Viral Medsos

Rektor UNY Posting Cerita Tentang Keangkeran Rumah Dinasnya, Endingnya Tetap Bikin Ngakak

Sutrisna mengaku mengalami kejadian yang menurutnya agak janggal saat mencoba menginap di rumah dinas rektor.

Facebook Sutrisna Wibawa
Rumah dinas Rektor UNY 

TRIBUNJOGJA.COM - Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa M.Pd terkenal sangat aktif di media sosial.

Ia kerap kali menunggah postingan yang kadang mengundang tawa, terutama saat menyindir mahasiswanya agar cepat lulus.

Kamis (1/9/2019) ini Pak Rektor mengunggah postingan berbau mistis di akun facebooknya.

Postingan itu berjudul 'Uji Nyali di Rumah Dinas Rektor'.

Dalam postingan itu, ia mengungkapkan alasan tentang rumah dinas Rektor UNY yang jarang ditempati.

Sutrisna mengaku lebih nyaman tinggal di rumah pribadi meski letaknya berada di perkampungan. 

Lantas dimana letak angkernya?

Sutrisna mengaku mengalami kejadian yang menurutnya agak janggal saat mencoba menginap di rumah dinas rektor. 

Bagaimana ceritanya, berikut postingan Rektor UNY tentang rumah dinas rektor yang angker:

UJI NYALI DI RUMAH DINAS REKTOR

Kenapa rumah dinas Rektor kosong? Sebab saya lebih nyaman tinggal di rumah pribadi meski itu di perkampungan. Namun Rumdin ini sering juga digunakan. Seperti untuk acara pengajian, kumpul-kumpul dengan anak BEM, dengan para pimpinan UNY, atau acara jamuan dengan mahasiswa dll. .

Sering banyak yang bilang katanya Rumdin Rektor UNY angker. Wallahu a'lam.. tapi beberapa tahun lalu, saat Almeera masih bayi, kami sekeluarga pernah sengaja ingin coba menginap di sana. Namun sampai tengah malam Almeera nangis terus gak mau diem, rewel. Akhirnya kami semua memutuskan untuk pulang... dan pas sampe rumah, Almeera malah tidur nyenyak tanpa rewel. Gak tau karena Almeera gak terbiasa dengan tempat baru atau ya karena ada hal lainnya di rumah dinas tersebut. Seperti yang sering diceritakan oleh para mahasiswa dan karyawan.
.
Tapi yang jelas meski rumah tersebut sering kosong, harap dicatat: RUMAH DINAS REKTOR UNY TIDAK UNTUK DI-KOST-KAN ATAU DIKONTRAKAN!
.
Jika ingin uji nyali... ya silahkan dari luar saja. Tapi sebelum uji nyali di Rumdin Rektor UNY, sebaiknya latihan uji nyali dulu dengan penampakan dosen pembimbing dan suara-suara pertanyaan “Kapan revisi?” dan “Kapan lulus?.”

Pak Rektor Ngerap

Sejumlah Guru Besar, Wakil Rektor, hingga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) turun dari kursinya dan ikut bernyanyi hip hop bersama Marzuki “Kill The DJ” Mohamad, Sabtu (29/6/2019), saat acara wisuda.

Penampilan ini membuat upacara wisuda yang digelar di GOR UNY, Jalan Colombo, Yogyakarta, berlangsung dalam suasana yang berbeda, jauh lebih cair dan hangat.

Video momen keseruan ini dibagi oleh penyanyi hip hop asal Jogja itu melalui akun Twitter-nya @killthedj dalam sebuah video yang viral dan dibagikan pengguna lainnya.

Hingga Selasa (2/7/2019) pagi, unggahan ini sudah dibagikan hingga 654 kali dan disukai 1.713 akun.

Sebagian besar komentar netizen bernada positif dan mendukung adanya unsur kebaruan pada acara wisuda dengan penampilan musik hip hop ini.

Salah satu komentar ditulis oleh akun @santy_soe. “Ini kok acara wisudanya keren amat ada yang nge-rap segala? Aku jadi pengin ikut wisuda,” tulisnya..

Rektor Ingin Suasana Cair

Rektor UNY Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, saat dikonfirmasi pada Senin (1/7/2019) petang, mengatakan, ide menghadirkan penyanyi hip hop pada acara wisuda merupakan idenya.

Ia ingin mendinginkan suasana setelah situasi politik pasca-pemilu yang baru berakhir.

“Murni ide saya, masih dalam rangka menjunjung persatuan pasca pemilu, khususnya Pilpres. Saya ikut nyanyi karena untuk mencairkan suasana,” kata Sutrisna.

Sutrisna ikut menyanyikan 2 lagu berjudul “Sedulur” dan “Jogja Istimewa” milik Marzuki.

Sutrisna menilai, dua lagu yang dibawakan pada acara tersebut memiliki makna tersendiri bagi para wisudawan yang merupakan generasi muda.

“Lagu ‘Sedulur’ yang mengandung pesan persatuan. Seluruh hadirin saya ajak nyanyi. Alhamdulillah mendapat sambutan yang luar biasa dari wisudawan dan orangtua,” ujar dia.

“Lagu yang kedua, ‘Jogja Istimewa’, saya ajak para wisudawan lulusan UNY Yogya harus berpikir dan berwawasan Indonesia untuk memupuk nasionalisme. Lulusan Jogja untuk Indonesia,” sambung Sutrisna.

Ia juga mengajak para guru besar yang turut mewisuda 1.500-an wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan itu untuk ikut bernyanyi meski dengan berbekal teks berisi lirik dari lagu yang dibawakan.

“Para Guru Besar saya ajak turun untuk menyanyi bersama. Prof. Suyanto Guru Besar FE, Prof. Zamzani Guru Besan FBS, dan semua pimpinan Wakil Rektor, Dekan, dan Ketua Lembaga,” jelas dia.

Menurut dia, cara ini bisa membawa suasana yang berbeda dan tidak monoton dalam acara seremoni wisuda yang biasanya berjalan sangat formal.

“Ya di samping suasana mencairkan pasca-pemilu dan pilpres, wisuda selama ini terlalu kaku dan jenuh, karena itu perlu terbiasa untuk mencairkan suasana,” ujar Sutrisna.

Sutrisna mengaku, banyak respons positif yang diterimanya secara pribadi dan untuk nama baik kampus. (Luthfia Ayu Azanella)

.

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved