Kemenperin Dukung Gerakan Transformasi Digital Melalui Startup 4 Industry
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan program Making lndonesia 4.0 Startup 2019
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan program Making lndonesia 4.0 Startup 2019 dengan tema “Startup 4 Industry 2019”, Jumat (6/9/2019), sebagai langkah untuk mendorong keterlibatan startup dalam revolusi industri 4.0.
Implementasi industri 4.0 melalui transformasi digital bukan suatu hal yang tidak mungkin dilakukan pada industri kecil dan menengah (IKM), namun hal tersebut perlu upaya bersama dari pemerintah, penyedia teknologi, serta yang terpenting adalah komitmen dari industri kecil menengah itu sendiri.
“IKM dan UMKM yang jumlahnya 99% dari total jumlah usaha di Indonesia ini selayaknya mendapat stimulan dan perhatian khusus untuk dapat bersaing dan mengembangkan usahanya," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih.
“Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh lKM salah satunya keterbatasan kemampuan dalam digital marketing, pengelolaan supply chain, serta pengolahan data yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis,” jelas Gati.
Rangkaian program “Startup 4 Industry 2019” dimulai dari publikasi dan registrasi yang dilakukan pada tanggal 20 Agustus-20 Oktober 2019. Serta diawali dengan peluncuran program pada 30 Agustus 2019.
Tech Link atau business matching antara lKM dengan startup yang telah dilaksanakan di Bandung, Surabaya, Semarang, dan saat ini di Yogyakarta.
Selanjutnya, Roadshow akan dilanjutkan ke Makassar, Medan, Tangerang dan Bekasi, dijadwalkan sampai 18 September 2019.
“Selain itu, sosialisasi kompetisi Hack Industry dan Comptech telah dilaksanakan di kota Bandung, Surabaya dan Semarang bersamaan dengan Roadshow Tech Link, seperti juga yang kita laksanakan hari ini di Yogyakarta”, ungkap Gati. Roadshow akan berlanjut ke Makassar, Medan, Batam, dan Bali hingga 19 September 2019.
“Ekosistem inovasi ini perlu kita bangun bersama-sama sehingga nantinya akan menjembatani antara kebutuhan industri dan inovasi yang dihasilkan,” ujar Dirjen IKMA tersebut.
“Mari para startup, peneliti, akademisi turut membangun industri Indonesia dengan bergabung dalam gerakan startup4industry.id, pecahkan hackathonnya ikuti kompetisinya,” imbuhnya.
Tahun ini pihaknya, menargetkan 200 startup potensial. Dari jumlah tersebut dipilih lima startup terbaik untuk dapat memotivasi pertumbuhan startup di Tanah Air.
"Tahun lalu lima startup terbaik kita bawa ke Hannover, Jerman untuk lebih mengembangkan diri, harapannya mampu memotivasi startup lainnya," kata Gati.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Aris Riyanta, mengatakan seminar dan sosialisasi ini diharapkan menjadi wahana startup dan IKM untuk berkolaborasi mengembangkan bisnisnya.
"Antara startup dan IKM bisa berakselerasi untuk mengangkat produk-produk lokal lebih berdaya saing di pasar global," ujarnya.
Keberadaan startup menjadi hal penting dalam akselerasi transformasi digital IKM, melalui penerapan teknologi digital hasil inovasi startup teknologi.(*)