Bernama Unik, Startup Asal Jerman Mendapat Sambutan Beragam dari Warga Indonesia

Nama brand adalah sebuah identitas. Tak jarang, banyak orang yang ingin menamai produknya dengan istilah yang unik agar mudah diingat masyarakat.

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
facebook.com/kontool.de
Startup asal Jerman bernama Kontool mendapat sambutan hangat dari warga Indonesia. Mereka bahkan mendoakan agar perusahaan bisa menjadi 'lebih kuat dan besar' 

TRIBUNJOGJA.COM - Nama brand adalah sebuah identitas.

Tak jarang, banyak orang yang ingin menamai produknya dengan istilah yang unik agar mudah diingat masyarakat.

Namun apa jadinya jika ada sebuah perusahaan Jerman memilih nama yang cukup unik dan diartikan sebagai alat kelamin pria dalam bahasa Jawa?

Tentu ini mengundang tawa warga Indonesia yang mendengarnya.

Perusahaan itu bernama Kontool, gabungan dari kata 'Konto' dan 'Tool'.

Dalam bahasa Jerman, 'Konto' berarti akun, sementara 'tool' adalah alat.

Ketika dua kata itu disambungkan akan menjadi 'Kontool'.

Menilik dari website resmi di kontool.de, Kontool merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perangkat lunak.

Mereka memberikan solusi kepada pebisnis dengan menganalisis berbagai kondisi perusahaan, melakukan pengecekan finansial hingga merancang target perusahaan di masa depan.

Kontool, perusahaan Jerman yang sedang viral di Indonesia ternyata bergerak di bidang akuntansi.
Kontool, perusahaan Jerman yang sedang viral di Indonesia ternyata bergerak di bidang akuntansi. (facebook.com/kontool.de)

"Di saat perubahan digital dan tuntutan yang terus menerus meningkat pada wirausahawan, terutama berkaitan dengan prinsip akuntansi, hampir tidak ada waktu yang tersisa untuk menganalisis dan merencanakan hal penting. Dengan Kontool, Anda bisa merencanakan banyak hal dengan cepat," tulis Kontool di salah satu kolom.

Intinya, mereka menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk menganalisis beberapa hal yang berkaitan dengan akuntansi.

Mereka juga mengklaim, Kontool bisa menyelesaikan masalah hanya dengan beberapa kali klik saja.

Meski terdengar menjanjikan, tentu warga Indonesia tak mau ketinggalan untuk memberikan 'semangat'.

Di media sosial Twitter, kata 'Kontool' sempat trending dan mendapat banyak dukungan dari warga Indonesia, salah satunya dengan kata 'bigger dan stronger'.

Mengetahui usahanya mendapat sambutan hangat dari warga Indonesia, perusahaan tersebut memberikan jawaban melalui akun Facebook.

"Kini kami menyadari arti Kontool dalam bahasa kalian. Kontool berasal dari dua kata, konto dalam bahasa Jerman yang berarti akun dan tool."

"Ketika produk kami merambah ke negara kalian, mungkin perlu mempertimbangkan nama baru untuk pasar di sana. Namun saat ini kami ingin menguasai pasar Jerman terlebih dahulu. Salam dari Berlin untuk Indonesia," tulis mereka.

Para pendiri Kontool, perangkat lunak asal Jerman mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.
Para pendiri Kontool, perangkat lunak asal Jerman mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat dari masyarakat Indonesia. (facebook.com/kontool.de)

Selain Kontool, ada banyak perusahaan asing yang memiliki arti nama unik jika diartikan ke bahasa Jawa, seperti Sangean.

Dalam bahasa gaul, kata 'sange' sendiri banyak diartikan sebagai nafsu seks yang memuncak.

Meskipun begitu, Perusahaan Sangean tidak bergerak di bidang seksualitas.

Brand asal Taiwan yang didirikan tahun 1974 itu merupakan perusahaan elektronik berbasis di New Taipei, Taiwan. Dalam deskripsinya, Sangean Electronics menghasilkan produk radio, radio internet, radio jinjing dan masih banyak lagi.

Aplikasi Bernasib Buruk

Kontool boleh jadi perusahaan perangkat lunak yang mendapatkan nasib mujur.

Mereka diberi sambutan hangat hingga menjadi trending topic di media sosial. Akan tetapi, adapula sebuah aplikasi yang bernasib buruk.

Alih-alih mendapat perhatian, aplikasi ini justru mendapat rating jelek di Apple Store maupun Google Play.

Nama aplikasi itu adalah GoPay.

Bagi Anda yang merasa itu adalah perusahaan Indonesia, Anda tidak sepenuhnya salah.

Namun perlu diingat, hingga kini GoPay masih menjadi satu dengan aplikasi GoJek dan tidak memiliki aplikasi sendiri.

Sehingga, Anda perlu berhati-hati jika mengunduh di Apple Store maupun Google Play.

Nahasnya, warga Indonesia banyak yang tidak menyadari bahwa GoPay Indonesia tak memiliki aplikasi sendiri.

Alih-alih mengunduh GoJek, mereka justru mengunduh aplikasi GoPay yang diketahui milik perusahaan Polandia.

GoPay Polandia ditujukan untuk masyarakat yang ingin membayar tiket kereta api atau bus di negara tersebut dengan cashless.

Otomatis, aplikasi itu tidak bisa digunakan di Indonesia dan tidak berbahasa Inggris. Mayoritas penggunanya adalah orang Polandia.

"Kini, menggunakan transportasi umum tak lagi ribet, tanpa perlu register ataupun biaya ekstra. Semua bisa dilakukan GoPay," tulis GoPay di kolom deskripsi.

Dilanjutkan, pada informasi tambahan, aplikasi GoPay memberikan kemudahaan bagi pengguna untuk membeli banyak tiket dalam jumlah banyak.

"Anda tidak perlu membeli satu tiket setiap saat. Cukup dengan membeli banyak dalam satu waktu dan menyimpannya untuk perjalanan selanjutnya," tambah GoPay.

Sejumlah kritik netizen Indonesia kepada warganya sendiri yang mengakibatkan aplikasi developer Polandia memiliki rating anjlok.
Sejumlah kritik netizen Indonesia kepada warganya sendiri yang mengakibatkan aplikasi developer Polandia memiliki rating anjlok. (play.google.com)

Sayang, rating aplikasi tersebut sempat jeblok di angka 1 karena warganet Indonesia banyak melontarkan komplain tentang bahasa dan aplikasi yang tidak berfungsi.

Mengetahui ada sebuah aplikasi yang memiliki rating jeblok gara-gara kurangnya membaca, warga Indonesia lain berbondong-bondong memberikan aplikasi itu bintang lima dan mengucapkan maaf di kolom komentar.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved