Jawa

Boulevard Diusulkan Dibangun di Jalan Masuk Candi Borobudur

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengusulkan pembangunan adimarga atau Boulevard yang dibangun sebagai jalan masuk kompleks Candi

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengusulkan pembangunan adimarga sebagai jalan masuk Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8) usai rapat terbatas dengan presiden di Hotel Plataran Heritage, Borobudur, Magelang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengusulkan pembangunan adimarga atau Boulevard yang dibangun sebagai jalan masuk kompleks Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Hal ini supaya kemegahan dan keindahan situs warisan budaya dunia ini dapat tampak jelas secara kasat mata oleh para masyarakat baik pengunjung ataupun wisatawan.

"Kami mengusulkan kepada Presiden Jokowi soal rencana pembangunan boulevard menuju Candi Borobudur ini. Jalan masuk candi sekarang ini belok dulu, sehingga candi tidak terlihat. Nanti usulan kami, pintu masuknya lurus ke arah pintu Borobudur, dari jalan, sehingga dapat terlihat jelas," kata Muhadjir, Jumat (30/8/2019) seusai rapat terbatas dengan presiden di Hotel Plataran Heritage, Borobudur, Magelang.

Jokowi Sebut Empat Destinasi Wisata Prioritas Ditarget Selesai pada 2020, Termasuk Candi Borobudur

Selain pembangunan Boulevard, dirinya juga mengusulkan agar jalur utama yang melingkari candi diperlebar.

Caranya dengan membebaskan lahan warga di sekitar candi.

Alternatif lain dengan mengurangi luas wilayah di zona dua Candi Borobudur.

Kendati demikian, masing-masing memiliki catatan.

Cara pertama dengan membebaskan lahan warga.

Cara kedua dengan mengurangi luas zona dua yang mesti meminta izin dari UNESCO agar tidak terjadi resiko penurunan grade.

"Selain boulevard, kami juga mengusulkan agar jalur utama yang lingkaran candi itu harus diperlebar. Untuk perlebarnya alternatifnya dua, pertama itu, membebaskan lahan warga di pinggir itu atau mengurangi areal wilayah Borobudur zona 2, tapi sudah terdaftar di UNESCO luasnya itu.

"Sehingga kalau ada perubahan-perubahan peruntukkan akan dikurangi, kita harus ngajukan izin persetujuan dari UNESCO dulu karena kalau tidak nanti greatnya bisa diturunkan oleh UNESCO,” tutur Muhadjir.

Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas Bahas Pengembangan Destinasi Wisata Prioritas Candi Borobudur

Sementara itu, Menpar Arief Yahya, mengatakan, lima destinasi super prioritas yang dibahas dalam rapat terbatas di Hotel Plataran Heritage Borobudur tadi.

Mereka adalah, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo dan Borobudur, Likupang di Minahasa, Sulawesi Utara.

Destinasi wisata prioritas ini membutuhkan pengembangan baik infrastruktur atau fasilitas dasar, seperti jalan, air, listrik dan internet.

Dalam rapat terbatas, seluruhnya ditargetkan selesai 2020 mendatang.

"Sesuai dengan hasil ratas, 15 Juli yaitu seluruh infrastruktur dan unilitas dasar harus selesai tahun 2020. Apa saja itu, jalan, air, listrik, internet,” ujar Arief.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved