Catatan Evaluasi Arema FC vs PSS Sleman - Super Elja Rapuh di Belakang, Kurang Garang di Depan

Beberapa di antaranya adalah masalah mental bertanding, organisasi pertahanan, hingga penyelesaian akhir.

SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Bek Arema FC, Agil Munawar, berebut bola dengan Gelandang PSS Sleman, Haris Tuharea, dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (24/9/2019). 

TRIBUNJOGJA.COM - Banyak catatan buat PSS Sleman seusai hasil mengecewakan kalah cukup telak 4-0 dari tuan rumah Arema FC pekan ke-20 lanjutan Liga 1 2019, Selasa (24/9/2019).

Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro, menginventaris berbagai kekurangan Brian Ferreira dkk saat bertempur di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (24/9/2019) kemarin.

Beberapa di antaranya adalah masalah mental bertanding, organisasi pertahanan, hingga penyelesaian akhir.

Seto menyebut ada faktor non teknis yang membuat kondisi anak asuhnya terganggu dan berpengaruh di lapangan.

Sebagaimana diketahui, penggawa Super Elang Jawa mendapat teror dari oknum suporter tuan rumah berupa bisingnya bunyi petasan kembang api.

Teror yang dilakukan oknum suporter itu terjadi pada Senin (23/9/2019) dini hari di hotel tempat para pemain PSS menginap.

Alhasil, bisingnya suara petasan kembang api membuat pemain PSS yang tengah beristirahat terbangun.

"Mungkin ada faktor psikis juga bagi pemain. Kami terpengaruh dengan kondisi situasi dari semalam, ada di luar teknis ada pengaruh. Ini menjadi evaluasi bagi kami agar pemain siap untuk menghadapi apa pun," kata Seto Nurdiantoro.

Lebih lanjut, Seto menilai permainan anak asuhnya langsung kacau saat Arema mampu memecah kebuntuan melalui eksekusi penalti, Makan Konate, menit ke-27.

Padahal, sebelum gol itu terjadi, eks arsitek PSIM Yogyakarta ini menilai pemainnya mampu memberi perlawanan bahkan menciptakan beberapa peluang yang nyaris berbuah gol melalui Yevhen Bokhashvili dan Antoni Putro Nugroho.

"Setelah terjadinya gol pertama, kami kacau. Ini masalah pertahanan. Bukan hanya dari pemain belakang, tapi juga dari lini depan," keluh Seto.

"Di pertengahan babak pertama kami cukup lumayan. Artinya kami mampu mengimbangi walaupun tidak bagus. Kita bisa menciptakan dua sampai tiga peluang, cuma mungkin tidak beruntung. Kalau mungkin bisa terjadi gol, mungkin hasilnya akan berbeda. Ya, finishingnya kurang bagus jadi ini yang harus kita evaluasi," jelas pelatih berlisensi AFC Pro ini.

Adapun di pertandingan berikutnya, PSS Sleman akan menjamu tim kuat Madura United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (29/9/2019) mendatang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved