Resep Makanan
Cara Membuat Sate Daging Kambing Kurban Empuk dan Tidak Bau Prengus
Idul Adha sate adalah makanan yang sering dibuat.Biasanya sate menggunakan daging kambing. Berikut resp sate kambing daging empuk dan tidak berbau.
Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
Cara Membuat Sate Daging Kambing Kurban Empuk dan Tidak Bau Prengus
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Dwi Latifatul Fajri
TRIBUNJOGJA.COM - Makanan bersantan dengan rempah kuatnya menjadi makanan yang disukai masyarakat Indonesia.
Selain bersantan seperti gulai, makanan yang dibakar juga menjadi favorit masyarakart Indonesia.
Sate dan gulai adalah makanan yang saling melengkapi.
Rasa daging yang dibakar berpadu dengan kuah gurih dari gulai menjadi perpaduan rasa lezat dilidah.
Saat Idul Adha sate adalah makanan yang sering dibuat. Biasanya sate menggunakan daging kambing.
Namun, pengolahan yang tidak pas membuat daging kambing masih alot dan berbau prengus meski sudah selesai dimasak.
Berikut ini resep pembuatan sate kambing empuk dan tidak bau dikutip dari berbagai sumber :
Bahan-bahan utama :
- potong dadu daging kambing,
- secukupnya daun pepaya
- 1 buah jeruk nipis
- 1 sdt bawang putih bubuk
- 1 sdt ketumbar bubuk
- secukupnya Garam
- 1 ons kacang tanah, goreng, haluskan
- 3-4 sdm olive oil
- 4 btr bawang merah, iris
- 1 bh tomat, iris
- 2 bh jeruk limau
- Bawang goreng
- Kecap manis
Cara memasak :
- Remas-remas daging dan daun pepaya, simpan kulkas 8 jam
- Keluarkan daging, kucuri jeruk nipis, kurang dr 5 menit cuci
- Tusuk daging dengan tusukan sate
- Bumbui dengan bawang putih bubuk, ketumbar dan garam, diamkan kurang dari 10 menit, bilas dengan air.
- Siapkan arang sisihkan untuk membakar daging
- Untuk bahan celupan yaitu 1sdm kacang tanah halus, kecap dan olive oil, aduk secara merata.
- Bakar sate setengah matang, masukkan ke dalam celupan, panggang lagi hingga matang.
- Setelah sate matang hidangkan dengan bumbu kacang campur kecap, cabe bawang merah.
- Taburi dengan bawang goreng dan perasan jeruk limau.
(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri)