Seusai Makan Enak di Resepsi Pernikahan Puluhan Tamu Undangan Mual Muntah dan Pusing
Sebanyak 66 warga Kampung Babakan, Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, keracunan makanan pesta pernikahan
Ada 66 Orang yang Diduga Keracunan Makanan Resepsi Pernikahan
TRIBUNJOGJA.COM SUKABUMI ---- Sebanyak 66 warga Kampung Babakan, Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, dirawat di Puskesmas karena keracunan makanan.
Dilansir dari Kompas.com, puluhan warga keracunan makanan setelah menyantap makanan resepsi pernikahan warga di desa setempat, Senin (16/9/2019).
Informasi sementara yang dihimpun Kompas.com menyebutkan, puluhan warga ini mengalami gejala mual, muntah dan pusing.
Ke-66 orang yang keracunan itu mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Cibuntu, kecamatan setempat.
Selain itu terdapat 3 warga dirujuk ke RSUD Palabuhanratu.
Sementara lima orang lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Kepala Polsek Simpenan AKP Aguk Khusaeni membenarkan di wilayahnya ada dugaan keracunan makanan yang dialami puluhan warga setelah mereka menghadiri resepsi pernikahan.
"Ia benar, sekarang masih dirawat di Pustu," kata Aguk saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (17/9/2019) pagi.
Menurut dia, jumlah terdata sementara, ada 66 orang yang di antaranya dirujuk ke RSUD Palabuhanratu.
Selain itu, pada pukul 06.00 WIB, ada tiga warga yang sudah diperbolehkan pulang.
Sejak malam hingga pagi ini warga yang diduga keracunan masih ditangani tim medis," ujar dia.
Keracunan Hidangan Syukuran
Kejadian serupa belum lama terjadi di wilayah Sukabumi.
Sebanyak 135 warga Kampung Pangkalan, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan diduga setelah menyantap hidangan syukuran.
Dua orang meninggal dunia setelah sempat dirawat di dua rumah sakit berbeda, Kamis (12/9/2019).
Camat Bantargadung, Munawar, mengatakan, berdasarkan data yang masuk di Puskesmas Bantargadung ada 135 yang dilayani karena keracunan.
"Dari Puskesmas Bantargadung dirujuk ke RSUD Pelabuhan Ratu ada 24 orang dan RSUD Sekarwangi 21 orang," ujar Munawar dikutip Tribunjogja.com dari Tribunjabar.
Ia mengatakan sisanya yang dinyatakan sehat sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Dua orang meninggal dunia satu orang atas nama Rendi (9) meninggal di rumah sakit Pelabuhan Ratu dan atas nama Dewi (37) meninggal di rumah sakit Sekarwangi," kata Camat.
Munawar mengatakan, langkah memindahkan pasien ke rumah sakit setelah hasil observasi di puskesmas yang menunjukkan pasien memerlukan langkah perawatan lebih lanjut.
"Karena tak ada perkembangan baik maka dirujuk, yang sehat dipulangkan karena sudah dinyatakan sehat, sudah diobservasi baru dirujuk," katanya.
Ia mengatakan, saat ini untuk penanganan di lapangan agar mewaspadai terutama di wilayah Bantargadung.
Menurutnya, cuaca terik kemarau juga harus diwaspadai warga karena banyak hal yang bisa ditimbulkan dari cuaca.
"Cuaca terik di Bantargadung cukup ekstrim saya sudah mengimbau agar warga menjaga kondisi fisik masing-masing," katanya.
Munawar juga mengatakan agar lebih teliti dalam memasak dan menggunakan air bersih.
"Air berperan besar karena untuk masak dan sebagainya saya imbau agar berhati-hati," katanya.
Ia mengatakan setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak diduga penyebab keracunan dari masakan. Namun, kata Munawar, bisa juga dari air atau lainnya.
"Penyebab pastinya belum keluar hasil laboratoriumnya," kata Munawar.
Ia mengatakan sosialisasi dan pemahaman hidup sehat sudah disampaikan kepada warga ketika ada program pencegahan stunting dan program kesehatan lainnya.
"Namun pelaksanaannya masih terkendala sepsrti untuk warga masyarakat yang menggelar hajatan dan syukuran sebenarny harus didampingi yang berkaitan sisi higienis dengan makanan yang akan dihidangkan," katanya.
kendati 135 warga menderita keracunan, pihaknya tak bisa menyebutkan di Bantargadung terjadi kejadian luar bias atau KLB keracunan
"Kami hanya pelaksana, untuk hal itu kami juga menunggu, KLB pemerintah yang menentukan," katanya.