TRIBUNJOGJA TV

Mencicipi Sate Ratu Langganan Para Bule Saat Wisata di Yogyakarta

Sate Ratu di Jogja Paradise Food Court, Jalan Magelang Km 6 Yogyakarta Langanan Para Bule

Editor: Iwan Al Khasni

TRIBUNjogja.com --- Pecinta kuliner tentu sangat mengetahui sate. Makanan yang tersaji dengan daging dalam tusukan kayu ini populer di masyarakat Indonesia.

Namun bagaimana jika ada sate yang mampu menarik perhatian hingga puluhan negara?

Poin itulah yang membuat tim Kuliner Asis (KULIK) Tribunjogja.com tertarik untuk mengunjungi Sate Ratu di Jogja Paradise Food Court, Jalan Magelang Km 6 Yogyakarta Pasalnya, warung ini membawa slogan "kesukaan turis mancanegara dan Indonesia".

Budi Seputro, pemilik Sate Ratu membenarkan bahwa usaha yang didirikannya sejak Maret 2016 itu sudah dikunjungi turis dari berbagai belahan dunia.

"Hingga saat ini sudah dikunjungi turis dari 77 negara. Negara yang ke-77 adalah turis dari Luxemburg, Eropa," kata Budi.

Pria kelahiran Surabaya ini mengatakan bahwa sejak awal didirikan Sate Ratu memang menyasar pada turis asing.

Ia menyadari bahwa para turis tersebut ingin menjelajah makanan kaki lima di Yogyakarta, namun terkendala oleh perbedaan bahasa.

Penasaran dengan kelezatan Sate Ratu? Simak video Kulik kali ini hingga selesai.

Melihat peluang tersebut, Budi pun memutuskan untuk membuka usaha sate di Jalan Solo bersama 3 orang rekannya.

Awalnya usahanya itu ia namakan Angkringan Ratu.

Sempat membuka sejumlah cabang, Budi memutuskan hanya membuka satu outlet di Jalan Magelang.

Strategi ini ia pilih agar bisa lebih fokus mengatur usaha yang dijalankan.

"Kami ingin kualitas dan rasa satenya tetap terjaga, sehingga cukup satu outlet saja," ujar Budi yang sebelumnya berkarier di bidang Event Organizer (EO) ini.

• Resep Masakan Sate Lilit Khas Bali

Budi menyebut ada tiga menu unggulan yang disajikan. Pertama adalah Sate Merah, lalu Lilit Basah, terakhir adalah Ceker Tugel.

Ia pun memberikan seporsi Sate Merah, yang berisi 6 tusuk sate untuk dicicipi.

Sepintas, Sate Merah ala Sate Ratu tidak berbeda jauh dengan sate umumnya.

Namun secara penyajian, Sate Merah disajikan tanpa saus kacang.

Sebaliknya, justru kuah kaldu ayam yang menemani.

Saat dicicipi, ternyata rasanya cukup unik di lidah, berbeda dengan sate kebanyakan.

Rasa pedas cukup mendominasi, namun tidak menutup rasa bumbu rempah di dalamnya.

Daging dan kulit ayam yang dipotong cukup besar pun masih terjaga rasa aslinya.

Menurut Budi, bumbu Sate Merah merupakan hasil kreasinya sendiri.

Ia juga memilih daging ayam yang benar-benar segar agar bumbu menyerap sempurna dan tetap empuk saat dikunyah.

"Sejak pertama dibuat hingga saat ini, bumbu dan rasa dari Sate Merah tidak pernah berubah," jelas Budi.

Lilit Basah pun tak kalah lezatnya. Terinspirasi dari Sate Lilit, Lilit Basah tampil dengan daging ayam cincang yang dibuat dalam bentuk dadu.

Potongan timun serta bawang goreng pun menyertai bagian atasnya.

Kejutan yang tak terduga justru muncul dari Ceker Tugel.

Makanan ini disajikan dalam bentuk mangkok dengan kuah pedas yang menyegarkan.

Sedikit mirip dengan kari kambing Aceh.

Sesuai namanya, dagingnya pun mudah terlepas dari tulang.

Usai mencicipi 3 makanan tersebut, maka tidak heran jika banyak yang mengatakan Sate Ratu menyajikan sate terenak di Yogyakarta.

Pengunjung pun tak hentinya datang, terutama mulai malam hari.

Bima, salah satu pengunjung Sate Ratu sangat menikmati 3 makanan yang disajikan.

Padahal ia baru pertama kalinya mencoba makanan di sana.

• Resep Sate Daging Sapi untuk Idul Adha, Mudah dan Lezat

"Saya terutama menyukai Ceker Tugel-nya. Itu benar-benar enak dan pedasnya pas buat saya," kata Bima.

3 menu tersebut hadir dengan harga Rp 25 ribu per porsi.

Mengingat porsinya disajikan dengan potongan daging yang besar, harga tersebut tentunya sangat sesuai.

Sate Ratu juga menyediakan Sate Kulit berisi 3 tusuk per porsi dengan harga Rp 15 ribu.

Akan semakin mengenyangkan jika ditemani oleh sepiring nasi serta kuah pedas kaldu ayam.

Budi mengatakan Sate Ratu dibuka mulai pukul 11.00 WIB hingga 21.00 WIB.

Operasionalnya pun mulai dari Senin hingga Sabtu.

"Hari Minggu Sate Ratu libur, supaya saya tetap bisa menghabiskan waktu dengan keluarga," katanya sambil tersenyum.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved