Yogyakarta
Tahun 2021 Kereta Bandara YIA Ditargetkan Sudah Beroperasional
Pada tahun 2019 akhir pembangunan konstruksi untuk jalur kereta api dan terminal sudah akan mulai dibangun.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Operasional untuk kereta api bandara melalui Stasiun Kedundang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2021.
Adapun pada tahun 2019 akhir pembangunan konstruksi untuk jalur kereta api dan terminal sudah akan mulai dibangun.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Zulmafendi menjelaskan, saat ini progres pembebasan lahan untuk jalur kereta api dari Kedundang menuju bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) sudah mulai mendapat dukungan dari masyarakat.
• Lemari Lila Padukan Kain Batik dan Desain Kasual
“Syukur masyarakat yang dilalui sudah menerima dari beberapa sosialisasi dalam pertemuan dan mendukung jalur ini,” katanya saat ditemui Tribunjogja.com usai acara bincang santai Optimalisasi Keberadaan Yogyakarta Internasional Airport di Swissbell Hotel, Selasa (24/7/2019).
Menurut Zulmafendi jalur dari Kedundang hingga bandara YIA ini mencapai sekitar 5,7 kilometer. Pihaknya pun optimistis jika pembebasan lahan lancar maka bulan September ini akan selesai. Namun, perkiraan molor atau rencana pesimistisnya maka baru akan selesai pada bulan Februari 2020 mendatang.
“Jika pembebasan lahan selesai dilaksanakan, maka pada akhir tahun 2019 kami segera akan membangun konstruksinya,” ujarnya.
Adapun untuk jalur kereta api ini akan dibangun elevated dan artgrade hingga Bandara YIA. Sementara untuk operasional kereta bandara ini ditargetkan pada tahun 2021 mendatang. Untuk kereta bandara ini nantinya akan tergantung pada PT KAI, namun jenisnya sama seperti Solo Ekspress.
“Untuk saat ini selama jalur dari Kedundang belum dibangun, masyarakat bisa mengakses melalui Stasiun Wojo dan aka nada shuttle Damri dari stasiun tersebut,” paparnya.
Dia juga menambahkan untuk jalur kereta api Solo menuju Bandara Adi Soemarmo pun sudah mencapai 90 persen progresnya. Dia pun menyebutkan jika pada bulan September mendatang kereta api ini sudah siap dioperasionalkan.
Pararel
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I wilayah Jawa Bagian Tengah, Bram Hertasning menjelaskan, pembangunan konstruksi jalur kereta api bandara ini dilaksanakan secara pararel. Artinya, pada saat pembangunan konstruksi ini akan dimulai pada terminalnya.
“Sementara ada pembebasan lahan, ada konstruksi yang kami bangun terlebih dahulu. Itu tadi, optimis kami September (pembebasan selesai) pesimisnya Februari mendatang,” urainya.
Menurutnya, pembangunan jalur kereta api ini adalah bagian dari transportasi menuju bandara YIA. Hal ini pun masuk dalam program strategis nasional dan semuanya terkoneksi. Kereta yang dedicated ke bandara pun jalurnya berbeda dengan kereta api jarak jauh.
“Jalurnya bersebelahan dan kalau ada ada kereta api jarak jauh yang berpotensi bisa diberhentikan di situ (Kedundang),” urainya.
Untuk armada kereta api ini akan ditambah satu lagi armada pada tahun 2020 mendatang. Sementara, pada tahun 2019 ini akan ada satu armada kereta api yang sama dengan jenis kereta api solo ekspres.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya berharap agar jalur kereta api dari Stasiun Kedundang menuju bandara YIA bisa selesai tahun depan. Jika kereta bandara ini bisa beroperasional maka bisa memangkas biaya perjalanan menuju ke bandara YIA.
Sultan tak menampik jika biaya menuju ke bandara YIA menggunakan taksi mahal. Hal ini karena jarak dari Kota Yogya menuju ke sana mencapai sekitar 40 kilometer. Namun, Sultan menyebut adanya bus Damri dan kereta bandara akan menjadi alternatif untuk moda transportasi.
“Di sana khan ada Damri sudah ada kereta juga. Kalau taksi mungkin memang mahal jaraknya 40 km,” urainya. (ais)
Virus-free. www.avast.com