Tarian Garuda Nusantara Tutup Karnaval Budaya Desa Grabag

Tarian Garuda Nusantara Tutup Karnaval Budaya Desa Grabag

TRIBUNJOGJA.COM Magelang --- Pemerintah Desa Grabag, Magelang mengelar karnaval Budaya memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 74, Minggu (25/8/2019).

Lebih kurang 16 dusun se Desa Grabag ikut unjuk gigi dengan berbagai macam potensi kebudayaan yang dimiliki di wilayahnya.

Ada berbagai macam kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan, mulai drum band dari sekolah, flashmob soreng, Jatilan, warok hingga ditutup pementasan tarian.

Pentas tarian 'Garuda Nusantara' itu dimainkan oleh pemuda dusun Krajan yang menjadi satu dari sekian banyak peserta karnaval budaya Desa Grabag 2019.

Informasi yang dihimpun Tribunjogja.com,Tarian Garuda Nusantara menceritakan sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana.

Cerita tarian diawali dari saat sang raja mengembara ke hutan bersama pasukannya, bersama mereka selalu ada seekor burung Garuda yang pemberani.

Singkat cerita, pada pengembaraan sang raja menemui berbagai macam rintangan, termasuk ancaman dari gerombolan raksasa.

Burung Garuda pun tampak sedih melihat kondisi masyarakat di sekitar hutan yang selalu diganggu raksasa, tak hanya itu, budaya asli mereka pun lambat laun memudar.

Garuda Sakti tak tinggal diam, dia kemudian mengajarkan kebaikan, keberanian membela kebenaran.

Dengan semangat Merah Putih Garuda berhasil menyatukan warga menjaga keutuhan negeri dan mengalahkan pasukan raksasa.

Bagaimana keseruan tarian Garuda Nusantara? Simak video di atas. 

Pada kesempatan yang sama, Warga Magelang dan berbagai daerah tumpah ruah pada acara Karnaval Pembangunan Magelang di Desa Bawang, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Minggu (25/8/2019).

Seluruh kesenian khas Magelang dipertunjukkan, mulai dari Soreng, Jathilan, Brodut dan kesenian lainnya.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin, mengatakan, karnaval pembangunan ini diselenggarakan selain untuk memperingati HUT RI ke-74 juga sebagai upaya untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan asli dari Magelang.

Kesenian dan kebudayaan yang begitu banyak dan beragam akan dapat tetap hidup dan lestari.

"Kami berharap melalui karnaval ini, kesenian dan kebudayaan dapat terus dilestarikan," ujar Zaenal.

• Petani di Magelang Diajarkan Cara Mengendalikan Hama Tanpa Rusak Ekosistem

Pada peringatan HUT RI ke-74 ini mengangkat tema "SDM Unggul Indonesia Maju".

Melalui tema itu, Bupati mengajak jajaran pemerintah kecamatan dan pemerintah desa agar terus menggelorakan dan menggaungkan semangat gemar membaca.

Melalui membaca, ilmu pengetahuan akan terbuka, yang nanti akan terbangun SDM unggul.

"Dengan membaca kita akan melihat luasnya alam semesta ini. Dengan membaca kita akan mendapatkan ilmu-ilmu baru untuk lebih berkembang. Ingat, gemar membaca adalah sebuah pondasi untuk membangun peradaban," tuturnya.

Karnaval Pembangunan sendiri dilaksanakan di halaman Kantor Balai Desa Bawang, siang ini, Minggu (25/8/2019).

Karnaval tersebut dimeriahkan oleh 30 peserta arak-arakan kesenian dan kebudayaan setempat.

Bupati Magelang, Zaenal Arifin antusias menyaksikan karnaval tersebut hingga turun panggung untuk ikut joget 'Brodut' bersama para peserta.

• Destinasi Baru di Magelang, Tileng Water Park, Lahan Kritis Jadi Taman Wisata Air nan Indah

Mereka yang ikut dalam karnaval pembangunan tersebut, diantaranya, Drum Band SD Bawang, Tari Brodut, Kreasi Burung Garuda, Soreng Mandala Putra, Jatilan Kreasi, dan Bergodo Kesultanan Anak.

Ada juga atraksi air mancur oleh petugas pemadam kebakaran.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Christanti Handayani, mengatakan, karnaval ini dilaksanakan selain untuk menumbuhkan semangat berbangsa dan bernegara, juga diharapkan mampu mengasah kreativitas para peserta.

"Sekarang ini kreativitas sangat diperlukan, terutama bagi para pemuda untuk dapat melakukan sesuatu yang memiliki nilai ekonomi, sehingga dapat membantu dan mensejahterakan," kata Christanti.(TRIBUNJOGJA.COM)