Sleman

Cerita Hanung Bramantyo Soal Studio Alam Gamplong di Sleman Yogyakarta

Set pedesaan di era kolonialisme yang lengkap dengan rumah dan jalur kereta itu dibangun di Desa Gamplong, Moyudan, Kabupaten Sleman,

Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
salah satu sudut di Studio Alam Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan, Sleman 

Jika anda sudah menonton film Bumi Manusia yang baru saja dirilis pada 15 Agustus lalu, anda pasti tidak asing dengan set kolonialisme-nya. Siapa sangka set itu berada di Yogyakarta dan merupakan buah pemikiran dari sang sutradara, Hanung Bramantyo.

Hanung Bramantyo
Hanung Bramantyo (KOMPAS.com/ICHSAN SUHENDRA)

Set pedesaan di era kolonialisme yang lengkap dengan rumah dan jalur kereta itu dibangun di Desa Gamplong, Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi studio alam tersebut pada Selasa (13/8/2019).

Studio alam itu dibangun di tengah Desa Gamplong. Di sana, kita bisa melihat set-set perumahan, pedesaan, pasar, rumah tradisional, dan lain-lain.

Selain itu, keberadaan studio alam tersebut nampaknya berdampak positif bagi warga sekitar.

Bagaimana tidak, banyak kios penjualan makanan dan suvenir yang dibangun di sekitar studio. Pembangunan studio alam Gamplong membuat perekonomian warga berdenyut kembali.

Sutradara Bumi Manusia Hanung Bramantyo mengatakan, studio alam Gamplong sudah dibangun sejak ia menyutradarai film Sultan Agung.

Saat itu, Hanung tengah mencari lokasi untuk membangun set syuting dan tidak dapat dirubuhkan.

"Saya datang ke sana ketemu Pak Lurah, Pak Sigit dan warga Gamplong. Sebetulnya saya hanya mencari lahan untuk syuting, membangun set, dimana set itu nanti tidak dirubuhkan dan menjadi semacam situs, monumen kebanggaan warga desa, bahkan warga Jogja," ujar Hanung kepada Kompas.com, di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Suami artis peran Zaskia Adya Mecca itu mengaku sudah berkeinginan lama memiliki studio yang juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan.

Akhirnya, Gamplong-lah jawaban harapan Hanung tersebut.

Ketika tidak dijadikan syuting, lokasi tersebut telah menjadi destinasi wisata.

Warga bisa mengunjungi studio alam Gamplong dan hanya perlu membayar retribusi untuk perawatannya.

Rumah produksi film Sultan Agung, Mooryati Soedibyo Cinema, pada 15 juli 2018 secara resmi menghibahkan set bangunan tiruan yang digunakan dalam syuting film itu kepada Pemerintah Kabupaten Sleman.

Saya sama sekali tidak memiliki aset itu, saya di sana hanya membangun, membangun pakai uang investor, bukan uang saya. Nah terus yang bertugas merawat ya kita, warga desa, menggunakan uang retribusi," kata Hanung.

Setelah digunakan untuk film Sultan Agung dan Bumi Manusia, studio alam Gamplong juga digunakan sebagai set film Habibie dan Ainun 3.

Hanung mengatakan, siapapun dapat menggunakan studio alam tersebut, termasuk rumah produksi lain yang akan membuat film di sana.

Nantinya, warga dapat mengajukan permohonan sewa kepada Pemkab Sleman untuk menggunakan studio tersebut.

"Desa Gamplong akan terangkat yang tadinya desa yang tidak dikenal menjadi dikenal, itu target saya dan Pak Sigit.

Selain itu juga menumbuhkan perekonomian desa," ujar Hanung.

Rute Menuju Desa Wisata Gamplong Sleman

Catatan Tribunjogja.com, Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Gamplong Studio melalui kota dapat menuju arah Barat.

Dari titik 0 kilometer, kamu bisa menuju arah Barat lurus.

Ikuti jalan utama hingga akhirnya sampai di Jalan Wates.

Dari Jalan wates KM 15 tepatnya di pertigaan Klangon belok ke kanan lurus hingga akhirnya menyeberangi jembatan rel kereta api kemudian belok kiri.

Ikuti jalan tersebut hingga akhirnya melihat sebuah lapangan.

Ambil jalan sebelah kiri kurang lebih 300 meter.

Dari titik tersebut kamu akan menemukan lokasi Gamplong Studio.

Jam Buka

Gamplong Studio dapat dikunjungi wisatawan umum setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. ( tribunjogja.com )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved