5 Gempa Megathrust Terkuat yang Membangkitkan Tsunami Paling Mematikan di Dunia
Sejarah mencatat, setidaknya ada 5 Gempa Megathrust yang pernah terjadi dalam sejarha manusia. Semuanya memiliki kekuatan gempa di atas 9 magnitudo
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
5 Gempa Megathrust yang Membangkitkan Tsunami Paling Dahsyat di Dunia
TRIBUNJOGJA.COM - Istilah megathrust belakangan ini muncul ke permukaan seiring dengan semakin seringnya kajian terkait potensi gempa megathrust di selatan jawa.
Lantas apa itu megathrust?
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengungkapkan, megathrust bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya.
"Thrust" merujuk pada salah satu mekanisme gerak lempeng yang menimbulkan gempa dan memicu tsunami, yaitu gerak sesar naik.
Dengan demikian, megathrust bisa diartikan gerak sesar naik yang besar.
• Pahami 3 Status Waspada, Siaga dan Awas Peringatan Dini Tsunami Saat Gempa Bumi Terjadi
Mekanisme gempa itu bisa terjadi di pertemuan lempeng benua. Dalam geologi tektonik, wilayah pertemuan dua lempeng ini disebut zona subduksi.
Menurut Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, zona megathrust terbentuk ketika lempeng samudera bergerak ke bawah menunjam lempeng benua dan menimbulkan gempa bumi.
• Cerita Gelombang Monster Pantai Selatan dalam Mitos Pertemuan Nyi Roro Kidul - Panembahan Senopati
"Zona subduksi ini diasumsikan sebagai sebuah zona “patahan naik yang besar” atau populer disebut zona megathrust," kata Daryono kepada Kompas.com, Sabtu (7/4/2018).
• Palung Nankai, Pertemuan Lempeng Tektonik yang Berpotensi Bangkitkan Tsunami Dahsyat di Jepang
Jalur subduksi cukup panjang dengan kedalaman sekitar 50 kilometer, mencakup seluruh bidang kontak antarlempeng.
Tidak setiap gempa megathrust menimbulkan tsunami.
Tsunami punya syarat, yaitu gempa besar, hiposenter dangkal dan gerak sesar naik.
Para ahli dan instansi terjadi tanggap darurat bencana terus melakukan penelitian dan pembaharuan data peta kerawanan gempa.
• Inilah Jejak Gempa dan Tsunami Dahsyat yang Dibangkitkan Zona Megathrust Pantai Selatan Jawa
"Jika terjadi gempa yang magnitudonya lebih besar dari gempa-gempa yang pernah terjadi sebelumnya, maka akan merubah titik-titik kerawanan. Untuk itulah perlunya dilakukan pemutakhiran Peta Sumber dan Bahaya Gempa di Indonesia pada periode waktu tertentu." tutupnya.
Sejarah mencatat, setidaknya ada 5 Gempa Megathrust yang pernah terjadi dalam sejarha manusia. Semuanya memiliki kekuatan gempa di atas 9 magnitudo.
Berikut 5 Gempa Megathrust yang Membangkitkan Tsunami Paling Dahsyat :
Kekuatan : 9.0 Magnitudo
Zona Subduksi : Lempeng Pasifik - Lempeng Okhotsk
Kedalaman : 30 kilometer
Panjang patahan : lebih dari 600 kilometer
Gempa Kamchatka terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, pada 5 November 1952. Gempa ini berkekuatan 9.0 M.
Gempa ini membangkitkan tsunami besar yang melanda Severo-Kurilsk, Kepulauan Kuril, Sakhalin Oblast, Uni Soviet.
Gempa dan tsunami juga mengakibatkan kehancuran massal wilayah permukiman di Sakhalin Oblast dan Kamchatka Oblast, sementara dampak utama melanda kota Severo-Kurilsk.
Ini merupakan gempa bumi terkuat kelima dalam catatan, dan sampai saat ini, gempa bumi paling kuat dalam sejarah Rusia.
Adapun gelombang tsunami yang dibangkitkan gempa megathrust ini meliputi tiga gelombang.
Yakni gelombang setinggi sekitar 15–18 meter (49–59 kaki). Setelah gempa bumi, sebagian besar warga Severo-Kurilsk melarikan diri ke bukit-bukit di sekitarnya, di mana mereka lolos dari gelombang pertama. Namun, kebanyakan dari mereka kembali ke kota dan terbunuh oleh gelombang kedua. Gelombang ketiga, ukurannya lebih kecil.
Menurut pihak berwenang, 2.336 meninggal.
2. Gempa Valdivia
Kekuatan gempa : 9.5 magnitudo
Zona Subduksi : Lempeng Nazca - Lempeng Amerika Selatan
Durasi : 5-6 menit
Kedalaman : 33 kilometer
Panjang patahan : 850 - 1000 kilometer
Gempa Valdivia atau gempa Chili Besar terjadi pada tanggal 22 Mei 1960. Ini merupakan gempa paling kuat yang pernah tercatat.
Berbagai penelitian mencatat bahwa kekuatan gempa berkisar antara 9,4-9,6 pada skala besaran momen.
Gempa itu terjadi selama 10 menit hingga membangkitkan tsunami yang menghantam Chili selatan, Hawaii, Jepang, Filipina, Selandia Baru bagian timur, Australia tenggara, dan Kepulauan Aleutian.
Adapun di wilayah Pantai Chili, gelombang mencapai 25 meter (82 kaki). Tsunami utama melaju melintasi Samudra Pasifik dan menghancurkan Hilo, Hawaii.
Gelombang setinggi 10,7 meter (35 kaki) tercatat 10.000 kilometer (6.200 mi) dari pusat gempa, dan menerjang hingga Jepang dan Filipina.
Tidak ada hitungan pasti mengenai jumlah korban tewas maupun jumlah kerugian moneter akibat bencana ini. Berbagai perkiraan menyebutkan jumlah total kematian akibat gempa bumi dan tsunami telah dipublikasikan, berkisar antara 1.000 dan 7.000 orang.
Sumber-sumber lainnya memperkirakan bahwa bencana ini juga menelan kerugian antara US $ 400 juta hingga $ 800 juta.
3. Gempa Alaska
Kekuatan : 9.2 magnitudo
Zona Subduksi : Lempeng Pasifik - Lempang Amerika Utara
Durasi 4-5 menit
Kedalaman : 25 kilometer
Panjang patahan : 800 - 850 kilometer
Gempa Alaska adalah gempa paling kuat yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Ini terjadi pada hari Jumat, 27 Maret 1964.
Gempa ini menimbulkan korban jiwa sebanyak 131 orang.
Gempa Megathrust Alaska berlangsung selama empat menit tiga puluh delapan detik, dengan kekuatan 9.2 magnitudo.
Ini terjadi ketika patahan sepanjang 970 kilometer itu pecah sekaligus kemudian bergerak hingga 60 kaki (18 m), melepaskan energi yang tersimpan selama sekitar 500 tahun.
Tak hanya dampak langsung goncangan gempa, namun ini juga memicu terjadinya liquifaksi, tanah longsor, serta yang paling mengerikan adalah tsunami.
Tsunami setinggi 8,2 m ini menghancurkan desa Chenega , menewaskan 23 dari 68 orang yang tinggal di sana. Tsunami juga menyebabkan kerusakan di Hawaii dan Jepang.
4. Gempa Aceh
Kekuatan gempa : 9.1 - 9.3 magnitudo
Zona Subduksi : Samudera Hindia - Lempang Burma
Kedalaman : 30 kilometer
Panjang patahan : 1000 - 1300 kilometer
Gempa Aceh terjadi pada 26 Desember 2004, dan menjadi salah satu bencana paling mematikan sepanjang sejarah.
Gempa ini berpusat di lepas pantai barat dari utara Sumatera. Kekuatannya mencapai intensitas Mercalli hingga IX di daerah tertentu. Gempa bumi disebabkan oleh pecahnya patahan antara Lempeng Burma dan Lempeng India .
Serangkaian gelombang tsunami besar setinggi 30 meter bangkit setelah gempa terjadi. Masyarakat di sepanjang pesisir sekitar Samudra Hindia terkena dampak serius, dan tsunami menewaskan sekitar 227.898 orang di 14 negara.
Kota Banda Aceh melaporkan jumlah terbesar dari korban. Juga mempengaruhi kondisi kehidupan dan perekonomian khususnya di Indonesia, Sri Lanka, India dan Thailand.
Gempa tersebut merupakan yang terbesar ketiga yang pernah dicatat dan memiliki durasi patahan terpanjang yang pernah diamati; antara delapan dan sepuluh menit.
5. Gempa Megathrust Tohoku
Kekuatan gempa : 9.1 magnitudo
Zona Subduksi : Lempeng Pasifik - Lempeng Okhotsk
Durasi : 6 menit
Kedalaman : 29 kilometer
Panjang patahan : 500 kilometer
Gempa Tohoku tercatat sebagai gempa terkuat dalam sejarah Jepang. Gempa ini terjadi pada Jumat 11 Maret 2011 dengan pusat gempa sekitar 70 kilometer (43 mil) timur dari Semenanjung Oshika Tohoku dengan pusat gempa di kedalaman bawah laut sekitar 29 km (18 mil).
Gempa ini membangkitkan gelombang tsunami yang kuat yang diperkirakan mencapai ketinggian hingga 40,5 meter (133 kaki) di Miyako di Prefektur Iwate Tohoku dan Sendai.
Laporan Badan Kepolisian Nasional Jepang mengungkapkan korban tewas mencapai 15.897 orang, 6.157 terluka dan 2.532 orang hilang di dua puluh prefektur.
Adapun gempa bumi ini telah memindahkan Honshu (pulau utama Jepang) 2,4 m ke timur, menggeser Bumi pada porosnya dengan perkiraan antara 10 cm (4 in) dan 25 cm (10 in) meningkatkan kecepatan rotasi bumi sebesar 1,8 µs per hari, dan menghasilkan gelombang infrasonik yang terdeteksi dalam gangguan satelit GOCE yang mengorbit rendah.
Awalnya, gempa bumi menyebabkan tenggelamnya sebagian pantai Pasifik Honshu hingga kira-kira satu meter, tetapi setelah sekitar tiga tahun, pantai naik kembali dan terus meningkat melebihi ketinggian aslinya.
Tsunami juga menyebabkan bencana nuklir, berupa kebocoran di tiga reaktor di Fukushima Daiichi Kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, dan zona evakuasi yang terkait mempengaruhi ratusan ribu warga.
Banyak generator listrik dilepas, dan setidaknya tiga reaktor nuklir mengalami ledakan karena gas hidrogen yang telah menumpuk di dalam bangunan penampungan luarnya setelah kegagalan sistem pendingin yang diakibatkan oleh hilangnya daya listrik. Penduduk dalam radius 20 km (12 mil) dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi dan radius 10 km (6,2 mil) dari Pembangkit Tenaga Nuklir Fukushima Daini dievakuasi. (*/wikipedia)