akan melatih anak untuk mengendalikan bab.
Sadarkan anak atau bayi jika sudah saatnya menggunakan toilet supaya tidak mengotori celana.
Jika bayi BAB di celana pada waktu yang sama setiap hari, bawa dia kekamar mandi 15 sampai 30 menit secara teratur untuk toilet training.
dikutip dari Nakita, berikut tips untuk melatih anak BAB secara teratur di toilet :
1. Menggunakan kedisiplinan
Pastikan orang tua menggunakan metode Time-Out ketika melatih toilet training pada anak.
Time Out digunakan untuk orang tua yang tidak suka menggunaka toilet atau membersihkan toilet setelah dipakai anak.
Time Out bermanfaat dan menjadi metode untuk mendisiplinkan anak dengan memberi waktu bagi anak untuk merenungkan kesalahannya.
Peringatkan anak untuk membersihkan toilet selesai bab untuk membiasakan anak bersikap bersih setelah buang hajat.
2. Bertindak santai
Penting untuk orang tua mengontrol emosi dan meredakan amarah ketika anak bereaksi negatif dan tak sengaja BAB di celana.
Hadapi dengan santai dan berikan nasihat untuk anak yang tak sengaja bab di celana.
3. Mempromosikan kemandirian
Hindari memanjakan anak untuk tidak membersihkan toilet setelah menggunakannya. Beri pemahaman terhadap anak untuk melatih kemandirian menggunakan toilet dan mandi sendiri.
Berikan bantuan, dorongan semangat dan puji anak jika berhasil melakukan toilet training.
4. Makan Makanan Bergizi untuk Melancarkan BAB
Dikutip dari Caringforkids, ada beberapa makanan yang menunjang kebiasaan BAB sehat untuk anak-anak. Memakan makanan sehat seperti sayur, buah, atau minum jus kurang dari 120 ml perhari dapat memperlancar BAB pada anak. Berikan BAB dan manfaat kesehatan dengan bahasa lebih mudah supaya anak paham bahwa BAB itu normal.
Lalu kurangi kata-kata negatif seperti kotor atau bau, karena dapat merubah kesadaran anak untuk pergi ke toilet saat mau BAB.
Kebiasaan buang air besar yang sehat untuk anak-anak
Pergerakan usus yang teratur penting bagi kesehatan anak Anda. Kebiasaan buang air besar — seberapa sering, berapa banyak, dan sebagainya — akan bervariasi dari anak ke anak. Beberapa anak pergi lebih dari sekali sehari, sementara yang lain mungkin melewatkan satu hari.
( Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri )