Diduga Kerasukan Tiga Siswi SMA Berperilaku Aneh Minta Sesaji Diisi Permen

Tiga siswi SMAN 1 Bangli mendadak berperilaku aneh. Mereka berteriak seraya meminta sesuatu untuk dihaturkan sebagai sesaji.

Editor: Iwan Al Khasni
IST
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM --- Tiga siswi SMAN 1 Bangli mendadak berperilaku aneh.

Mereka berteriak seraya meminta sesuatu untuk dihaturkan sebagai sesaji.

Diduga ketiganya mengalami kesurupan, Selasa (3/9/2019).

Kepala Sekolah SMAN 1 Bangli, Wayan Suarya, membenarkan jika ketiga siswinya tiba-tiba berperilaku aneh.

Menurut dia, apa yang dialami tiga siswinya merupakan kejadian diluar nalar.

Dirinya pun juga tidak bisa menjelaskan secara pasti, apa yang menyebabkan kejadian tersebut.

Suarya mengungkapkan kejadian tersebut diketahui pukul 09.00 wita, saat pergantian jam pelajaran Biologi.

Tiga siswi tersebut bernama Ni Komang Purnamayanti, Putu Angelita Amellya Putri, serta Putu Dita Putri Sagita.

"Seluruhnya merupakan siswa kelas XII Bahasa. Dengan kejadian ini, ketiganya langsung diantar pulang," ujarnya.

Sementara Guru Agama Hindu, Made Sukadana mengungkapkan dugaan kesurupan ini terjadi secara bergiliran dalam waktu yang singkat.

Sukadana mengatakan saat dalam kondisi tidak sadar, siswa sempat meminta permen.

"Kejadiannya tidak sampai tiga menit. Dalam kondisi tidak sadar, mereka sempat bertanya 'adi sing mebanten?' (kok tidak menghaturkan sesaji?).

Kami pun menjawab sudah, karena nyatanya demikian.

Oleh mereka kembali ditegaskan 'permen baang.

Konden misi permen' (kasi permen. Belum diisi permen)," ucapnya menirukan.

Pihaknya tidak mengetahui apakah pegawai yang bertugas menghaturkan canang lupa memberikan rarapan atau tidak.

Namun Sukadana menegaskan, saat kejadian tersebut pihaknya telah berdoa agar kesurupan yang dialami siswanya segera berakhir dan tidak merembet pada siswa lainnya.

Sukadana tidak memungkiri jika kejadian serupa sudah pernah terjadi di SMAN 1 Bangli.

Namun untuk kesurupan hingga merembet pada siswa lain, diakui baru kali pertama terjadi.

Pegawai sekolah pun tiap harinya sudah menghaturkan canang secara bergantian.

Baik di Padmasana, palinggih yang berada di areal SMAN 1 Bangli, hingga ke batu lempeh.

"Itu (batu lempeh) merupakan tempat bagi roh-roh halus"

"Batu lempeh ini dibangun agar kedepannya anak-anak kita bisa belajar dengan nyaman. Pembangunan juga atas saran dari Ida Pedanda, setelah melakukan pengecekan kesini," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved