Kunci Aji Santoso Ubah Skema Permainan PSIM Yogyakarta Kian Tampil Apik
Permainan dirrect football yang dibarengi dengan skema pressing tinggi, muncul sebagai kekuatan baru Laskar Mataram.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Performa PSIM Yogyakarta terus menunjukkan progres positif sejak dibesut pelatih anyar, Aji Santoso.
Hal tersebut jadi modal berharga, jelang Derby Mataram kontra Persis Solo, pada Jumat (16/8/2019) mendatang.
Bagaimana tidak, dari lima pertandingan yang sudah dilakoni, Laskar Mataram sukses membukukan empat kemenangan dan hanya sekali kalah.
Satu-satunya kekalahan adalah saat bertandang ke markas Madura United.
Walau begitu, dua laga away menghadapi Persatu Tuban dan Sulut United berhasil disudahi dengan raihan tiga poin.
Sedangkan dua partai kandang, juga berhasil disapu bersih.
Namun, progres yang ditunjukkan Raymond Tauntu dan kawan-kawan tidak hanya dari hasil akhir semata.
Bagaimana tidak, sebagai juru taktik kawakan, tangan dingin Aji langsung mengubah total gaya dan skema bermain Laskar Mataram menjadi lebih baik.
Meski tidak menangani tim sejak fase persiapan, plus meracik skuat dengan pemain yang bukan pilihannya sendiri, terlihat tidak menjadi kendala.
Aji pun tetap sanggup memaksimalkan talenta yang ada, walau memang mayoritas merupakan nama besar.
Aji mengakui, kejelian dalam hal pendekatan, hingga adaptasi dengan pemain yang berjalan lancar, menjadi kunci.
Hasilnya, para penggawa benar-benar mampu main lepas dan menikmati pertandingan, tanpa ada tekanan, atau kekhawatiran di atas lapangan.
"Saya sampaikan ke pemain, saya ingin mereka bermain 100 persen. Lalu, yang ke dua, harus happy, jangan sampai takut salah, karena itu normal dalam sepakbola. Saya tekankan pada mereka, enjoy the game, itu saja," katanya.
Alhasil, wajah PSIM pun mengalami perubahan yang cukup berarti sejak ditangani eks juru taktik Arema FC tersebut.
Memang, meski permainan Laskar Mataram belum bisa dibilang indah, setidaknya efektivitas dalam bermain, perlahan mulai diperlihatkan.
Skema ball possesion yang selama ini lekat dengan tim Naga Jawa, tidak begitu terlihat musim ini.
Akan tetapi, di bawah asuhan Aji, permainan dirrect football yang dibarengi dengan skema pressing tinggi, muncul sebagai kekuatan baru Laskar Mataram.
"Saya selalu tekankan early pressing after lossing the ball. Jadi, ketika pemain kami kehilangan bola, secepat mungkin lakukan pressing, terutama di area tengah dan depan," tandasnya.
Ya, skema serupa sepertinya masih tetap diandalkan mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 tersebut, kala dijamu Persis di Stadion Wilis, Madiun nanti.
Dapat dipastikan, ia tidak akan membiarkan Laskar Samber Nyawa leluasa mengembangkan permainan.
"Dengan menerapkan pressing tinggi, lawan tidak bisa leluasa membangun serangan. Satu-satunya jalan ya, mereka langsung long pass. Nah, itu memudahkan kami untuk melakukan duel," pungkasnya. (*)