HUT RI

Asal-usul Panjat Pinang yang Ikonik di Moment HUT RI, Memori Masa Lalu

Panjat pinang adalah lomba tradisional yang populer pada perayaan HUT kemerdekaan Indonesia. Asal-usul Panjat Pinang yang Ikonik di Moment HUT RI

Editor: Yoseph Hary W
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
ILUSTRASI - Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (17/8/2017). Dalam perlombaan panjat pinang kolosal itu disiapkan 172 batang pohon pinang dengan aneka macam hadiah sekaligus memeriahkan perayaan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Asal-usul Panjat Pinang yang Ikonik di Moment HUT RI, Memori Masa Lalu

HUT Kemerdekan RI biasa kental dengan perlombaan, satu di antaranya adalah panjat pinang. 

Panjat pinang adalah lomba tradisional yang populer pada perayaan HUT kemerdekaan Indonesia, menurut wikipedia.

Cara bermain atau lomba panjat pinang HUT RI yaitu dengan menyediakan pohon pinang tinggi dan batangnya dilumuri pelumas oleh panitia. 

Pada bagian atas batang pohon pinang itu terdapat hadiah menarik yang perebutkan peserta lomba. 

Asal-usul Lomba Panjat Pinang yang Khas Saat Peringatan HUT RI

Lagu Pengobar Semangat Memperingati HUT RI ke-74, Lagu Indonesia Raya hingga Garuda Pancasila

5 Lagu Perjuangan Kemerdekaan Indonesia dan Liriknya, Selalu Bergema Tiap Peringatan HUT RI

Peserta yang terdiri atas beberapa kelompok akan berlomba memanjat pinang untuk mendapatkan hadiah tersebut. 

Asyik betul tampaknya lomba panjat pinang saat HUT kemerdekaan RI ini. 

Meski demikian, asal usul panjat pinang di Indonesia sebenarnya dari para penjajah Belanda zaman dahulu. 

Pascakemerdekaan, panjat pinang menjadi perlombaan yang ikonik di Indonesia, terutama saat HUT kemerdekaan RI. 

Keseruan panjat pinang tidak hanya ada di desa-desa, tetapi juga digelar di lingkungan perkotaan bahkan di DKI Jakarta.

Untuk bisa berhasil dalam lomba panjat pinang HUT RI, peserta dituntut kerja sama dan memiliki strategi yang baik agar bisa menggapai hadiah yang digantung di pucuk tiang, dikutip Tribunjogja.com dari kompas.com.

Asal usul panjat pinang

Panjat pinang merupakan salah satu tradisi yang cukup tua dan populer di Indonesia.

Lomba panjat pinang HUT RI berasal pada masa penjajahan Belanda yang digelar sebagai acara hiburan bagi para kaum kolonial.

Pada waktu itu, panjat pinang diadakan pada momentum penting seperti hajatan, hari libur nasional atau hari ulang tahun tokoh-tokoh penting Belanda.

Dikisahkan, penjajah Belanda memasang batang pohon pinang yang telah dilumuri pelicin. 

Batang pohon pinang itu ditanam berdiri/ vertikal dan pada pucuk tiang tersebut ditempatkan banyak hadiah menarik untuk perebutkan.

Lalu masyarakat Indonesia pada masa itu akan berlomba-lomba untuk memanjat dan meraih hadiah yang disediakan,

sementara penjajah Belanda hanya menonton 'pertunjukan' yang keras itu.

Diketahui pada masa itu hadiah yang dipasang biasanya berupa barang pokok seperti makanan, gula, tepung dan pakaian.

Hadiah seperti itu memang sangat mudah dijumpai pada masa kini.

Namun pada masa penjajahan, masyarakat Indonesia hidup melarat dan tersiksa.

Barang-barang murah itu pun menjadi suatu kemewahan bagi mereka.

Pro kontra

Ada yang berpendapat panjat pinang seharusnya tidak dijadikan tradisi apalagi di acara HUT RI atau kemerdekaan.

Alasannya, acara tersebut diperkenalkan oleh penjajah dan menjadi bahan tontonan bagi mereka.

Disebut, perlombaan panjat pinang HUT RI ini hanya membawa memori pahit dari masa lalu.

Pemusik Harry Roesli kepada harian Kompas juga pernah menyuarakan kontra terhadap perlombaan panjat pinang.

Menurut dia, ada kenyataan "kelas sosial" di lingkungan masyarakat pada perayaan kemerdekaan.

Orang kaya cenderung hanya menyumbang saja dan tidak ikut kegiatannya.

"Kalaupun ikut kegiatannya paling-paling hanya ikut pertandingan catur saja. Sementara dalam proses bergaul itu sebenarnya ada isi hati lain. Si orang kaya menyumbang supaya ia bisa hidup aman di lingkungan itu. Supaya tidak ada yang menjarah hartanya," tutur Harry seperti dikutip pada harian Kompas, 18 Agustus 2002.

Selain itu, penebangan besar-besaran hanya untuk acara hiburan sekali setahun itu tidak seimbang dengan nilai lingkungan.

Karena pertumbuhan pohon pinang cenderung lambat.

Sebatang pinang baru layak ditebang untuk keperluan perlombaan setelah ia berusia 30 tahun.

Hanya dari batang pinang setua itu bisa dibuat tiang lomba berukuran ideal, yakni tinggi antara 8-12 meter dan diameter 43 - 60 centimeter.

Masalah lain yang ditimbulkan yaitu belum tentu seluruh batang pinang yang ditebang laku terjual dan digunakan.

Pertumbuhan pohon pinang cenderung kalah cepat dengan permintaan konsumen.

Dengan lomba panjat pinang HUT RI dari Sabang sampai Marauke, bayangkan saja berapa banyak batang pinang yang ditebang dan membusuk secara sia-sia karena tidak laku terjual.

Melalui penelusuran Kompas.com pada arsip harian Kompas, pada tahun 1970-an batang pinang di DKI Jakarta masih banyak dipasok dari daerah sekitar Ibu Kota, seperti Bogor, Citayam dan Pondokgede.

Namun sejak awal 1980-an batang pinang di momen HUT kemerdekaan Indonesia harus didatangkan dari daerah-daerah yang jauh seperti dari Sukabumi, Purwakarta, Serang dan Lampung.

Bahkan kini pemasok batang pinang, apalagi hanya untuk lomba panjat pinang HUT RI, dapat dibilang cukup sulit dan harganya pun menjadi mahal.

Kelangkaan ini diperparah dengan kurangnya usaha peremajaan dan pembudidayaan pohon pinang.

(*/ Tribunjogja.com )

ILUSTRASI - Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (17/8/2017). Dalam perlombaan panjat pinang kolosal itu disiapkan 172 batang pohon pinang dengan aneka macam hadiah sekaligus memeriahkan perayaan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.
ILUSTRASI - Sejumlah warga mengikuti lomba panjat pinang kolosal di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Kamis (17/8/2017). Dalam perlombaan panjat pinang kolosal itu disiapkan 172 batang pohon pinang dengan aneka macam hadiah sekaligus memeriahkan perayaan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

HUT RI ke-74, Kisah Perjuangan yang Tak Banyak Orang Tahu, Tiang Bendera hingga Naskah Proklamasi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sisi Gelap Tradisi Panjat Pinang di Hari Kemerdekaan Indonesia

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved