Film
IT Chapter Two: Kembalinya Si Badut Menyeramkan
Siapa mengira badut yang kerap dijadikan penghibur acara ulang tahun ternyata mampu meneror manusia? Itulah yang terjadi di film 'It: Chapter Two'.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Siapa mengira badut yang kerap dijadikan penghibur acara ulang tahun ternyata mampu meneror manusia? Itulah yang terjadi di film 'It: Chapter Two'.
Badut itu bernama Pennywise. Bagi Anda yang memiliki coulrophobia atau takut dengan badut, mungkin Pennywise adalah mimpi buruk bagi Anda.
Kemunculannya di sekuel 'It: Chapter One' ini lebih jahat dan ganas.
Film yang masih disutradarai oleh Andry Muschietti itu mengambil waktu 27 tahun setelah teror si badut di Kota Derry, sebuah kota kecil di Amerika Serikat.
Tentu, hampir tiga dekade terlewatkan, sudah banyak yang berubah dari Kota Derry, meski kemistisannya masih tetap membuat bulu kuduk merinding.
Begitu pula dengan Losers Club.
Bill Denbrough (yang kali ini diperankan oleh James McAvoy), Beverly Marsh (Jessica Chastain), Ben Hanscom (Jay Ryan), Richie Tozier (Bill Hader), Mike Hanlon (Isaiah Mustafa), Eddie Kaspbrak (James Ransone) dan Stanley Uris (Andy Bean) bukan lagi anak kecil yang sering bermain bersama sepulang sekolah.
Bill sukses menjadi novelis. Namanya mashyur hingga tukang loak barang antik mengenal dirinya.
Sementara, Beverly yang merupakan perempuan satu-satunya di grup sukses membangun sebuah merek dengan sang suami.
Namun, ia kerap mendapat kekerasan fisik dari suaminya.
Sementara, Ben Hanscom yang gendut menjadi tampan dan gagah.
Ia adalah seorang arsitek kaya raya namun masih tetap jomblo.
Cintanya pada Beverly tak kandas meski keduanya harus berpisah selepas SMP.
Kemudian, Richie Tozier merupakan stand-up comedian yang sering melontarkan kalimat lucu di depan para penggemarnya.
Satu orang yang tak berbeda adalah Eddie. Ia masih saja cerewet tentang kebersihan dan mudah panik.
Ketika menikah, ia mendapat istri yang mirip sekali dengan ibunya, overprotective dan overthinking.
Eddie masih mengidap asma.
Stanley Uris yang sukses menjadi akuntant di Atlanta, Amerika Serikat.
Ia memiliki istri bernama Patricia. Mereka berdua hidup di rumah besar dan mewah.
Terakhir adalah Mike Hanlon yang tak juga beranjak dari Kota Derry setelah 27 tahun.
Ia masih saja di kota itu, mengingat masa kecilnya yang menyedihkan.
Mike melihat sesuatu yang janggal setelah kematian Adrian, salah satu warga Kota Derry yang lenyap setelah dilempar ke sungai oleh para perundungnya.
Mike memahami, apa yang ia lihat bukanlah penculikan, tetapi kembalinya si Badut Pennywise meneror Kota Derry.
Dibayangi sumpah masa kecil, keenam anggota Losers Club itu harus kembali ke Derry.
Hanya satu yang tidak. Meskipun hanya tersisa lima orang, namun Mike siap memandu mereka memusnahkan Pennywise selama-lamanya.
Perlu diingat, ini bukanlah film untuk anak kecil, meski mengisahkan tentang badut.
Pennywise (Bill Skarsgard) bukanlah badut baik.
Ia suka memakan anak-anak, seperti Georgie Denbrough, adik Bill Denbrough di film pertama.
Kali ini, ia kembali memakan lebih banyak anak untuk memuaskan hasrat membunuhnya.
Keenam anggota Losers Club itu juga tak luput dari sasarannya.
Bahkan, untuk menyingkirkan satu per satu, Pennywise sempat menipu daya Henry Bowers (Teach Grant) musuh mereka.
Selain ketujuh cast utama, Henry Bowers yang menjadi perundung mereka saat SMP juga kembali.
Ia tak berbeda, masih jahat dan doyan membunuh, meski sudah ditempatkan di rumah sakit jiwa.
Petualangan enam anggota Losers Club semakin menjadi ketika mereka menemukan cara untuk menumpas Pennywise selama-lamanya.
Dengan menggelar sebuah ritual milik orang Amerika kuno, Pennywise bisa musnah.
Tapi, apakah Pennywise betul-betul musnah? Mengingat slogan di Kota Derry adalah 'tak ada yang benar-benar pergi dari sini'.
Film 'It: Chapter Two' sudah tayang di bioskop kesayangan Anda.
Disarankan, jika Anda pecinta novel Stephen King, tak ada salahnya untuk menonton film ini.
Anda tidak akan mendapatkan gambar-gambar cantik seperti di film pertama, melainkan baku hatam penuh darah yang dilakukan oleh Losers Club.
( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )