Robi Bangkit Lagi Meski Sempat Divonis Meninggal, Bikin Geger karena Makam Sudah Digali
Warga Desa Tanggumong, Sampang, Madura, dibuat geger dengan peristiwa hidupnya lagi pria yang diduga telah meninggal dunia
Robi Bangkit Lagi Meski Sempat Divonis Meninggal, Bikin Geger karena Makam Sudah Digali
Warga Desa Tanggumong, Sampang, Madura, dibuat geger dengan peristiwa 'hidupnya lagi' pria yang diduga telah meninggal dunia. Melansir akun Instagram @ndorobeii, Senin (29/7/2019), pria bernama Robi Anjal asal Pontianak, Kalimantan Barat, tiba-tiba bangun saat jasadnya terjatuh dari ranjang mobil ambulans, Jumat (26/7/2019).

Awalnya tidak ada yang menyangka, jika kematian Robi Anjar adalah akal-akalan belaka.
Sebab, menurut Halimi selaku Kepala Desa Tanggumong, warga desa setempat sudah berbondong-bondong untuk menggali kuburan.
“Iya, warga sudah selesai gali kuburan sejak sore tadi, karena mendapatkan informasi dari istrinya yang telfon ke salah satu kiai di pondok kalau mau dimakamkan disini sesuai wasiatnya, tapi ketika sampai disini malah hidup lagi dan membuat warga geger,” ucap Halimi, Sabtu (27/7/2019).
Diwartakan Kompas.com, peristiwa tersebut nampaknya berbuntut panjang bagi Robi Anjal dan istrinya.
Robi dan istrinya terpaksa harus datang ke Polres Sampang untuk dimintai keterangan, Senin (29/7/2019).
Sebelum dimintai keterangan, Kompas.com menemui Robi dan istrinya di depan ruangan penyidikan Polres Sampang.
Berkacamata hitam, Robi menceritakan kronologi peristiwa yang dianggap aneh tersebut.
Awalnya, pada tanggal 23 Juli 2019 kemarin, Robi dan istrinya datang ke keraton Solo untuk meminta petunjuk terkait asal-usul ayahnya yang masih ada keturunan keraton Solo.
Namun, tidak ada satu pun pihak keraton yang menemui Robi. Robi pun memilih langkah dengan bersujud di pendapa keraton. Setelah bersujud, Robi mengaku tidak sadarkan diri.
"Sejak saat itu saya tidak sadar. Saya hanya merasa tidur, bukan mati suri seperti fitnah yang disebarkan banyak orang," ujar Robi.
Istri Robi yang enggan disebut identitasnya, mengaku bingung karena suaminya tidak kunjung sadar selama enam jam lebih.
Orang-orang yang ada di sekitar keraton ikut bingung sehingga dipindah ke tempat orang sembahyang di luar lingkungan keraton. Bahkan, dokter didatangkan untuk memastikan kondisi Robi.
Kata dokter di Solo, suami saya meninggal karena serangan jantung. Saya masih ragu meskipun sedikit percaya atas keterangan dokter," kata istri Robi.
Suaminya divonis meninggal, istri Robi bingung. Setiap orang yang dikenal dihubungi agar suaminya bisa dibawa ke Sampang, Madura untuk dikuburkan.
Ada kenalan orang Kabupaten Malang, kemudian jasad Robi dijemput ke Solo dan diantarkan ke Sampang.
Tiba di Sampang, langsung menuju pondok pesantren Karongan, Desa Tanggumung, Kecamatan Kota Sampang.
Alasan istri Robi, karena wasiat Robi jauh-jauh hari, jika Robi meninggal agar dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga pesantren.
"Saya orang awam, saya bingung. Jadi, banyak orang yang saya hubungi, hingga akhirnya sampai di Sampang," imbuh istri Robi. Saat tiba di Sampang, Robi tiba-tiba hidup lagi.
Kata Robi, lantunan salawat dan bacaan Al-Quran yang membangunkan dirinya. Setelah bangun, Robi bertanya ada di mana.
"Saya terkejut mengapa tiba di Sampang. Padahal, terakhir saya ingat ada di keraton Solo," imbuh pria kelahiran 18 Maret 1981 ini.
Peristiwa tersebut, dianggap akal-akalan oleh warg Sampang. Sehingga Robi dilaporkan ke Polres Sampang.
Tudingan dan laporan itu, menurut Robi dianggap tidak masuk akal. Alasannya, karena Robi mengaku tidak merugikan siapa pun. Dirinya juga bukan siapa-siapa dan bukan orang yang ingin terkenal.
Saya melakukan hal ini untuk apa dan buat siapa? Saya orang biasa kok," ungkap pria yang mengklaim dirinya sering diminta bantuan orang lain untuk menyembuhkan gangguan gaib.
Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Subiantana, saat dikonfirmasi enggan menjelaskan panjang lebar soal peristiwa yang menghebohkan itu.
Namun, pihaknya memperoleh keterangan bahwa Robi sedang menjalani tirakat ilmu spiritual.
"Masih mau kami periksa lebih lanjut motivasinya apa melakukan hal itu. Soal kemungkinan adanya unsur pidana, juga kami kaji karena belum ada laporan siapa yang dirugikan," ungkap Subiantana.
Terbongkar Pura-pura Mati
Sebelum digiring ke Mapolres Sampang, pria yang berhasil menyedot perhatian warga sekitar dengan aksinya berpura-pura meninggal dan hidup kembali, ternyata sudah dicurigai oleh warga sekitar.
Awalnya tidak ada yang menyangka kematian Robi Anjal warga Pontianak, Kalimantan Barat tersebut hanya akal-akalan saja.
Namun, saat melakukan perbuatannya, ketika pria berumur 60 tahun itu hidup kembali sejumlah warga menilai banyak kejanggalan.
"Banyak kejanggalannya, masak waktu kejang hidup lagi dia langsung bisa ngomong dan berdiri tegak," kata Kepala Desa Tanggung, Halimi.
Halimi mengatakan, saat melihat keanehan dalam peristiwa tersebut anggota dari Babinsa dan Babinkamtibmas mengecek identitas keluarga Robi Anjal.
"Terbongkarnya praktek akal-akalan itu setelah petugas menemukan foto terakhir yang menandakan bahwa Robi Anjal masih hidup sehari sebelum kejadian," ujarnya Kepada TribinMadura.com, Senin (29/7/2019).
"Dicek HP istrinya ternyata Robi Anjal melakukan foto bersama di Malang," imbuhnya.
Kemudian ia menjelaskan bahwa akibat peristiwa itu warga sekitar menjadi geger.
Karena sebelumnya saat diketahui ada masyarakat yang meninggal, warga Tanggumong berbondong-bondong menggali kuburan untuk pemakaman.
"Warga mendapatkan informasi dari istrinya yang telepon ke salah satu kiai di pondok kalau mau dimakamkan di sini sesuai wasiatnya," pungkasnya.
Hanya Ingin Liburan
Robi Anjal pura-pura mati karena tidak memiliki uang saku untuk pergi ke Sampang.
Melalui Kasubag Humas Polres Sampang, Ipda Eko Puji Waluyo, mengatakan Robi Anjal beserta istrinya melakukan hal itu karena tidak memiliki ongkos perjalanan untuk pergi ke Sampang.
Kebetulan istrinya memiliki rekan salah satu pengurus di Pondok Pesantren Karongan Desa Tanggumong, Kecamatan/Kabupaten Sampang.
Sehingga istri Robi Anjal berpura-pura mengatakan suaminya meninggal kepada rekannya dan meminta bantuan untuk mengirimkan mobil ambulance.
"Mengetahui hal itu pihak pondok mengirim ambulance dengan semua biaya ditanggung oleh pondok pesantren serta di bantu oleh sejumlah warga untuk menjemput jazad Robi Anjal," ujarnya kepada TribunMadura.com, Senin (29/7/2019).
Ipda Eko Puji Waluyo menambahkan bahwa berhubung biaya ambulance terlalu mahal, mobil ambulance tidak menjemput sampai ke Solo, hanya menjemput ke Malang.
Sebelumnya Robi Anjal beserta istrinya berada di Solo, sehingga saat hendak pergi ke Malang mereka masih mencari tumpangan.
"Tumpangannya itu hanya sampai Ponorogo, kemudian dari Ponorogo ia menyewa mobil rental untuk pergi ke Malang," tandasnya.
"Sesampainya di Malang, baru Robi Anjal dibungkus dengan kain kafan," imbuhnya.
Kemudian saat disinggung soal keperluan Robi Anjal untuk pergi ke Sampang, Ipda Eko Puji Waluyo menjelaskan bahwa Robi Anjal hanya ingin bermain ke Sampang, karena memiliki kenalan salah satu Pengurus di Pondok Pesantren tersebut.
"Hanya main-main ke Sampang saja, saya rasa dia bingung sehingga melakukan hal itu," pungkasnya. (( Kompas.com | hot.grid.id )